Everlasting Spring (pt. 2)

1.7K 247 14
                                    

"Seokjin-ssi.. sebenarnya, Tae Hyung sakit apa?"

Rasa penasaranku tak mampu kubendung. Rasanya sedikit tidak enak karena keingintahuanku pada masalah seseorang yang baru ku kenal.


-----Everlasting Spring-----


Seokjin menatap jalanan kota dari balik kaca resto. Mencoba merangkai kata untuk menjawab pertanyaanku.

"Dua tahun lalu adalah tahun kelulusan Taehyung. Saat itu aku tidak dapat hadir karena aku ada sidang tesis di Jepang. Appa dan eommaku ingin menyaksikan anak keduanya itu lulus sebagai sarjana terbaik dengan nilai yang hampir sempurna. Saat perjalanan pulang..."

Seokjin menunduk. Kurasa dia akan menceritakan sesuatu yang buruk.


 Kurasa dia akan menceritakan sesuatu yang buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"...Tiba-tiba sebuah crane proyek lepas kendali. terjatuh dan menimpa banyak kendaraan di jalanan. Sebagian besar korban hanya luka berat. Namun, appa dan eommaku tidak dapat diselamatkan karena kail crane yang begitu besarnya tepat menimpa mobil mereka. Taehyung saat itu di jok belakang sehingga dia hanya mengalami luka berat..."

Aku mengerti berita itu... peristiwa yang sempat membuat seluruh penjuru Korea Selatan gempar. Memang dinyatakan bahwa peristiwa itu menyebabkan dua korban tewas. Dan aku baru mengerti, dua korban itu adalah orang tua Seokjin dan Taehyung.

Kini tatapanku menjadi sendu, membayangkan begitu terpukulnya mereka.

"....Meskipun dia selamat, tapi kondisinya tidak lagi seperti dulu. Aku sangat memperhatikan Taehyung karena jantung buatan yang tertanam dalam dirinya begitu rawan. Aku seperti merawat bayi. Benar-benar kusayangkan jika Taehyung seperti itu. Terkadang aku menangis dalam pelukannya ketika mendengar bunyi jantung buatannya. Memandangi wajah pucatnya yang tanpa ekspresi...."

"...tapi saat dia tersenyum padamu waktu itu, itu adalah senyuman pertamanya setelah kecelakaan yang menimpanya. Jadi, apa kau tidak keberatan dengan ajakanku?"

Aku mengedipkan mataku berulang kali. Berusaha mengubur kembali cairan air mata yang nyaris menetes.

"Tentu.. akan kuusahakan datang ke rumahmu, Seokjin-ssi. Bahkan jika kau memesan ke resto ini. Kau bisa memintaku untuk mengantarkan pesananmu."

"Jinjja? Ah.. aku berhutang padamu. Ngomong-ngomong kita bicara informal saja. Begitu juga saat kau bertemu Taehyung."

Aku tersenyum padanya lalu aku dan Seokjin oppa beranjak meninggalkan kursi.



-----Everlasting Spring----

TOK! TOK! TOK!

CKLEK!

"ah.. silahkan masuk Ahreum-ah." Aku mengekori Seokjin oppa yang berjalan ke dalam. Mengikutinya menuju lantai dua dan berhenti pada sebuah kamar.


















Short Fanfics ㅡkth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang