Sixteen

21 1 0
                                    


Sudah seminggu berlalu sejak Arkan menculik Ela dan selama itu terbaring lemah tak sadarkan diri di Rumah sakit,yang sebelumnya ia dibawa kerumah sakit di Bogor lalu langsung dipindahkan kerumah sakit di Jakarta setelah beberapa jam mendapat pertolongan pertama dan perawatan. Ela koma selama seminggu akibat cairan yang disuntikkan Arkan kelebihan dosis dan membuat saraf tubuh Ela terganggu. Selama itu juga Elo dengan setianya menunggu dan menemani Ela,terkadang Elo tidak ingin makan dan harus dipaksa Ares dulu agar ia mau makan.

Ares,cowok itu setiap hari ikut bergantian menjaga Ela. Ia setiap harinya meminta maaf pada Bian atas semua yang telah terjadi dan tidak memberitahu Bian. Bian sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu,ia sangat paham dan mengerti dengan apa yang terjadi,ini memang sudah takdir Ela bahkan ia sudah berusaha keras agar semua ini tidak terjadi tapi nyatanya kejadian ini tetap terjadi.

Bian,semenjak pria itu mengetahui semua masalah yang dihadapi adiknya yang menyangkut semua masa lalunya,ia berusaha sekuat tenaga agar semua kejadian buruk tidak menimpa adiknya itu tapi ternyata Tuhan berkehendak lain,Ela memang harus menerima semua takdir ini. Setelah Ela masuk Rumah sakit,Bian terlihat lebih diam. Dia tidak menangis atau menunjukkan rasa sedihnya,ia hanya diam dan berusaha tenang lalu melakukan semua yang terbaik untuk adiknya itu. Tapi saat dalam kesendirian,Bian menangis dalam diam,menangis tanpa suara. Ia merasa gagal menjadi seorang kakak sekaligus orang tua untuk Ela.

Gaby,setelah tau sahabatnya di culik oleh Arkan dan dibawa kerumah sakit,ia langsung bergegas menyusul kerumah sakit. Ia terus menangis tanpa henti dan Natha tetap setia berada disampingnya,menenangkannya. Walaupun keadaan Natha tak jauh buruknya dengan yang lain,tapia tetap tegar agar tunangannya itu tidak terus menerus larut dalam kesedihan.

Sherli,cewek itu banyak berubah. Dia lebih diam dan sesekali menangis meratapi kesalahannya,kesalahan yang ia buat karena kebodohannya dengan menyakiti sahabat kecilnya sendiri. Ia terus merasa bersalah,karena pada awalnya Sherli memang terlibat dalam masalah ini. Tapi hubungannya dengan yang lain mulai membaik walaupun awalnya masih dalam keadaan canggung terlebih lagi Gaby yang sepertinya tidak mau menerima dan memaafkan Sherli. Hampir setiap hari Sherli mengunjungi Ela hanya untuk menyapa atau sekedar bermonolog yang ia tau Ela tak mungkin menanggapinya tapi setidaknya Ela dapat mendengarnya yang ia yakini akan berpengaruh pada kesembuhan Ela.

Sedangkan Abel telah kembali ke negaranya,setelah ia memastikan Arkan baik-baik saja dan akan mendapatkan perawatan yang baik disini. Arkan saat ini dirawat disalah satu rumah sakit jiwa di Jakarta karena depresi yang amat fatal yang dideritanya sejak lama akibat tertekan dengan keluarganya yang broken home.


***



Elo tengah duduk disamping ranjang Ela,ia menatap Ela dengan pandangan sedih dan bersalah. Elo menggenggam tangan Ela dan sesekali menciumnya.

"Ra,kamu kapan mau bangun?" lirih Elo.

"Ra,kamu ga cape tidur mulu?"

"Ra,ayo bangun"

"Kamu ga kangen sama aku ya?"

"Aku...aku kangen sama kamu. Kangen banget. Cepet bangun sayang"

"Kamu bisa denger aku kan sayang? Ayo bangun. Please. Aku mohon Ela. Aku minta maaf. Aku tau aku salah. Maaf Ra. Ayo bangun. Kalau kamu udah bangun,terserah kamu mau hukum aku kayak gimana. Semuanya aku akan lakuin buat kamu sayang,tapi jangan kayak gini"

"Ra"

"Kamu tau ga?"

"Aku rela menjatuhkan harga diri aku sebagai cowok cuma buat kamu"

"Ra,masa aku nangis"

"Aku cengeng ya?"

"Cuma sama kamu Ra aku kayak gini"

E!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang