part 3

11.1K 278 14
                                    

Sorry kalau makin gaje :)
Sorry banyak typo bertebaran dimana-mana...
Tapi jangan lupa vote and comment ;)

Happy reading...

"Sayang bangun, Karin udah dateng nih." seru mama yang membuatku tersadar dari alam mimpi. kemarin aku dan Karin sudah janjian untuk pergi sekolah bersama, ternyata rumahku dan rumah karin tidak terlalu jauh hanya saja beda satu blok.

"Iya mah, sebentar lagi Citra Turun." jawab ku dengan suara khas bangun tidur yang segera bersiap-siap .setelah selesai mandi dan memakai seragam sekolah aku turun menghampiri Karin.

"Sarapan dulu sayang!" ucap mama.
"Iya mah, Rin sarapan dulu yuk!" ajakku yang mendapat anggukan olehnya.

"Mama pulangnya jam berapa?" tanya ku.
"jam 20:30 sayang." jawab mama yang kubalas dengan anggukan.

"Bang Varo mana mah?" tanyaku yang tidak melihat bang Varo untuk sarapan bersama.

"Dia nginep dirumah temannya." jawab mama yang sedang ada di dapur.
"kalau papa dimana mah?" Tanyaku lagi.

"Papa udah berangkat dari tadi, katanya sih ada janji sama klaennya." jawab mama yang juga ikut gabung bersama kami untuk sarapan.
"owh..." gumamku pelan.

Keadaan pun kembali hening yang hanya terdengar suara decikan antara sendok dan piring .

"Mah Citra dan Karin berangkat ya." pamitku setelah menghabiskan sarapanku.

"Hati-hati sayang!" ucap mama disaat kami salaman dengan mama.

"Kenapa harus hati-hati mah? Kan yang bawa mobilnya pak Supri, harusnya mama bilang hati-hati ke pak Supri donk bukan ke Citra," ujarku malas.

"Iya juga sih." gumam mama pelan.
"mama bilang ke kamu agar kamu bisa hati-hati disekolah, maksud mama begitu," lanjut mama tidak mau kalah.

"Terserah mama deh, Citra mau berangkat takut terlambat." pamitku sambil menarik tangan Karin pelan untuk menuju kedalam mobil.

***

"Lo jalan duluan aja Rin, gue mau ke toilet dulu." ujarku setelah sampai disekolah.
"enggak mau gue temenin nih?" Tawarnya.

"Enggak usah,gue sendiri aja," tolakku .
"yaudah, gue kekelas dulu." perginya menuju kelas sendirian.

Ku masuki toilet wanita, disana tidak ada siapa-siapa alias sepi. Biasanyakan para wanita ketoilet untuk berdandan."lega rasanya " gumaku pelan.

"Woi lo, jangan kegenitan deh didepan Aldo, Aldo itu punya temen gue ,lo itu hanya adek kelas disini. So, lo jangan songong disini." cibirnya kesal dan menekankan kata adek kelas pada cewe yang tidak melawan sama sekali.
"ngerti lo? " Lanjutnya judes.

"Ng...nge...ngerti kak...hiks...hiks." jawabannya sesenggukan.
"Awas kalau lo berani ngadu, habis lo sama kita-kita." ucapnya mengancam cewe yang sudah menangis tersendu-sendu.
"come on guys, kita cabut." serunya meninggalkan toilet bersama geknnya.

Setelah merasa aman, aku keluar dari toilet untuk melihat siapa yang di bully oleh kakak kelas itu.

Hiks...hiks...

"Kamu nggak apa-apa?" tanyaku padanya yang masih menangis.
"Sesakit itukah di bully kakak kelas?" ujarku dalam hati yang melihat cewe itu menangis sampai sesegukan.

"Eng...enggak kok, gue...nggak apa-apa." jawabnya yang mulai tenang.
"Nama lo siapa?" Ku ulurkan tanganku untuk berkenalan dengannya.

"Nama gue Anisha Herlambang,lo bisa panggil gue Anis." ucapnya menyambut tanganku dengan senyum manisnya.

kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang