CHAPTER 9: I WANT GIVE UP

5.9K 563 49
                                    


Sehun terus saja menangis, ia merangkak bahkan menyeret dirinya sendiri menuju pintu dan menggedor-gedor pintu meminta dan memohon hyungnya untuk membukakan pintu.

"Hyung... Aku mohon!!!  Bukakan pintunya hyung!! Hikss... Jebal hyung!!!"

Hening... Member EXO tidak ada yg menjawab atau menggubris permohonan Sehun. Mereka lebih memilih untuk tidur dengan nyaman dikamarnya. Berbeda dengan kondisi maknaenya yg harus kedinginan dengan luka kakinya yg semakin parah akibat terkena kembang api.

"Hikksss... Eomma... Aku lelahhh eomma.... Hiksss dingin.... Hyung... Aku mohon hyung...  Bukakan aku pintu, hyung..... Hiksss"

##############

Hari sudah beranjak pagi, member EXO juga tampak sudah bangun dan berkumpul diruang keluarga.

"Kau tidak akan membukakan pintu untuk Sehun, Kai?" Tanya Kyungsoo.

"Ani, aku muak melihat wajahnya"

"Tapi bagaimana jika dia benar-benar mati?? Kita akan mendapat masalah besar, Kamjjong!!!" Protes Baekhyun.

"Kalau begitu hyung saja yg bukakan pintu untuknya" jawab Kai enteng.

"Yaakkk Kamjjong-ah seenaknya saja kau menyuruh hyungmu!!!" Ucap Baekhyun kesal, tetapi ia kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu balkon dorm untuk membukakan pintu.

Ckleekk...

Saat suara pintu terbuka, Sehun langsung memandang kearah pintu tersebut. Ia melihat jika Baekhyun lah yg telah membukakan pintu untuknya.

"Hyung....."

"Aku hanya tidak mau dapat celaka jika kau mati disini!!! Jadi jangan pikir aku berbaik hati padamu!!!" Jawab Baekhyun lalu segera pergi dari hadapan Sehun.

"Gomawo... Jeongmal gomawo,  hyung" lirih Sehun pelan.

Sehun mulai menyeret tubuhnya kedalam. Ia tidak kuat lagi untuk berjalan, bahkan untuk berdiri saja Sehun tidak mampu. Sehun terus menyeret tubuhnya ke kamar. Member EXO yg melihat Sehun menyeret tubuhnya hanya diam saja, mereka sama sekali tidak mau membantu Sehun.

Sehun telah sampai dikamarnya, ia mengambil kotak obat dan mulai mengobati luka bakarnya. Ia membuka gipsnya yg telah rusak secara perlahan. Dapat Sehun lihat jika kakinya mendapat luka bakar dan mengeluarkan nanah.

Sehun menahan isakannya saat kakinya yg terluka bersentuhan dengan obat yg dia pakai. Setelah membersihkan lukanya dan mengobatinya, Sehun membalut lukanya kembali dengan perban. Beruntung Sehun membeli beberapa gips,  Sehingga ia bisa memasang gips baru pada kakinya.

Tubuhnya begitu lelah, Sehun yg telah selesai mengobati lukanya langsung membaringkan tubuhnya dikasur. Ia ingin segera beristirahat. Tetapi baru saja matanya terpejam, Kai dan Tao tampak masuk kekamar Sehun.

"Heii... Pemalas... Bangunlah!!! Apa kau melupakan tugasmu huh??" Ucap Kai sambil menggoncang-goncangkan tubuh Sehun dengan kasar.

"Eungg??? Kai?? Tapi aku kan sedang sakit"

"Lalu apa hubungannya? Kau tetap tidak bisa tinggal disini dengan enaknya begitu saja!!! Cepat bersihkan dorm.. Atau kau mau kami menghukummu lagi??" Ucap Kai.

Sehun menggeleng, ia sudah tidak mau lagi dihukum oleh hyungnya. Mau tidak mau Sehun segera turun dari kasurnya dan berusaha berjalan menggunakan tongkatnya. Ia lebih baik membersihkan dorm dibanding harus dihukum lagi..

Karena kaki Sehun cidera, ia menjadi begitu lambat membersihkan dorm. Kai yg melihat Sehun sangatlah lambat mulai tersulut emosi, ia segera menghampiri Sehun.

POOR MAKNAE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang