15. Give Up

89 8 0
                                    

Kini Bambam dan Hyeri sedang berada diruang tengah, atmosfer yang sedikit asing dirasakan para member didalam kamar mereka masing-masing. Terlihat beberapa kamar sengaja tidak ditutup rapat oleh empunya agar mereka juga ikut mendengar apa yang Hyeri ucapkan nantinya,walaupun hal itu tidak disadari Hyeri karena gadis itupun masih hanyut dalam keterpurukannya.

Bambam menarik pelan tangan Hyeri, mengusap pelan punggung tangan gadis itu.

"Ceritakan aku dan beri penjelasan kenapa kau seperti ini? Huh?" Tanya Bambam pelan .

Hyeri menoleh ragu ke arah Bambam, bahkan ia sendiri bingung harus mengatakan apa kepada pria itu. Sekuat tenaga ia mencoba memberanikan diri untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Sebelum semuanya terlambat , sebelum terlalu jauh kita melangkah. Aku ingin kita menghentikan hubungan ini." Ucap Hyeri masih menatap Bambam nanar.

Leher Bambam kembali tercekat, sangat sulit untuk bernafas baginya saat itu. Ia menghembuskan nafas kasar.

"Wae?"

Mata Hyeri kembali berkaca-kaca , namun ia melengkungkan senyum diwajahnya. Walau diyakini senyum itu membuat Bambam merasa pilu. Karena terlihat jelas itu bukan senyum kebahagiaan.

"Aku tidak pantas ada sisi kalian , aku memang lebih pantas menjadi fans untuk selamanya. Aku tidak seharusnya keluar dari zona itu." Bambam sedikit terkejut dengan ucapan Hyeri. Padahal ia selama 2 hari menjadi kekasihnya, dan jauh-jauh hari sebelum mereka berpacaran, ia tak henti-hentinya meyakinkan Hyeri bahwa tidak perlu membahas tentang batasan fans. Bambam yakin semua akan baik-baik saja kalau mereka menjalaninya hati-hati. Namun apa yang dikatakan Hyeri benar-benar bertolak belakang dengan komitmen awal mereka.

"Kenapa semudah itu menyerah?" Tanya Bambam sedikit parau, kini mata pria kurus itu pun ikut berkaca-kaca.

Mereka saling terdiam beberapa saat, Bambam menunggu jawaban gadis itu. Namun, Hyeri justru membungkam. Ia sendiri bingung harus jujur dengan kejadian tadi, atau menguncinya rapat-rapat.

"Katakan kenapa kau menyerah!" Bambam sedikit emosi karena gadisnya tak memberinya jawaban. Padahal hati dan batinya saat ini berkecamuk.

Hyeri menghela nafas panjang. "Jimin,"

"Kenapa Jimin? Apa yang dia lakukan?" Nada bicara Bambam kini berubah panik.

"Apa yang dikatakannya benar,"

"Memang apa?"

"Jika orang luar tau kau menjalin hubungan denganku ,grup ini akan hancur. Padahal kau baru saja menadatangani kontrak pembuatan album baru." Hyeri kembali tersenyum pilu dan tatapannya kosong.

"Akan kupikirkan nanti," respon Bambam tidak seperti apa yang Hyeri harapkan. Ia kira Bambam akan meyakinkan dan takmau melepaskan nya. Namun justru Bambam pergi meninggalkan nya sendiri di tempat itu.

Hyeri mengerti jika Bambam pasti setuju dengan ucapannya , karena Bambam pun tidak ingin karirnya hancur begitu saja. Hyeri merasa sesak didadanya saat ini. Air mata kembali meluncur deras dari kedua matanya. Namun ia tetap tersenyum walaupun bibirnya terus bergetar.

Tak disadari , member yang lain pun mendengar. Bambam pergi meninggalkan dorm sesaat setelahnya, member yang lainpun keluar dari kamar.

"Jadi Jimin yang membuat mu seperti ini, aish jinjja kenapa ia mengurusi hal ini!" JB menggelengkan kepala dan terus berdecak kesal.

"Aku akan temui dia," ucap Yugyeom lalu berlari meninggalkan mereka. Namun dengan cepat Jinyoung menahan.
"Tidak usah, pasti Bambam menemuinya."

THE LIGHT - Bambam GOT7 FFWhere stories live. Discover now