bagian #11

189 24 3
                                    

"Hoss hoss.. sial kenapa bisa ada makhluk seperti itu." Aku bersandar didinding dan mengelap peluh yang keluar didahiku, aku melirik kekanan dan masih banyak pintu yang harus aku buka.

"Ini gila haha." Aku tertawa miris sambil berjalan pelan kearah pintu selanjutnya setelah nafasku teratur aku membuka pintu tersebut.

Click

Krieett..

Aku hanya terdiam saat membuka pintu tersebut, tidak gelap tapi kosong.. ya ruangan itu kosong tidak ada yang menempati. Aku lalu berjalan masuk dan menutup pintu tersebut untuk memastikan, ruangan itu hanya diisi oleh rak-rak dengan kotak-kotak hitam didalamnya dari ujung sampai ujung.

"Tempat apa ini?" Aku mengernyit bingung sambil berjalan menelusuri rak-rak tersebut. Bacaan disetiap raknya berbeda-beda, Aku yang penasaran dengan tulisan dirak lalu berhenti disalah satu rak yang bertuliskan "l'occhio" aku mengambil salah satu kotak hitam yang ada disana dan mencoba membukanya.

Tak..

"Whoa aku pikir akan sulit membukanya." aku tersenyum miring saat melihat kotak itu sedikit terbuka.

Braak..

"Holly shit!!" Aku langsung menjatuhkan kotak tersebut saat melihat isinya. bagaimana mungkin kotak itu berisi sepasang bola mata bewarna coklat dengan darah segar yang masih menghiasinya. Aku lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan yang penuh dengan rak tersebut dengan sedikit tergesa.

"Tempat terkutuk apa ini!" aku mengacak suraiku sambil melihat kearah kekanan koridor tersebut masih ada beberapa pintu lagi. Aku menarik nafas kasar lalu beranjak untuk membuka satu persatu pintu berbeda ukiran itu dengan nafas memburu dan peluh yang bercucuran mengalir dipelipisku setiap kali aku membuka pintu-pintu itu, sampai aku menemukan seseorang yang kucari.

flasback end

.
.

"Kajja, kita harus mencari hyorin noona lalu pergi dari sini." Ucap chanyeol sambil menarik pergelangan tanganku dan aku hanya menundukkan kepala sambil mengangguk.

"Hey yeol? Bagaimana kau bisa menemukanku?" aku bertanya lalu mengigit bibir.

"Kau tidak perlu tahu." Ucapnya datar. aku hanya terdiam setelahnya dan kami berjalan dalam hening, aku terus menunduk sampai tidak menyadari kalau chanyeol telah berhenti mendadak dan membuatku menabrak punggungnya.

"Aish.. kenapa kau berhenti mendadak eoh?!" Kesalku sambil mengusap dahi.

"Sstt.. aku mendengar sesuatu." Chanyeol memandang waspada apa yang ada didepannya. Baekhyun menggenggam erat tangan chanyeol, jujur ia merasa takut dan bulu kuduknya berdiri merasakan aura menegangkan didepan koridor tersebut.

kreet

Sreekk

Kreet

Sreekk

Lantai-lantai yang dipijaki seseorang yang menyeret sesuatu didepan sana berbunyi dengan nada yang dapat membuat jantung berpacu cepat. Membuat dua orang yang sedang bersembunyi dibalik patung besar itu merasakan degup jantungnya yang tidak beraturan dengah peluh dingin yang keluar didahi mereka masing-masing.

Deg

Deg

Deg

"Y-yeol?" Chanyeol menaruh jari telunjuknya di bibir mengisaratkan baekhyun agar jangan bersuara dahulu. Dan baekhyun langsung diam tak bersuara, chanyeol yang sedikit mengintip membelalakan matanya tidak percaya dengan pemandangan didepannya. Saat baekhyun penasaran dengan apa yang dilihat chanyeol dan ingin mengintip juga, chanyeol langsung menutup mata baekhyun agar tidak melihatnya. Yeoja mengerikan itu melewati patung tersebut tanpa curiga dan memasuki salah satu dari kamar tersebut tidak lupa menguncinya.

"Ayo.. dan jangan pernah melihat kebawah sebelum kita sampai dilantai 1." chanyeol memperingatkan dengan nada tajam dan menarik pergelangan tangan baekhyun. Baekhyun yang di ancam hanya bisa menurut dengan kata-kata chanyeol ia hanya memperhatikan punggung seseorang yang menariknya dengan cepat.

Mereka telah sampai dilantai 1 dengan segala sumpah serapah chanyeol yang keluar mulus dari bibir namja jangkung tersebut baekhyun hanya menahan mendengarnya.

"Pfftt.."

"Apa yang kau tertawakan hah?" Chanyeol mendeathglare ke arahku, dan aku tersentak karena ketahuan mentertawainya lalu mengibaskan kedua tanganku didepan muka dengan wajah polos.

"Ck! Dimana noona itu"

"Hey yeol, noona yang kau maksud itu.. siapa?" Aku bertanya sedikit ragu pada chanyeol.

"Dia kaka perempuan kyungsoo. Dia yang membantuku sampai kesini untuk menjemputmu kembali." chanyeol menjelaskan tanpa beban sekalipun, tidak tahukah dia kalau seseorang yang mendengar itu mukanya sudah memerah seperti kepiting rebus. Oh astaga sepertinya kita harus membuat mulut chanyeol merasakan akibatnya hahaha..

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang