Sandra menarik tangan cinta, ia ingin menunjukan sesuatu padanya. Cinta pun merasa penasaran pada sahabatnya ini, karna ia begitu aneh. Sandra menunjukan tangannya kearah tomi, cinta begitu kesal pada sandra, ia kira ada sesuatu yang penting. "Aduh,,,tomi itu keren banget ya" kata sandra sambil memandangi tomi. " hmmm,,aku kira ada apa, ternyata cuma dia" kata cinta sambil mengkerutkan alisnya. "What,,kamu bilang cuma dia" kata sandra memandangi cinta lekat-lekat. "Iya,emang knapa, ada yang salah gitu" kata cinta sambil mengangkat bahunya. " dia itu cowo terkeren disekolah ini, masa kamj gak tertarik sama dia" kata sandra sambil menatap cinta dengan penuh tanya. "Aku tak memperdulikan itu, dan aku sama sekali tak tertarik padanya" kata cinta sambil memutarkan badanya. "Tapi cin" kata sandra terputus. "Udah deh, males aku denger semua tentang dia, mendingan kita kekelas aja yuk" kata cinta sambil menarik tangan sandra. Namun sepanjang perjalanan mereka menuju kelas, tetap saja sandra membicarakan tomi tersebut. Menurut sandra, tomi lelaki yang sangat keren. Namun cinta sama sekali tak memperdulikan tentang tomi, karna baginya tomi itu tak penting dalam hidupnya. Sandra merasa heran, karna hanya cinta yang tak tertarik pada tomi, dan cinta pun sangat heran pada semua siswa disini karna mereka semua tertarik pada tomi. Tak henti-hentinya sandra membahas tentang tomi, sehingga telinga cinta panas mendengar semua pujian yang dilontarkan oleh sandra untuk tomi. "Usah deh sandra, telinga aku panas tau gak, gara-gara kamu selalu aja bahas tentang tomi" kata cinta sambil menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap sandra. "Tapi cin" kata sandra terputus. "Aku mohon, jangan bahas dia lagi, oke" kata cinta sambil meninggalkan sandra. Sandra pun mengejar cinta kekelas. Sesampainya dikelas cinta merasa risih, karna didalam kelasnya sangatlah gaduh, mau tak mau ia harus menerima suasana kelas yang amat berisik itu. Bel masuk pun berbunyi, pertanda pelajaran akan dimulai kembali.
