Sebelas : Aku Bisa Apa

1.6K 113 1
                                    

"Dan biarlah ku sendiri, teruskanlah bahagiamu"

Fabian POV

Aku baru saja tiba di apartement setelah mengikuti kegiatan kedutaan kemarin malam di Jakarta. Seminggu sudah aku tidak bertemu dengan Garnet, my bee dan hari ini merupakan hari penetuan buatku. Hari wisuda Garnet atau batas waktu untukku menyandang gelar 'tunangan' Garnet.

"Hallo Bi" ucapnya

"Hallo bee...i miss you so badly. So you must prepare for your graduation right?" tanyaku

"Iya, aku baru beres pakai kebayanya. Kamu harus dateng loh ya, bawa bunga yang super besar buat aku nanti di gedung...hahahaha"

"Hahaha...iya iya. Bee, kamu pasti cantik ya nanti. Aku agak telat ya datangnya tapi aku pasti dateng ko bee"

"Iyalah kamu harus dateng, aku tunggu loh! Aku kenalin sama yangkung dan yangti aku ya nanti"

"Loh beliau juga datang ya? Ok, aku pasti datang bee"

"Udah ya Bi...aku harus make up dulu"

"Ok bee...i love you"

Dan seperti biasa dia menutup teleponnya tanpa membalas ucapan cintaku padanya. Aku sebenarnya sudah hopeless dengan hasil akhirnya. Aku tau bahwa akhirnya aku harus mengalah pada bahagiaku.

Aku menatap layar iphoneku, walpaper yang menunjukkan fotoku dengannya saat terakhir kali Garnet mengantarku berangkat ke Singapura.

~~~

Aku melihatnya cantik dan tersenyum ke arahku, tak ada kang Ory yang mendampinginya tapi aku yakin mereka pasti sudah bertemu sebelumnya.

Aku menariknya ke dalam pelukanku "Beautiful and i miss you bee" ucapku saat dia membalas pelukanku

"Kamu kurusan iih Bian..." ucapnya sambil melepaskan pelukannya dan menatapku

"Tuh..." aku menunjuk salah satu karangan bunga yang aku pesan untuk Garnet "Buat kamu yang minta bunga super besar"

Garnet memukul lenganku "Gede banget itu! Iih kamu malu-maluin!"

"Loh kamu yang minta ya udah aku pesan itu lah. Udah sana masuk ke dalam, nanti telat lagi..."

"Iya aku masuk dulu ya" dia berbalik

Aku menahan tangannya "Aku balik ya, aku harus ke kampus"

Garnet mengangguk "Hati-hati ya Bi...jangan ngebut"

"I love you bee" ucapku sebelum melepaskan tangannya

Dia tersenyum dan berjalan masuk ke dalam gedung wisuda.

"Hai bro" sapa mas Galang yang menghampiriku

Aku mengulurkan tangan "Hai mas" ucap gue saat dia menjabat tangannya

"Lo kayanya udah siap menerima takdir bro"

Aku mengusap tengkukku sambil tersenyum pahit "Ya sepertinya begitu mas. Susah juga buat dapetin adik lo mas"

"Bentar adik gue ada 2 loh kalo lo lupa"

"Hahaha...mas bisa aja nih. By the way selamat loh akhirnya mas sama Zea bisa berdamai dengan takdir"

"Waaah lo songong nih...mentang-mentang gagal jadi adik ipar gue. Berani ya lo...."

"Sorry sorry...tapi beneran loh mas, gue ikut seneng denger kabar mas dan Zea. Gue pikir kalian bakal saling nolak pas dijodohin tapi ternyata...ckckck keren loh cerita kalian berdua. Bagus tuh kalau dibikin novel mas...hahahaa"

The Ending (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang