Kemarau Merapuh

6K 436 12
                                    


dan rapuhku dihantam kemarau

keringku dalam kesia-siaan yang kejam

angin berembus dingin, gemetar aku menuju ketiadaan

takutku tumbang, takutku bertahan dalam tandus yang tak berkesudahan

sudahkah kau alirkan kehidupan? tetapi kematian tak akan sekejam dirundung pilu yang terhunjam

berapa lama lagi waktu? sampai helai-helaiku bertemu tanah basah, yang hapus segala gerah.

Surakarta, 29 September 2016

The EscapistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang