part 8

7.1K 176 8
                                    

Hai guys, makasih udah setia membaca nih cerita.pokoknya kalian jangan bosan ya ama ini cerita walaupun emang ceritanya membosankan.😂😂😂
Dan jangan lupa vote and comment ya guys😘😘

✏✏✏
"Sahabat idaman ialah sahabat yang selalu membuat kita tersenyum saat kita bersedih. Meskipun hatinya sendiri sedang diselimuti kesedihan yang tidak kita ketahui karena ditutupi senyum manisnya."
📖📖📖

Happy reading📖

Bunyi bel istirahat pertama membuat para siswa segera menuju ke kantin agar mendapatkan meja,begitu pun yang dilakukan oleh kedua cewe yang sedang berjalan menuju kantin.

"Cepetin donk jalannya Rin!" ucap salah satu cewe itu yang tidak lain adalah Citra yang tiga langkah didepan Karin.

"Sabar dikit kenapa, gue lagi males untuk bergerak cepat nih." Balas Karin kesal.

Citra pun menolehkan kepalanya kebelakang tanpa menghentikan langkahnya untuk melihat Karin yang berjalan malas. "Yaelah, jadi cewe nggak boleh males-males kata mama gue." ucap Citra masih menoleh Ke Karin.

Tanpa memperhatikan jalan yang ada Didepannya, Citra akhirnya menabrak seseorang hingga terjatuh.

Upsss!!! Citra tidak jatuh kelantai yang dingin itu,tubuhnya ditahan oleh orang yang ditabraknya.

Citra pov

Gara-gara aku berjalan dengan mata fokus kepada Karin yang berjalan dibelakangku, akhirnya aku menabrak seseorang yang ada didepanku.

Tubuh orang yang kutabrak itu sangatlah kuat hingga membuat diriku terjatuh dan siap untuk merasakan dinginnya lantai. upss tidak!!! Bokongku tidak merasakan sakitnya terbentur lantai yang dingin itu, aku pun membuka mataku untuk melihat apa yang membuatku tidak merasakan sakitnya terbentur lantai.

Dan yang kulihat itu sangatlah membuat diriku takjub setengah mati. Pasalnya wajah itu sangat dekat dengan wajahku, hingga diriku pun dapat merasakan deru nafasnya yang tenang.

"Citra, lo nggak apa-apa kan?" tanya Karin yang membuatku dan cowo yang kutabrak itu tersadar dari posisi kami sekarang.

"Gue nggak apa-apa Rin." jawabku setelah berdiri tegap.

"El,gue cariin lo ternyata lo disi_" ucap cowo yang setengah berlari ke arah kami dan ya,orang yang aku tabrak adalah kak El.

"Eh, ada Citra dan Karin juga disini." lanjut cowo itu yang tak lain adalah kak Kevin.

"Iya kak," balas Karin dengan diiringi senyum. Lain halnya denganku yang merasa gugup semenjak insiden tabrakan tadi.

"Loh, wajah kamu kok pucat Cit?" tanya kak Kevin yang membuat Karin meliahat wajahku dengan intens.

Aku pun risih diperhatikan Karin sampai segitunya, aku sempat menoleh ke arah cowo yang kutabrak tadi. Dia kelihatan santai dengan mata melihat ke arah lapangan.

"Iya, lo kenapa Cit? Lo sakit?" tanya Karin sambil menaruh punggung tangannya di keningku.

Aku menggeleng, "nggak, gue nggak sakit. Gue hanya laper," balasku dengan senyuman.

Balasanku mendapat tatapan tidak yakin dari kak Kevin dan Karin. "Yaudah, lo pulang aja ke kelas. Nanti gue beliin nasi buat lo," ucap kak Kevin.

"Nggak usah kak, aku bisa beli sendiri." Balasku tidak enak bila harus dibelikan.

"Nggak usah nolak, tunggu di kelas lo!" ucap kak Kevin melangkahkan kakinya menuju kantin.

"Kak, jangan lupa beliin aku juga!" ucap Karin dengan keras.

kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang