Ela bingung harus pergi kemana untuk menumpahkan kesedihannya saat ini. Ela terus berjalan sendirian dimalam hari dengan udara yang sangat dingin dan suasana yang sangat sepi.
Tiba-tiba ada sebuah mobil sedan hitam berhenti tak jauh didepan Ela. Ela menatap mobil itu dan memundurkan langkahnya,waspada. Seorang cowok yang tak asing bagi Ela keluar dari mobil itu,yang membuat tubuh Ela kaku dan ketakutan,ia teringat ucapan Ares beberapa waktu lalu.
"Hai sayang,kamu ngapain malam-malam gini sendirian dijalan?" orang itu mendekati Ela tapi Ela justru menjauhinya.
"Hey,kamu ga kangen sama aku? Kok jauh-jauhan gitu sih?" orang itu terus mendekat dan menatap Ela. Dengan mengumpulkan segala keberaniannya,Ela mendekati cowok itu dan cowok itu langsung memeluk Ela.
"Aku kangen kamu sayang,kamu ga kangen aku?" Ela tetap diam,kemudian cowok itu mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya yang langsung ia tusukkan pada lengan Ela dan membuat Ela meringis kesakitan.
"Tidurlah sayang,aku akan jagain kamu dari para bajingan itu" bisik cowok itu.
Dengan hitungan detik,tubuh Ela melemas dan meluruh pada tubuh cowok itu. Cowok itu langsung membawa Ela masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu.
Maafin aku,Lo. Aku udah bikin kamu menderita.
***
Ela perlahan membuka kedua matanya dan melihat sekitar. Tapi ia merasakan kepalanya sangat sakit,tubuhnya melemas dan tak bisa digerakkan. Ela tersadar,saat ini ia tengah berada disebuah rumah,lebih tepatnya sebuah ruangan didalam rumah yang sepertinya sebuah ruang tamu atau semacam ruang keluarga,dengan keadaan kedua tangan dan kakinya terikat. Kemudian Ela mendengar suara langkah kaki mendekatinya.
"Hai sayang,udah bangun ya?" dia seorang cowok dengan segelas minuman bersoda ditangannya.
Ela ingat,cowok ini yang ia temui dan tentunya yang membawanya kesini saat Ela pingsan setelah disuntikkan sesuatu ketubuhnya yang membuat tubuh Ela melemah.
"Mau kamu apa sih Kan?! Belom puas bikin aku menderita?!" bentak Ela dengan suara yang masih melemah.
Ela menatap cowok itu dengan penuh amarah,ya cowok itu,cowok yang semalam Ela temui,cowok yang membuatnya sangat ketakutan,cowok yang membuat Ela dan semuanya menderita,cowok yang menghancurkan segalanya,cowok yang membuat tubuh Ela melemas seperti ini,cowok yang membawa Ela kerumah ini dan sialnya cowok ini juga yang sudah mengisi hari-harinya beberapa bulan ini. Cowok ini adalah Arkan cowok brengsek yang sangat Ela benci saat ini dan dengan bodohnya Ela menyandang status sebagai pacarnya selama beberapa bulan ini.
"Kamu kenapa marah sayang? Harusnya kamu berterima kasih sama aku karena udah bikin kamu istirahat dengan tenang dan terbebas dari para bajingan itu" balas Arkan dengan santainya.
"Kamu yang bajingan! Kamu brengsek! Lepasin aku Kan!" bentak Ela. Ela berusaha berontak, melepaskan diri dari ikatan Arkan.
"Oke! Udah cukup nona Devan! Saatnya istirahat" Arkan mengeljarkan sebuah suntikkan berisi cairan yang entah cairan apa itu,dari saku jaketnya yang membuat Ela menatapnya tajam.
"Kamu mau ngapain Kan?!" Ela terus berusaha melepaskan diri,sementara Arkan terus mendekati Ela yang membuat Ela diam tak bergeming.
"Kamu udah...gi....laaa....." Arkan berhasil menyuntikkan cairan itu dilengan Ela dan membuat tubuh Ela kembali melemah lalu Ela pingsan.
***
Ares merasa bingung,saat ini sudah jam 11 siang tapi Ela belum keluar juga dari kamarnya. Kemudian Ares menuju kamar Ela,berniat untuk membangunkan Ela kalau cewek itu belum bangun berhubung hari ini adalah weekend. Sampai didepan pintu kamar Ela,Ares mengetuk pintu itu tapi tak ada jawaban. Mentang-mentang weekend kerjaannya ngebo mulu,batin Ares.
KAMU SEDANG MEMBACA
E!
Teen FictionEla dan Elo. Dua remaja yang terjebak dengan perasaan mereka,perasaan masa lalu dan saat ini. Mereka terjebak dengan lingkaran bernamakan 'persahabatan'. Bahkan keduanya baru menyadarinya disaat mereka berdua telah memiliki pasangan masing-masing. D...