part 11

6.2K 142 10
                                    

✏✏✏
Aku sadar, medapat balasan darimu itu seperti sebuah kemustahilan.
📖📖📖

Happy reading

"Kesana yuk!" ajak Intan penuh semangat kepada teman-temannya yang hanya mengikuti langkah Intan.

"Lucu banget nih boneka." seru Intan dengan tangan memegang boneka beruang, "Iya lucu banget." sambut Anis serta anggukan setuju dari temannya yang lain.

"Gue mau beli ini," ucapnya lalu melangkah menuju kasir untuk membayar boneka yang sudah menarik perhatiannya.

Setelah membayar boneka beruang yang dipilih Intan, mereka kemudian memasuki toko suvenir yang berada disebelah toko boneka yang Meraka masuki tadi.

Mereka pun melihat-melihat macam-macam miniatur yang ada. Intan memperhatikan sepasang miniatur merpati putih, dengan perlahan jarinya meraih miniatur itu. Anis yang berada tidak jauh dari Intan selalu memperhatikan gerak-gerik sahabatnya itu.

Intan diam-diam tersenyum sendiri ketika melihat miniatur sepasang merpati yang berada di telapak tangannya.

"Nis, lihat deh cantik banget." ucap Citra menarik perhatian Anis kepadanya dengan menunjukkan miniatur bola kaca yang didalamnya terdapat dua anak kecil sedang bermain ayunan diatas putihnya salju.

"Iya, Beli aja Cit!" ucap Anis dengan senyum hangatnya, Citra mengangguk dengan semangat.

"Lo mau beli itu?" tanya Karin yang tiba-tiba datang.

"Iya, cantik nggak?" jawab Citra dengan semangatnya dan tidak lupa meminta pendapat temannya yang satu itu.

Karin sedikit menunduk agar dapat melihat miniatur yang dipegang Citra. Karin mengangguk kecil, "Iya cantik, gue mau beli seperti itu juga deh." ucapnya yang membuat Citra tersenyum.

Karin mencari-cari miniatur yang mirip dengan yang Citra dapati, "Cit, kok nggak ada ya?" tanya Karin yang masih mencari dengan teliti.

"Lo cari yang bener Rin, siapa tau masih ada." ucap Anis yang mendapat anggukan oleh Citra yang kemudian membantu Karin mencari miniatur yang sama seperti milik Citra.

"Yah nggak ada lagi," gumam Karin sedih karena tidak menemukan barang yang dicarinya.

"Sabar dulu ah, kita tanya dulu dengan karyawannya." usul Citra, lalu memanggil salah satu karyawan disana.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang wanita yang masih terbilang muda dengan ramahnya.

"Iya mbak, apakah masih ada stok untuk miniatur seperti ini?" tanya Citra dengan memperlihatkan miniatur yang dia pegang kepada mbak pekerja di toko suvenir itu.

Setelah melihat miniatur yang dipegang Citra mbak itu menggeleng pelan yang membuat Karin semakin lesu.

"Tapi, ada satu miniatur yang hampir sama dengan miniatur yang satu ini," ucap mbak itu yang membuat Karin sedikit ada harapan.

"Tunggu sebentar," ucap mbak itu lalu beranjak mengambil salah satu miniatur.

"Ini dia," lanjut mbak itu dengan menyerahkan miniatur yang dipegangnya kepada Karin. Karin melihat miniatur itu dengan mata yang berbinar.

"Wow keren, miniaturnya hampir sama, hanya saja yang lo pegang salah satu anak kecilnya sedang mengayunkan ayunan untuk anak kecil yang satunya." jelas Citra dengan semangat.

Karin mengangguk setuju dengan yang Citra ucapkan. "iya, makasih mbak." ucap Karin yang dibalas anggukan oleh karyawan itu.

"Kalian mau beli apa?" tanya Intan yang ikut bergabung dengan teman-temannya.

kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang