"Dia hanya dia di duniaku"
Author POV
Ory duduk di hadapan kedua orang tuanya, Mulyadi dan Alifa yang sejak tadi sudah menunggu penjelasannya tentang kejelasan hubungannya dengan Garnet. Hari ini, Ory memutuskan untuk menjelaskan semuanya.
"Jadi kakang sareng mbak teh kumaha?" tanya Alifa to the point dengan logat sundanya
Ory menatap ke arah Mulyadi yang sejak tadi menatapnya meminta penjelasan "Ory yakin dengan keputusan Ory untuk meminang Garnet sebagai istri Ory, bun ay"
"Maksud kakang teh kumaha? Mbak kan udah dilamar terus tiba-tiba aja mau meminang, emangnya Garnet teh boneka bisa diambil seenaknya" gerutu Alifa
"Jadi sudah sebulan ini, Ory dan Garnet sepakat untuk menjalin hubungan yang lebih serius bun. Ory tau ini salah setelah Garnet menerima lamaran Fabian tapi bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali?"
"Sejauh mana hubungan kalian?" tanya Mulyadi tegas
"Ay, jangan berpikir terlalu jauh. Ory dan Garnet sudah sama-sama dewasa, kami mengambil keputusan ini karena sama-sama saling menyayangi hanya salah memang Ory yang terlambat untuk mengatakannya pada Garnet. Lagipula Fabian tau hubungan Ory dan Garnet"
Alifa nampak kaget mendengar penuturan anak pertamanya "Fabian tau dan diam aja?"
"Bun, ingat saat lamaran Fabian dan Garnet?" tanya Mulyadi
Alifa mengangguk "Jadi pria yang mbak maksud itu kakang?! Sejak kapan?"
Ory mengangguk "Sudah lama Garnet menyatakan keinginannya untuk menggantikan Gretha tapi Ory selalu menolaknya. Ory tau itu salah karena sudah sering membuatnya menangis tapi sekarang Ory sadar kalo Garnet adalah wanita terbaik yang akan Ory pilih untuk menggantikan posisi Gretha"
"Ok. Kalian sudah sama-sama dewasa. Ayah dan Bubun ga bisa melarang juga, ini pilihan kalian...ya lanjutkan saja"
"Iiih ari ayah sok saenakna! Itu Fabian kumaha? Sarah Ganjar kumaha?"
"Loh, itu kan urusan mereka bun. Kita ga bisa menghalangi dan melarang saat mereka memilih pilihan ini. Ayah yakin kakang dan Garnet sudah punya rencana untuk masalah Fabian, Sarah dan Ganjar"
"Terimakasih ay"
~~~
Garnet POV
Ada apa ini? Ko ribut banget sih? tanyaku saat melihat beberapa orang mengelilingi papan pengumuman didepan ruang kuliah. Beberapa orang menatapku sinis dan mengumpatkan, aku semakin bingung dengan keadaan hari ini.
"Dasar Bitch!" suara Bianca yang aku kenal sedang mengumpat
Di ujung lorong aku melihat Rakha menatapku dengan senyuman yang tidak bisa aku artikan maksudnya, aku hanya mengerutkan keningku tak mengerti dengan situasi ini.
Sesaat sebelum aku mau masuk kedalam ruangan, Bianca menahanku "Mau kemana lo?"
"Apa-apaan sih lo?" tanyaku sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Bianca di tanganku
Aku melihat semua orang sedang memandangiku, lebih tepatnya menatapku. Sepertinya mereka menunggu tontonan antara aku dan Bianca.
"Lo yang apa-apaan?!" dia menarikku untuk melihat isi pengumuman
Mataku membulat tidak percaya dengan apa yang ada di hadapanku, poster yang berisi fotoku sedang mencium kakang. Aku melepaskan poster yang menempel, kemudian berbalik ke arah Bianca "Ini privasi gue! Ada masalah sama lo?"
![](https://img.wattpad.com/cover/85594185-288-k13864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ending (END)
RomanceBagaimana kalau wanita yang berjuang untuk mendapatkan cinta seorang pria? Susah sih tapi ga ada yang ga mungkin bukan? Bukankah setiap orang harus bahagia? Bahagia yang dimaksud untukku adalah menjaga hati dan ragaku hanya untuk Gretha, cinta perta...