Mungkin lo semua nyangka gue udah meninggal. Oke,gue bakal ceritain kenapa gue masih hidup sampai saat ini. Sebelumnya lo masih pada inget kan sama gue? gue kenalan lagi deh. Gue Ra Carmela Fahrian Devan,lo semua bisa panggil gue Ela. Gue anak kedua dari 2 bersaudara,kakak gue cowok yang gantengnya tiada tara namanya El Nath Fabian Devan atau bisa dipanggil Ka Bian. Gue sama Ka Bian yatim piatu,kedua orang tua kita udah lama meninggal dan selama ini yang memenuhi kebutuhan hidup gue ya Ka Bian. Dia sosok kakak idaman banget deh,satu lagi gue punya sepupu yang sangattttttttt dekat sama gue namanya Ares,walaupun suka nyebelin tapi gue sayang dia.
Gue sama Elo itu udah sahabatan dari kecil,bisa dibilang sahabat jadi cinta gitu karena gue udah suka sama dia dari kecil karena sikap dewasa,mandiri dan penyayangnya dia yang bikin gue ga bisa lepas dari dia sampe sekarang. Setelah orang tua gue meninggal,Ka Bian dapet kerjaan di Jakarta jadi kita pindah ke Jakarta dan bikin gue sedih karena harus kehilangan Elo. Dulu itu gue manggil Elo dengan nama Cam dan dia manggil gue dengan nama Ra. Setelah sekian lama,Ares ke Jakarta dan sekolah bareng gue. Gue ga pernah tanya apapun tentang Elo kedia,gue gengsi kali nanyain cowok gitu apalagi udah lama banget ga ketemu. Terus ada anak baru dikelas gue,ya dia itu Elo. Dari pertama ketemu gue ngerasa pernah kenal dia,gue ngerasa ada yang beda,kaya rasa seneng,kangen dll. Akhirnya kita temenan,dan singkatnya dia pacaran sama kakak kelas gue dan gue sama Ka Arkan. setelah itu kita baru sadar kalo kita saling sayang lebih dari sahabat.
Saat Ka Arkan nyekap gue dan kasih gue cairan yang entah apa itu namanya,gue udah mulai takut. Gue takut kehilangan semuanya,gue takut ga bisa ketemu Ka Bian,Natha,Gaby,Ares dan Elo. Gue belom siap buat ninggalin mereka. Rasanya saat itu badan gue lemah banget,ga bisa bergerak sama sekali dan yang gue butuhin saat itu cuma Elo. Gue pengen Elo ada disamping gue,gue pengen jujur dan ungkapin semua perasaan gue kedia. Gue pengen kasih tau dia kalo gue sahabat kecil dia dan gue sayang sama dia sejak dulu. Ga lama gue denger suara berisik yang entah apa itu,dan disitulah mimpi buruk gue dimulai.
Gue ngerasa hidup gue tenang dan ringan banget. Pas gue buka mata,gue ada di Padang rumput ilalang yang luaaaaaasssss banget dan ada bunga dandelion,bunga kesukaan nyokap gue. Gue sempet berfikir saat itu gue udah meninggal dan nyusul kedua orang tua gue. Gue jalan lurus mengikuti arah dari hati gue. Beberapa meter ga jauh dari tempat gue berdiri ada sebuah pohon besar,disana ada ayunan dan sepasang anak kecil. Gue semakin deketin anak kecil itu dan gue kaget,anak kecil itu gue dan Elo saat masih kecil,mereka keliatannya seneng banget. Gue rasanya mau nangis saat itu juga,dan tiba-tiba ada yang nepuk pundak gue. Kalian tau itu siapa? itu nyokap gue. Gue kaget dan langsung meluk nyokap. Nyokap ngajak gue duduk disebuah banku ga jauh dari situ. dan kita mulai ngobrol tentang banyak hal,rasanya kaya mimpi,udah lama ga ngerasain rasanya sedeket ini sama nyokap.
"Ra,kamu ga pingin balik?"
"Maksudnya Bun?"
"Kamu seharusnya ga disini,belum waktunya kamu disini"
"Tapi aku mau sama Bunda,Bunda ga suka ya aku disini nemenin Bunda?"
"Bukan gitu sayang,Bunda seneng kamu ada disini tapi ga sekarang. Waktu kamu masih banyak,kamu masih harus nemenin Ka Bian,Ares dan teman-teman kamu"
"Tapi Bun.."
"Kembali sayang. Jaga kakakmu dan raih kebahagiaan kamu"
Dan semuanya putih.
Entah apa yang terjadi,kepala gue rasanya sakit banget dan gue mulai buka mata gue perlahan. Yang pertama gue lihat Elo,setelah itu dia manggil Kak Bian dan yang lain. Semunya terjadi begitu cepat,Ka Bian jelasin semuanya. Ares dan Elo terus-terusan minta maaf dan Kak Sherly,dia ngerasa bersalah banget. Gue udah maafin dia.semuanya kembali seperti semula. Apa ini kebahagiaan yang Bunda maksud?.
"La?"
Gue membalikkan badan gue,ga jauh dari tempat gue berdiri ada Elo yang tadi manggil gue. Gue tersenyum dan berkata dalam hati "Tuhan,jangan hilangkan kebahagiaanku yang satu ini dari hidupku".
"Kamu ga kedinginan? ayo kita kebawah,para tamu udah nunggu" Elo berjalan menghampiri gue. Saat ini kita ada di balkon kamar gue.
Kalian tau? Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan. Semenjak kejadian itu,Gue dan Elo berpacaran dan sekarang sudah lebih dari 5 tahun kita pacaran. Ini saatnya kita melangkah ke jenjang yang lebih serius. Bulan kemarin Elo melamar gue dan hari ini kami bertunangan. Kenapa tunangan? karena masih banyak yang Elo harus selesaikan termasuk membangun usahanya yang baru ia rintis. Pertunangan ini hanya pengikat anatara kita berdua dan penanda kalau kita serius dalam menjalani hubungan ini.
Gue menggandeng lengan Elo dan kami pun segera turun kebawah. Entah apa yang gue rasain saat ini,yang pasti ini sangat membahagiakan. Terima kasih pada Tuhan yang masih memberikan kepercayaan gue untuk hidup dan memperbaiki semua yang sudah hancur. Terima kasih untuk Bunda yang meyakinkan gue untuk kembali menjaga dan meraih kebahagiaan gue. Kak Bian,Elo,Ares,Gaby,Natha,Sherly mereka semua kebahagiaan gue,mereka semua cita-cita gue,keluarga gue,hidup gue,dan segalanya.
Pada intinya tetap yakin pada sesuatu yang kita punya,dan menjaga mereka semua karena keluarga dan sahabat dan orang-orang yang sangat berarti yang harus kita jaga dalam suka maupun duka. Karena mereka kita seperti sekarang,karena mereka gue bisa kuat seperti sekarang,karena mereka gue bisa ngerasain artinya hidup. Namanya hidup pasti ada pahit dan manis,dalam makanan aja pasti ada rasa dan bumbu yang membuatnya menjadi disukai.
-END-
KAMU SEDANG MEMBACA
E!
Teen FictionEla dan Elo. Dua remaja yang terjebak dengan perasaan mereka,perasaan masa lalu dan saat ini. Mereka terjebak dengan lingkaran bernamakan 'persahabatan'. Bahkan keduanya baru menyadarinya disaat mereka berdua telah memiliki pasangan masing-masing. D...