KePedean

57 5 0
                                    

Ketika cinta sedang membereskan bekas makanan tadi, tiba-tiba ada suara yg berasal dari ketukan pintu rumah cinta, yg sontak mrmbuat cinta kaget lalu bergegas membukakan pintunya.

Cintapun membukakan pintunya, tiba-tiba cinta mendadak lehabisan oksigen melihat sesorng yg dibalik pimtu itu. Ternyata doni yg datng kerumahnya, ia bingung mengapa doni datng kesini, tpi cinta pun sangt senang. Jantung cinta berdetak kencang meliht wajah tampan doni, cinta sempat bengong meliht doni, lalu ia pun tersadar ata lamunanna itu.

"Doni" kata cinta kaget. "Kmu kok ada disini?ada apa emngnya" lanjutnya.
"Aku mau ketemu nenek manir" kata doni. "Beliau ada dirumah" lanjutnya.
"Oh,,, ada, ayo silahkan masuk dlu" kata cinta

Doni pun masuk dan duduk disofa, rupanya doni bingung mengapa rumah nenek manir sama dngan rumah cinta. Kemudia nenek manir pun Datng.

"Eh doni" kata nenek manir tersenyum.

Nenek manir pun menghampiri doni dan duduk disofa, lalu ia pun Menyuruh cinta untuk membuatkan minum untuk doni. Cinta pun menuruti perintah sang nenek. Sesampai didapur, cinta masih saja heran pada doni, kenapa dia kenal dengan neneknya itu, apakah nenek manir sudah kenal akrab dengam doni? Ntahlah sulit dimengerti bagi cinta. Selesai membuat minum dan cinta pun memuju ruang tamu untuk memberikan minum pada dini dan neneknya.

"Cin, kenalin ini doni, anaknya tante mira" kata manir memperkenalkan doni pada cucunya itu. Padahal cinta sudah mengenal doni sejak kelas satu Sma.

"Doni ini cinta, cucu nenek" kata manir lagi.

Cinta dan doni pun berjabatan tangan dan saling pandang, padahal mereka sudah saling kenal sebelumnya.

"Ekhem" goda manir yg sedikit jahil.

Mereka pun usai menyudahi tatapannya, dan cinta pun ikut duduk disebelah manir sang nenek.

"Nek, aku disuruh mamah buat ngambil pesanan kue" kata doni

"Oh,,, iya tunggu sebentar yah, nenek ambilkan dulu" kata manir.

"Iya nek"

Manir pun pergi meninggalkan mereka untuk mengambil kue pesanan ibu doni. Sejak manir pergi mengambil kue, doni maupun cinta masih saja saling diam, mungkin saling canggung satu sama lain. Tapi beberapa menit, cinta akhirnya teringat pertanyaan nya yg belum ada jawaban yg ia dapat, lalu cinta pun memberanikan diri untuk menanyakannya pada doni.

Namun sayangnya ketika cinta ingin bertanya pada doni, tiba-tiba manir sang nenek pun datang mengagetkannya, akhirnya pertanyaan itu tak jadi ia tanyakan pada doni, mungkin lebih baik ditanyakan kepada manir, tapi kalo ia bertanya tentang doni, pasti manir sang nenek akan menggoda cinta.

"Doni ini kuenya" kata manir memberikan kue tersebut pada doni.

"Iya nek, ini uangnya" kata doni. "Terimakasih nek, kalo gtuh saya pulang dulu" lanjutnya

"Iya hati-hati ya" kata manir.

"Iya nek" kata doni meninggalkan ruang tamu dan keluar dari rumah.

Cinta pun langsung masuk kamar dan manir pun aneh melihat tingkah cucunya itu.

*****

Pagi ini adalah hari libur, cinta memutuskan untuk menghabiskan waktu liburnya dengan membaca novel dikamarnya, walaupun manir sang nenek sudah sering menhajaknya jalan-jalan ataupun pergi kemanapun, namun sayangnya cinta tak pernah mau diajak untuk pergi, mungkin karna sang nenek sering kegenitan dengan brondong-berondong yg ada ditempat umum sekalipun. Sebelum kepergian orang tuanya, cinta lebih sering menghabiskan waktu wekeend dengn berlibur bersama orang tuanya, tpi skarang ia lebih sering murung seketika, tpi kembali ceria dilain kondisi.

*****
Cinta pov

"Cinta" nenekku itu selalu saja buat aku budeg dengn teriakan yg sering membuatku terkejut.

"Iya nek" aku pun langsung menghampiri nenek diruang tamu. "Ada apa nek?" kataku dengan datar.

"Nenek mau arisan mingguan dulu, kmu jga rumah yah" jelas nenek pdaku

"Hmmmm" akupun hnya mengangguk saja dan ketika qku hendak melangkah naik ketangga tiba-tiba nenek memanggilku lgi.

"Oyah cinta" panggilnya

"Ada apa lgi nek" tanyaku aga malas.

"Nanti kalau ada doni kemari, bilang nenek ada arisan mingguan dirumah tante dela" wow aku tak percaya yg dibilng nenek barusan.

Doni mau kesini?

Kapan?

Pertanyaan macem apa itu, memalukan

"Sudah-sudah nenek berangkat dulu" nenek pun langsung pergi begitu saja

****

Suara ketukan pintu pun terdengar berkali-kali, aku sangt malas membukanya, kenapa nenek selalu saja tak mau mempekerjakan asisten rumah tangga agar aku tak susah payah dibuat repot seperti ini.

Pintu pun aku buka dan ternyata doni datang, What? Sungguh aku belum siap saat ini.

Knpa aku jadi salting saat dilihatnya.

"Doni,, ayo masuk" ucapku gugup bukan main

"Iya terima kasih" doni pun duduk, sumpah doni ganteng banget, parah ini fix bagt.

"Ada apa?" tnyaku frontal pdanya

"Mau ketemu kamulah" sumpah dia galagi mimpikan ngomng kya gtuh, sukses membuatku cengo mendadak.

Bukan mimpi cin!

Ini nyataaaaa

"Hah?" mungkin kata-kata itu yg hnya aku ucapkan ucapkan saking gugupnya.

"Hmmm,,, maaf cuma bercanda, saya mau ketemu nenek manir" dia udh buat aku terbang, lalu dijatuhkan lagi

Nenek manir cin, bukan lo

"Oh nenek, dia lgi ada arisan mingguan dirumah tante dela" ketusku. "Emng ada apa?" lanjutku

"Aku mau ambil pesanan kue"

"Nanti sore saja diambilnya, beliau mungkin sudh pulang"

"Klau nanti sore aku tak bisa mengambilnya, tpi yasudhlah nanti sya usahakan untuk mengambilnya, kalau begitu aku pamit pulng dlu"

"Iyaaaa"

"Salam untuk nenek yah"

"Hmmm"


Berasambung,,,




Melodi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang