Six

14 1 0
                                    






Sudah hampir 3 bulan berlalu,selama itu Elo telah berpacaran dengan Sherli sesuai rencananya waktu itu. Saat ini juga Ela semakin dekat dengan Arkan,hubungan Ela dan Elo pun semakin renggang dikarenakan Elo yang terlalu sibuk dengan Sherli dan Ela yang yang semakin dekat dengan Arkan,yang membuat mereka jarang mengobrol bahkan untuk menyapa pun jarang. Sedangkan Natha dan Gaby terus berusaha memikirkan bagaimana caranya membuat Ela dan Elo menyadari bahwa keduanya aaling menyayangi,terlihat jelas dengan sikap mereka berdua yang menunjukkan bahwa mereka saling cemburu saat salah satu diantara keduanya dekat dengan orang lain. Tapi mereka berdua terlalu munafik untuk mengakui perasaan mereka dan mereka selalu menyangkal jika keduanya saling cemburu satu sama lain.

Natha dan Gaby juga tau bahwa Sherli dan Arkan bukan orang yang baik,karena mereka sudah membuntuti keduanya setiap hari setelah pulang sekolah. Hal ini juga sudah diketahui oleh Ares,bahkan Ares menyuruh mereka untuk terus mengawasi Sherli dan Arkan. Walaupun Ares belum tau seperti apa sosok Elo tapi ia yakin kalau Elo sangat menyayangi sepupunya begitu juga sebaliknya. Terlebih selama ini Gaby dan Natha selalu menceritakan perubahan sikap keduanya. Ares ingin sekali memantau mereka secara langsung,tapi saat ini ia tengah disibukkan dengan turnamen basket. Bahkan untuk bertemu Ela dirumah saja Ares tidak sempat karena ia beberapa kali harus menginap dibasecamp ekskul basket.

Semenjak Elo berpacaran dengan Sherli,Elo selalu diperlakukan semena-mena oleh Sherli terlebih lagi sikap Sherli yang selalu manja dan menyuruh Elo membelikan segala kebutuhan yang ia inginkan,tapi dengan bodohnya Elo menuruti semua keinginan Sherli. Entah mengapa Elo sepertinya melupakan tujuannya dekat dengan Sherli dan telah dibutakan oleh pesona cantiknya Sherli dan sikapnya yang sangat manja. Sedangkan Arkan,banyak yang tidak terduga dari sosok Arkan. Semuanya mengejutkan dan tak ada yang mengetahui semuanya itu. Arkan benar-benar sempurna dalam memakai topengnya itu. Tapi bagaimana caranya membuat Elo dan Ela sadar bahwa mereka hanya dipermainkan oleh Sherli dan Arkan.

Saat ini Natha dan Gaby sedang duduk berdua dikantin,mereka ingin membicarakan hasil pengamatan mereka beberapa hari ini. Dimulai dengan Gaby yang menceritakan bagaimana sikap Sherli terhadap Elo selama ini.

"Sumpah ya Nath! Gue ga habis fikir deh sama si Elo,kok segitu gobloknya mau aja disuruh nemenin Sherli shopping dan bayarin semua belanjaannya. Bukan cuma itu aja,si nenek sihir juga nyuruh Elo bawain semua belanjaannnya. Emang dia fikir Elo itu babunya apa!" Gaby menjelaskan segalanya yang ia lihat saat membututi Elo dan Sherli dengan raut wajah kesal,membuat Natha terkikik.

"Duhh,ayang gue gemesin deh,jangan marah-marah gitu deh jelek tau".

Natha mencubit pipi Gaby "Nath,jangan mulai deh. Gue beneran lagi kesel nih" Gaby merajuk pada Natha.

"Yaelah by,kenapa sih? Nanti juga lama-lama semuanya bakal tau. Kita kan mau tunangan dikit lagi" ya,memang ada sebuah rahasia diantara Natha dan Gaby yang bahkan Ela dan Elo tidak mengetahuinya.

"Yaudah,sekarang serius. Lu dapet info apa aja tentang Arkan?" pertanyaan Gaby membuat Natha murung "Nath! Ada apaan sih?" Natha menghembuskan nafasnya.

"Yang pasti bukan sesuatu yang baik. Gue ceritain juga lu ga bakal percaya,dia bener-bener diluar dugaan dan harus diwaspadai,hati-hati sama dia yaa by,gue gamau lu kenapa-kenapa,gue ga akan maafin diri gue kalo lu sampe kenapa-kenapa" pernyataan Natha membuat Gaby bingung,belum sempat bertanya lagi,Natha sudah mengambil alih pembicaraan.

"Kenapa sih Ares pake ngelarang kita cerita sama Ka Bian? Kenapa juga tuh anak harus turnamen dalam keadaan kayak gini? Mana gue dapet tugas berat banget lagi".

Natha memang mendapat tugas tambahan dari Ares,karena Ares bilang padanya kalau Ares mengenal Arkan tapi dimasa lalu dan sepertinya ada sesuatu yang sudah direncanakan Arkan.

"Yaudah lah Nath terima aja. Lagian ga mungkin kita bilang Ka Bian,yang ada Ka Bian makin khawatir dan ga fokus. Selama kita bertiga bisa atasi ini,kita aja yang lakuin dan selesaiin semuanya" ucapan Gaby membuat Natha tersenyum.


***


Sore ini,Arkan mengajak Ela untuk jalan-jalan ke sebuah Hutan Wisata di Jakarta. Sesampainya di tempat tujuan,mereka berdua berjalan-jalan menelusuri tempat wisata itu. Pemandangan disini sangatlah indah dan sesekali Ela dan Arkan berfoto sebagai kenang-kenangan. Kemudia mereka duduk disebuah bangku yang berada tepat di tengah tempat wisata ini.

"Duduk dulu disini La,gue beli minuman dulu yaa"

"Oke kak"

Arkan berjalan meninggalkan Ela untuk membeli minuman. Ela menatap sekitar,dia merasa senang diajak ke tempat ini tapi ada rasa sedih dan kecewa dalam diri Ela karena hubungannya dan Elo kian merenggang. Tak lama setelah itu Arkan datang,membuyarkan lamunannya dengan membawa dua botol minuman dingin dikedua tangannya.

"Nih,diminum dulu La"

"Thanks kak"

Setelah minum,mereka berdua mengobrol. Banyak yang mereka perbincangkan seperti kegiatan sekolah,keluarga,hobby dan masih banyak yang lainnya. Mereka juga sesekali tertawa karena lelucon Arkan yang receh. Tapi dalam diri Ela,Ela tetap merasa sedih. Ada sesuatu yang kurang dalam dirinya. Sesuatu yang sepertinya mulai menghilang,tapi ia tetap berusaha terlihat biasa saja demi menjaga perasaan Arkan. Ela bukan tipe cewek yang suka menyakiti cowok dan suka menyia-nyiakan seseorang yang tengah dekat dengannya atau orang yang suka dan sayang terhadapnya. Jika ia bisa mungkin ia saja menerima semua cowok yang menyatakan perasaannya terhadap Ela,tapi Ela tidak seperti itu,ia berusaha menolak setiap cowok yang menyatakan perasaannya dengan baik-baik dan mudah dimengerti orang tersebut sehingga tidak menyakiti orang itu karena penolakkannya.

Arkan terus memerhatikan Ela dan memutar tubuhnya menghadap Ela,kemudian menggenggam kedua tangan Ela. Ela kaget mendapat perlakuan seperti itu dari Arkan.

"Hemm... La? Gue boleh ngomong serius ga?" lalu Ela menatap Arkan dengan pandangan bingung sekaligus deg-degan.

"Ngomong apa kak? Ngomong aja"

Terlihat Arkan yang memejamkan matanya kemudian membukanya kembali dan menghembuskan nafasnya.

"Gue tau ini terlalu cepat,but i'm falling in love with you La,would you be mine?" pernyataan Arkan membuat Ela kaget,ia tak menyangka bahwa Arkan akan meyatakan perasaannya. Ela bingung harus berbuat apa. Disatu sisi ia senang karena dekat dengan Arkan tapi disisi lain hatinya mengatakan bahwa ia masih harus memperjuangkan Elo.

Tapi akhirnya Ela memejamkan matanya kemudian menatap Arkan,semoga ini yang terbaik.

"Hemm.. Iya kak,gue mau jadi pacar lu"

Mata Arkam berbinar "Serius?"
Ela menjawabnya dengan sebuah anggukkan dan kemudia Arkan memeluknya "Thanks La"
Ela membalas pelukan Arkan dan tersenyum walaupun sebenarnya hatinya sangat sakit memutuskan semua ini.





Yeayyy,Arkan jadian sama Ela. Kira-kira gimana ya kelanjutannya,apa nantinya Ela akan bersama dengan Elo? Baca terus yaaa ceritanya
Btw,di mulmed itu Gaby
Jangan lupa vote and comment yaaa. Thank you ;)

E!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang