Kala

1.2K 85 8
                                    

Kala, telah kurajut kau bersama benang-benang nestapa yang kuambil dari kaki bukit, saat langit kelabu dan hujan bersiap menghunjam

Kala, telah kusimpul kau dalam bait-bait yang hanya bisa diresapi jika dibaca sambil menjerit

Kala, telah ada singgasana tempat merah bertakhta meski berarti tercucur darah-darah di kakinya

Kala, adalah waktu yang terus berjalan, dan rambut yang tak selamanya hitam. Waktuku waktumu, akan habis ketika setiap detik semuanya menipis dan tidak ada lagi tangis

Kala, sebelum yang kurajut nyangkut, yang kusimpul amburadul, atau singgasanamu makin merah makin berdarah, terimalah merpati yang sendiri ini. Kalau-kalau kalian bisa bertukar sepi, sebab ia ditinggal mati seperti kau yang akan kutinggal pergi.

16/10/2016

The EscapistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang