Pernahkah kamu merasa seolah semesta sedang berpihak padamu? Seolah semesta berbaik hati untuk menciptakan kebetulan-kebetulan kampret yang membuat harimu seolah tak bisa dilupakan?
Nggak. Nadiana nggak pernah punya pengalaman kayak begitu. Padahal dia suka ngayalin kebetulan kampret kayak di komik-komik shoujo. Huff.
Maysa : Siapa yg bikin jadwal outing?
Adinda : HR lah pasti (lirik genit Fanny)
Fanny : Kenapa?
Maysa : Bisaan... Didi sama Aidil dijadiin satu 😏
Fanya : Tolong beri ruang untuk yg mau 30 tahun depan ya, Dik Maysa. Jodoh emang nggak kemana, tapi tikungan tajam ada dimana-mana.
Fanny : Hahahaha.. selamat bersenang2 yaa Didi. Biar Didi semangat ikut outing. Dia kan wanita manjah, gak suka yang capek2 😝
Maysa : Paham, Bu Bos.
Maysa : Mancay nih Didi bakal satu bus. Jebak aja apa nih biar bisa sebangku?Adinda : Terus nanti kan abis duduk sebangku, bisa ngobrol-ngobrol unyu. Abis itu Didi ngantuk .... eh pura2nya nggak sengaja kepalanya jatuh ke bahu Aidil gitu. "Eh, maaf, Mas." kata Didi sok malu-malu meong.
Celine : Aidil bilang, "Nggak papa, Di. Bahu laki-laki emang diciptakan untuk disandari kok"
Fanya : Terus kan Didi dengerin lagu gitu pake headset. Suaranya kedengeran gitu ke Aidil. Terus Aidil senyum2 liat Didi nikmatin lagu. Didi ngeh, terus nanya, "Kenapa? Mau denger juga?" terus Aidil bilang, "Nggak, nggak nyangka kamu suka sama Kufaku juga." Terus kata Didi, "Iya, aku suka banget! Gila, musik mereka tuh jenius banget! Mindblowing!" abis itu ngerasa nyambung karena satu aliran gitu kaan
Maysa : Hahahahahahahaha Kufakuuuu!!!
Maysa : Abis itu kan ketawa berdua ngomongin musik, terus nyanyi2 bareng gitu serasa dunia milik berdua. Pas lagunya udah selesai, ketawa mereka mereda, abis itu liat2an canggung .... terus ... (coba lanjutin)Fanny : Terus kan mereka senyum2 canggung gitu, pelan2 Aidil deketin wajahnya ke Didi. Terus Didi nggak kuasa menahan gejolak dalam dirinya. Terus mereka ciuman ... (lanjutin lagi deh)
Fanya : HAHAHAHAHA! Anjay nggak nyangka Fanny bisa bikin scene ciuman. Biasanya yang kayak gitu2 yang jago Mak Rieke sama Adin.
Celine : Yaudah, mereka khilaf kan.. abis itu Didi langsung lepas ciuman Aidil gitu. Terus awkward bentar. Aidil minta maaf. Didi cuma senyum. Terus awkward lagi, Didi ngalihin pandangannya ke pemandangan sawah di jendela.
Maysa : Untung ijal nggak di bus yg sama. Kalo gak pasti dia bakal muncul dan ngerusak momen. "Ebony?!!! Whay yu du dis?!!!"
Nadiana : WOY APA APAAN INI PADA BIKIN SKENARIO SENDIRI?!
Rieke : Tdk papa, Didi. Skenarionya bagus untuk nanti malam. Kadang cowok harus dijebak dulu emang.
Adinda : HAHAHAHAHA curiga nih jgn2 emak dulu kawin hasil ngejebak ya?
Rieke : yah ketawan :p
Nadiana telat baca chat grup tersebut. Terus dia merasa jijik sendiri. Iyuh. Gara-gara itu Nadiana jadi ingat, jadwal outing weekend besok kan udah keluar.
Nadiana men-scroll-scroll window excel sheet yang terbuka di layar komputernya setelah membaca pesan tersebut. File tersebut adalah list anggota kelompok untuk acara outing weekend besok. Nadiana bukan mencari namanya (ia sudah menemukannya), tapi ia mencari nama-nama teman-temannya di sana. Siapa saja yang sekelompok dengannya, siapa yang tidak. Nadiana setengah mati menahan senyum ketika melihat nama Aidil dalam list kelompok yang sama dengannya. Dia akan satu tim dengan Aidil. Itu artinya dia akan satu bus juga dengan cowok itu. Akan banyak kegiatan yang dilakukan bersama Aidil weekend ini. Kali ini bukan konspirasi semesta. Tapi konspirasi teman-temannya. Kampret sih, tapi kampret yang enak hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Cherry
ChickLitNadiana, hampir 30 tahun tapi masih belum menemukan lelaki idamannya. Semakin kesini, cari laki-laki yang lebih tua dan matang darinya semakin sulit. Pilihan semakin sempit. Kalau nggak sudah beristri, sudah siap menikah. Sekalinya ada yang single...