Braakk
"Cha-chanyeol??" Aku sedikit terkejut dengan suara dobrakan itu dan melebarkan mata saat aku menemukan sosok seorang yang ku kenal dengan wajah penuh peluh.
"Hosh.. hosshh haha akhirnya aku menemukanmu" Ia tersenyum sambil mengatur nafasnya yang setengah-setengah lalu berjalan mendekati baekhyun.
"Oppa, se-baiknya oppa pergi dari sini cepat sebelum ia kembali." Gadis itu mengguncang lengan baekhyun.
"Mwo? Tapi.. bagaimana denganmu?" Gadis kecil itu hanya menggeleng dan mendorongku agar cepat keluar dari tempat ini.
"Cepatlah!" Chanyeol menarik pergelangan tanganku menjauhi gadis kecil itu
"Tu-tunggu sena bagaimana?" Aku mencoba melepaskan genggaman tangannya.
"Dia sudah mati bodoh!"
"APA?! hey jaga ucapanmu!" Aku menyentakan tangannya kasar lalu menatapnya dengan tatapan tajam.
"Lihatlah lagi." Ia hanya menatapku dengan datar, aku sedikit bingung tapi aku menuruti perkataannya untuk melihatnya lagi. Dan.. woolaaa!! Anak kecil itu benar-benar berbeda sekarang. darah bercucuran dari kepalanya, rambutnya yang panjang menutup sebelah mata merahnya yang menatap kami tanpa ekspersi. Aku hanya terkejut menutup mulutku tak percaya melihat pemandangan itu.
"Kajja, kita harus mencari hyorin noona lalu pergi darisini." Ucap chanyeol sambil menarik pergelangan tanganku dan aku hanya menundukkan kepala sambil mengangguk.
.
.Flashback
'Sebenarnya kita ada dimana noona?' chanyeol bertanya sambil terus mengelilingi ruangan yang ia tempati dengan hyorin.
'kita terlempar ke dimensi tempat baekhyun berada. sebaiknya kita cepat mencari baekhyun, lebih baik kita berpencar.' jelas hyorin dan di angguki chanyeol.
Dan mereka keluar dari ruangan tersebut dengan hyorin yang mencari dilantai 1 dan chanyeol dilantai 2.'Hati-hati noona'
'ya kau juga hati-hati yeol'
Tap
Tap
Tap
Chanyeol berjalan perlahan kearah tangga, dengan keringat dingin bercucuran saat ingin menaiki anak tangga pertama ia dikejutkan oleh...
"Whoa!! tikus sialan"! Mengagetkanku saja." sentak nya terkejut melihat seekor tikus yang berlari turun dengan cepat.
"tenang, tenang disini tidak menyeramkan." Ia mengelus dadanya sambil memejamkan mata dan menghembuskan nafas agar tidak terlalu gugup. Sial tempat ini sungguh menyeramkan walaupun tidak kotor tetap saja menyeramkan dengan interior patung-patung yang sangat membuat bulu kudukmu berdiri. Ia lalu berjalan kembali menaiki anak tangga tersebut sampai ke lantai atas.
"Ck. sial! kenapa banyak sekali pintunya." Aku berdecak melihat pintu-pintu yang berjajar disetiap lorong. Warna pintu itu sama hanya ukirannya saja yang berbeda. lalu chanyeol berjalan mendekati satu pintu ia harus membukanya bukan, membuka pintu itu satu persatu untuk menemukan baekhyun karena ia tidak memiliki petunjuk apapun jadi ia harus membuka pintu itu satu persatu.
Deg
Deg
Deg
Click
Kriieeet
"Bba-baek? Apa kau didalam?" Gelap dan Hening, iya itu yang aku tangkap di indera penglihatanku dan indera pendengaranku. Aku memberanikan diri membuka lebih besar pintu itu agar badanku bisa masuk.
Hikss..
Hikss..
Deg
Deg
Deg
"Baek? Apa itu kau?" Aku mendengar suara samar dari arah depan tempatku berdiri. Aku berjalan pelan mencari saklar lampu disekitar dinding dan wholaa aku menemukan saklar tersebut.
Ctak
Cahaya lampu menerangi satu ruangan yang kutempati aku langsung mencari asal suara yang tadi ku dengar. Disana.. disisi ranjang menghadap jendela. Dia seorang yeoja bukan baekhyun. Sial aku salah masuk kamar, tapi bertanya tidak masalah bukan? Aku langsung mendekatinya yang masih tertunduk dengan suara isak tangis.
Hikss
Hikss
"permisi noona, apa kau melihat baekhyun?"ucapku lancar tanpa nada ragu, walaupun sebenarnya aku sedikit takut. Tapi ku pendam mungkin aku akan dapat petunjuk dengan bertanya pada yeoja ini.
Tidak ada jawaban, apa yeoja ini tidak mendengarku?"Hey noona." Aku menepuk bahunya pelan untuk mendapat perhatiannya.
Deg
Deg
Deg
Yeoja itu mengangkat kepalanya yang tertunduk dan menoleh pelan ke arah chanyeol.
"Argh sial!" Aku melebarkan mata tidak percaya dan langsung keluar dari ruangan tersebut sambil membanting pintunya kuat. Yeoja itu sungguh membuatku terkejut dengan tatapan matanya, bukan bukan tatapan matanya tapi kedua mata yang tanpa bola mata tersebut yang mengeluarkan darah menoleh kearahku sambil tersenyum.
"Hoss hoss.. sial kenapa bisa ada makhluk seperti itu." Aku bersandar dan mengelap peluh yang keluar didahiku, masih banyak pintu dan aku harus membukanya.
"Ini gila haha." Aku tertawa miris sambil berjalan kearah pintu selanjutnya..
*Flashback dilanjut besok ya* (^^)v
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World
Horror{Chanbaek story (chap14 end)} "tempat apa ini?" "Aku ingin pulang!" "Apa kita berhasil?" "aku tidak mau mati disini!." "Mianhae.."