CHAPTER 24: MIANHAE

5.7K 478 40
                                    

Kai berjalan gontai untuk kembali menuju dormnya, dia seperti kehilangan nyawanya saja. Bahkan seringkali ia diklakson oleh pengemudi mobil karena berjalan ditengah jalan. Pikirannya benar-benar kalut sekarang.

Pada akhirnya ia memilih untuk menenangkan diri ditaman yg tidak jauh dari dorm. Ia mendudukkan dirinya di bangku taman. Matanya menerawang menatap langit-langit yg mulai terang. Semalaman memang Kai menghabiskan waktu dirumah tempat Sehun disekap. Tanpa sadar Kai meneteskan airmatanya saat mengingat Sehun yg disiksa oleh ayahnya.


Flashback

Kai memejamkan matanya rapat-rapat sambil mengepalkan kedua tangannya. Ia ingin menghentikan perbuatan ayahnya, tapi ia juga tidak sanggup untuk melakukannya.

"Aaarrgghh... Aaarrgghh... Kaaaaaiii... Tttoollllonggg aaaaakkuu..."

Mendengar suara Sehun yg memohon padanya, ia menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Dalam hati ia berharap agar ayahnya berhenti menyiksa Sehun.

"Jongin-ah..."

Suara ayahnya yg memanggil namanya membuat Kai tersentak dan memberanikan diri untuk membuka matanya. Matanya langsung terbelalak saat melihat sekujur tubuh Sehun sudah penuh dengan darah, bahkan wajah Sehun nyaris tidak Kai kenali karena sudah penuh dengan darah dan babak belur. Melihat kondisi Sehun yg begitu memprihatinkan, Kai hanya bisa menatapnya miris. Ia kemudian melihat ayahnya yg tersenyum kearahnya.

"Kau mau mencoba permainan ini, adeul?? Ini benar-benar sangat menyenangkan dan membuat diriku segar" ucap pria itu.

Kai yg mendengarkan perkataan ayahnya langsung mengepalkan kedua tangannya menahan emosi, "Ani, aku tidak mau tanganku kotor karena menyentuhnya"

"Benarkah? Bukan karena kau kasihan padanya?" Tanya ayahnya.

Degg...

Jantung Kai berpacu dengan cepat saat mendengar pertanyaan ayahnya, tapi ia buru-buru bersikap senormal mungkin, "Kasihan? Untuk apa aku kasihan padanya? Aku tidak sudi"

"Kk..kkaaaaii... Hikkkssss...." Lirih Sehun lemah, ia tidak menyangka jika Kai begitu tega padanya.

Kai yg mendengar lirihan Sehun berusaha mengabaikannya, "Sebaiknya aku pulang sebelum member lain mulai curiga"

"Ckk.. Tidak seru.. Kau tidak bisa pulang sebelum kau ikut bermain bersamaku, adeul" ucap pria tersebut.

"Tapi aku tidak mau" elak Kai.

"Lalu apa maumu? Apa kau mau appa bermain dengan noonamu?" Tanya pria tersebut sambil menyeringai.

Kai terlihat sangat geram, "Dasar brengsek!!! Jangan pernah sentuh noonaku!!"

"Kalau begitu ikutilah permainanku, Kim Jongin" pria tersebut membuka pasungan Sehun dan menyeret tubuh Sehun dengan kasar kekamar mandi.

"Aaaarrgghhhhh.... Hiksss...aaaarrrgghh... Kkuu...mmoohhoonn lepaaaassskkaaaannn.... Aaaarrgghh... Hikksss"

Kai yg melihat Sehun diseret oleh ayahnya langsung mengikutinya ke kamar mandi. Ia mengernyit bingung dan tidak tahu apa lagi yg akan ayahnya lakukan pada Sehun.

"Apa yg mau appa lakukan lagi?" Tanya Kai

"Bukan appa, adeul. Tapi kau.. Cepat masukkan kepalanya dalam bak ini, tapi jangan sampai mati. Buat saja dia tersiksa karena kehabisan nafas dan ini adalah air garam, tentu saja itu akan membuat luka diwajahnya akan sangat perih" ucap pria tersebut menyeringai.

"Kenapa harus aku yg melakukannya? Kenapa tidak appa saja?" Tanya Kai

"Kau harus membantunya mencuci mukanya. Lihatlah wajahnya itu sudah penuh dengan darahnya yg kotor" pria tersebut menjambak rambut Sehun dengan kasar sampai Sehun mengerang kesakitan.

POOR MAKNAE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang