bagian #7

221 23 2
                                    

Braakk!!

Mereka berdua kaget saat seseorang menggebrak meja yang mereka tempati dan duduk dengan santainya.

"Yak idiot kau membuat kami kaget!" protes luhan pada pembuat onar. Kai tidak menanggapi omelan luhan ia menyuruh kyungsoo untuk duduk disampingnya.

"ada apa ini?" Sehun membuka suara saat menghampiri meja luhan dan chanyeol.

"Sudah kukatakan bukan aku ingin menyampaikan sesuatu tapi kalian tidak mendengarkanku!" Ucapnya ketus. Dan Kyungsoo hanya diam melihat keempat pangeran tampan ini berdebat.

Luhan yang sedang mencibir akhirnya diam, ia menyenggol chanyeol agar mau mendengarkan ucapan kai dan membuat chanyeol tersadar dari lamunannya.

"Lalu kenapa kau membawa kyungsoo?" Chanyeol menautkan alisnya bingung.

"Karena dia yang akan bercerita, yakan kyungsoo? hehe." Kai menggaruk tengkuknya yang tak gatal ia menyenggol lengan kyungsoo, yang dibalas hanya dengan helaan nafas dari kyungsoo.

mereka semua mulai dengan mode seriusnya ketika kyungsoo memulai cerita.

"Ehem, boleh aku bertanya sesuatu padamu chanyeol?" Tanya kyungsoo membuka suara dan hanya di tanggapi dengan anggukan dari chanyeol.

"Apa kau merasa ada sesuatu yang mengganggumu? Ah maksudku kau tinggal bersama baekhyun sudah beberapa hari ini, jadi apa kau merasakan sesuatu yang aneh pada baekhyun atau apapun itu?."

"Ah aku tidak mengerti." Tungkas chanyeol sambil menggaruk surai dark brownnya.

" Hah.. Baiklah, saat aku mengajak baek main kerumah. haelmoniku sedikit terkejut ketika melihat baekhyun aku tidak tahu kenapa, tapi saat baekhyun pulang haelmoni berkata padaku 'apa temanmu tahu kalau ia diikuti?' aku yang mendengarnya bingung dan bertanya 'apa maksud haelmoni?' 'i-itu anak itu dalam bahaya kyungie' haelmoni membisikan kata itu padaku dan aku terkejut. Esoknya saat pagi hari haelmoni berteriak histeris dari arah dapur dan saat aku menghampiri untuk melihatnya haelmoni sudah pingsan," Jelas kyungsoo.

Mereka semua terkejut mendengar penuturan kyungsoo. Mereka semua terdiam dengan pemikiran masing-masing.

'Baekhyun dalam bahaya apa maksudnya?' Batin chanyeol bingung.
Chanyeol terdiam ia ingat kejadian tadi malam saat baekhyun yang terlihat sangat ketakutan, seluruh badan baekhyun yang gemetar hebat.

"Yak yeol kenapa kau melamun? apa terjadi sesuatu?" Luhan menggoyangkan lengan chanyeol keras membuat sang empunya terkejut.

"I-itu.." ia menunduk lalu mulai menceritakan kejadian tadi malam. Mereka semua mengerang tidak jelas dan bingung dengan apa yang terjadi pada baekhyun.

"Heol! Aku tidak percaya ini bagaimana mungkin..." ucap luhan tidak percaya dengan semua yang ia dengar.
memikirkan baekhyun membuatnya seperti orang bodoh, sungguh.

bel tanda istirahatpun selesai para murid lalu kembali kekelas masing-masing. Termasuk para pangeran sekolah dan kyungsoo. Mereka berjalan tanpa sepatah katapun bergelut dengan pemikirannya masing-masing.

.

"Baek kau baik-baik saja?" Ucap kyungsoo dengan nada khawatir saat melihat penampilan baekhyun yang sedikit pucat memasuki kelas.

"Ah, ya aku baik-baik saja." Ucapku dengan tersenyum lembut dan duduk dikursiku. 'Kenapa kepalaku sakit sekali'

greeb..

"Ah! Apa yang kau lakukan? Lepas." Aku tersentak saat tangan chanyeol menarik pergelangan tanganku paksa.

"Ikut aku"

"Tidak mau!" Aku memberontak agar genggamannya lepas, tapi nihil ia terlalu kuat. Sial

"Ck!" Ia hanya berdecak dan menarikku paksa keluar kelas.

"Kita mau kemana? Bisakah kau pelan sedikit" aku merengut sambil terus memaksakan kakiku untuk mengikutinya. Ia menghempaskanku ke ranjang saat memasuki ruangan yang berbau obat-obatan. Sial ini uks aku benci uks dan bau obat-obatan kenapa dia membawaku kemari.

"Aku ingin kekelas." Sungutku sambil beranjak berdiri.

"Tetap disini dan Istirahat." Perintahnya mutlak dengan tatapan mengintimidasi. Dan ya aku hanya bisa menurutinya saja, malas berdebat dengan kepala yang sedang sakit seperti ini, lagipula sepertinya aku memang butuh Istirahat.

"Minum ini, setelah itu tidurlah. Kau bisa kirim pesan padaku jika butuh apa-apa." Ia berjalan keluar saat memberikan sebungkus obat dan air yang ia ambil.

"Mwo? Sejak kapan ia bisa lembut?" Aku hanya menatap bingung kearahnya dan meminum obat itu lalu tidur.

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang