Extra Part - Kuda-Kudaan

1K 66 35
                                    

ROMANCE, COMEDY, MATURE, MARRIAGE LIFE || PG : +17–Important!MATURE FOR LANGUAGE CONTENT

Married With a Gay © 2016, Acilestari (acilChoi). All rights Reserved.


Aku tengah duduk diketinggian seribu kaki dipermukaan tanah, kepalaku mulai pusing dan kantuk mulai menyergapku, kulihat Minho masih sibuk dengan buku tentang sejarah yang entah apa namanya aku tak mengerti, bukan sejarah tentang negara kita, tetapi sejarah tentang bisnis seorang miliader kaya raya yang sudah terkenal dilima benua, itu bukan sebuah buku melainkan sebuah biografi orang penting dalam dunia bisnis.

Dan tiba-tiba aku terkesiap saat ia tiba-tiba menoleh padaku dengan cepat dan mengedipkan sebelah matanya padaku. Sial! aku memerah, langsung saja aku memalingkan wajahku kejendela dan melihat awan yang tengah bertumpuk, kalau-kalau bulan terlihat mungkin aku akan menikmatinya, tapi sayang sekali kalau suamiku dilewatkan, ia telah mengganti warna rambutnya, menjadi warna tembaga yang membuat penampilannya yang makin berkilau apalagi poninya ia tersiak kesamping dan aku memerah lagi, sialan. Choi Minho yang sangat berpengaruh.

Kurasakan tangannya yang terasa dingin itu menarik daguku dan secepat kilat ia menanamkan ciuman kilat dibibirku dan memegang kepalaku sampai kepalaku itu sampai dipundaknya.

" Kau butuh tidur sayang " Tentu saja, setelah menyeretku kepernikahan dadakan kini ia menarikku kedalam bulan madu dadakan juga. Sungguh melelahkan, ditambah pesta semalam suntuk bersama Kakaknya dan menikmati dua gelas Cocktail bersama para sahabatnya dari relasi bisnis. Tapi itu menyenangkan, pernikahanku dengan Choi Minho begitu berkesan dimata mereka, itulah penuturan beberapa temannya.

" Kau tidak tidur? " Tanyaku, kurasakan ia menggeleng dan mengecup kepalaku ringan.

" Aku akan tidur setelah kita selesai kuda-kudaaan " Aku mengangkat kepalaku dan menatap geli suamiku.

" Apa kamu tidak mau memberitahuku apa itu kuda-kudaan, apakah kita akan berkuda, atau .. "

" Hussshhh, biarkan kamu memimpikannya dulu. Tidurlah akan aku bangunkan setelah kita sampai " Ucapnya tapi aku tak menyerah.

" Sebenarnya kemana kita akan pergi ? " Tanyaku lagi. Dan ternyata ia hanya diam saja dan mulai mengelus kepalaku. Oke, mungkin ia sudah bosan dengan pertanyaanku yang sudah kesepuluh kalinya tentang kemana kita akan bulan madu, tapi tetap saja ia bungkam. Dan pada akhirnya aku lelah sendiri dan terlelap dipundaknya yang kokoh. Ia begitu wangi dan membuatku sangat nyenyak walau dalam posisi duduk sekalipun.



Kami sampai, John F Kennedy menyambut kami. New York! Aku ingin sekali berteriak, kami diNew York. Kota yang dijuluki sebagai kota yang tak pernah tidur. Beberapa wanita bermata biru menyambut kedatangan kami, kedatangan kami? Bukan, maksudnya mereka menatap lapar suamiku, kalau kini aku sedang diNegara ku, Korea mungkin sudah aku keluarkan matanya menggunakan sendok yang ada didapur.

Minho menggandengku, bukan Minho, ia menyuruhku memanggilnya dengan sebutan suamiku, terdengar berlebihan, tapi walaupun aku kesal aku tetap menurutinya, So bossy , Right?

Ia menggandengku , membuatku memeletkan lidahnya pada wanita yang tadi menatap suamiku, beberapa dari mereka menatapku tajam tapi suamiku malah makin menarikku keluar dan mencari mobil yang akan menjemput kami dengan dua koper kami.

Sebuah SUV berhenti didepan kami, Minho berbicara dengan supirnya dengan bahasa inggris yang fasih, aku menyukainya , sangat! Ia begitu tampan dengan celana denimnya, kaus polo warna hitam dan juga boots hitamnya, ia begitu muda dan tak terlihat seperti seorang Billionaire yang arogan. Dan tentunya aku mencintainya.

Married with a Gay ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang