pagi yang indah
melihat damai di wajahmu
terlepas percakapan yang sayup di luar
juga perut yang melilit mengganggupagi yang indah karena aku bisa memelukmu, menyelinap di antara kantukmu yang tak kunjung mereda
gigilmu tak bisa aku usir karena aku sedang berada di kegelisahan yang laintapi itu tak seberapa
selama masih ada kau
selama masih ada kau