Hinata Shoyo x Reader

18.8K 918 160
                                    

Seorang laki-laki berambut warna orange, dengan tinggi yang tak terlalu tinggi, sedang memegangi perutnya sakit. Ia memakai jaket hitam dengan tulisan karasuno high school di belakangnya.

"Apa kau tahu? Anak kelas 3 karasuno, posisi regulernya direbut anak kelas satu, si Raja lapangan," ucap seorang laki-laki tiba-tiba.

Bocah karasuno itu tak tinggal diam, dengan masih memegang perutnya ia berteriak, "jangan berani menghina sugawara-san, atau kau- ugh- akan menyesal nanti..  Ugh.." ucapnya sambil menahan rasa sakit. Kedua laki-laki itu malah tertawa.

Bocah karasuno itu pun memerah malu, ia berbalik cepat dan menuju toilet.

Tak disangka tangannya memegang tanganmu yang sudah duluan memegang kenop pintu toilet. Bocah itu langsung mengangkat tangannya, "ma-maaf, aku tidak bermaksud-" bocah itu terdiam, kamu juga terdiam.

Dia cantik

Dia imut..

Kalian berdua saling tatap beberapa detik sampai akhirnya tersadar dan memalingkan wajah karena malu.

"K-kau boleh ma-masuk duluan," ucapmu gugup, tetapi perutmu bersuara keras sehingga terdengar oleh bocah itu.

Wajahmu memerah karena malu. Bocah itu menatapmu, "ti-tidak apa-apa k-kau boleh, d-duluan," ucap bocah itu.

Kalian terus menolak, tak ada yang mau masuk duluan.

"Oi HINATA BOGE!" teriak seorang laki-laki tiba-tiba dengan wajah seram. Bocah di depanmu langsung menoleh ke belakang takut. Laki-laki berwajah seram itu menarik kerah leher bocah itu dan membungkuk meminta maaf padamu sebelum akhirnya pergi.

Kamu diam, rasa sakit di perutmu sudah hilang. Kamu menemukan sebuah dompet di depan kakimu. Di dalamnya ada kartu pelajar, Di kartunya ada foto bocah tadi, ia bernama Hinata Shoyo.

--skip

Setelah 3 set dilakukan, tim karasuno menang dan berhasil maju ke babak final.
Hinata meminum sampai habis tak tersisa. Ia lalu memeriksa tasnya, tapi ia tidak menemukan apa yang dia cari.

"Kau sedang apa shoyo?" tanya noya-san berdiri di samping hinata. Wajah hinata ketakutan, ia hampir menangis.

"O-oi hinata, ada apa?" tanaka-san ikut penasaran.

"Dompetku tidak ada! Bagaimana aku bisa beli makan siang untuk hari ini?" teriak hinata mulai menangis.

"Hoi Hinata, ada yang mencarimu," ucap kageyama tiba-tiba. Hinata terdiam, ia melihatmu yang berdiri dengan gugup di pintu ruangan.

"APA? HINATA DENGAN SEORANG GADIS?!" teriak tanaka-san dan noya-san.
Noya-san langsung merangkul pundak hinata, "kau tidak bilang apapun tentang gadis imut itu hinata,"ujar noya-san.

Wajah Hinata langsung memerah panas, "bu-bukan begitu, aku ha-hanya kenalan-"

"Ma.. Ma.. Sudahlah kalian berdua. Hinata juga hampiri dia, kasihan dia menunggu," ucap sugawara-san.

Hinata mengangguk, ia lalu berjalan kaku menujumu.

Kamu memandang hinata dari kejauhan. Melihat wajah hinata membuatmu memerah juga.

"Ma-maaf, aku me-menemukan do-dompet yang sepertinya mi-milikmu," ucapmu dengan sangat gugup.
Hinata mengangguk pelan, ia mengambil dompet itu dari tanganmu.

Tangan kalian tak sengaja bersentuhan, kamu kaget dan melepaskan tanganmu, begitu pula dengan hinata. Dompet itu pun terjatuh.

"Ma-maaf,"

Kalian bersamaan membungkuk untuk mengambil dompet tersebut. Kepala kalian pun berbenturan, kamu meminta maaf dan berdiri. Hinata pun mengambil dompetnya.

"Te-terima kasih, na-namamu, s-s-s-si-siapa?" tanya hinata, wajahnya memerah. Wajahmu ikut memerah, "[lastname]"

Tiba-tiba temannya memanggilnya. Hinata pun membugkuk berterima Kasih, "ku-kuharap, ki-kita dapat be-bertemu lagi," ucap hinata malu-malu.

Kamu juga malu, tetapi kamu senang, "iya, tentu saja," jawabmu di selingi senyum tipis yang manis.
"HUOO! MANIS SEKALI!" laki-laki botak dan laki-laki sependek hinata dengan rambut yang terangkat berteriak keras.

Wajahmu memerah karena malu, begitu juga dengan hinata yang lebih parah.

Hinata kembali membungkuk berterima Kasih dan berlari pergi ke teman-temannya.

Kamu menatap punggung hinata yang semakin menjauh. Kamu merasa tidak ingin dia pergi. Tetapi kamu sadar, kalau ternyata ia satu sekolah denganmu.

Esok hari saat pulang sekolah, kamu mendengar keributan pada gedung olahraga voli. Mereka sangat ribut, bahkan kamu mendengar jelas suara hinata yang berteriak.

Kamu berjalan ke sana, mengintip dibalik pintu. Tampak hinata yang terus-terusan melakukan spike bersama laki-laki dengan wajah seram yang kemarin.
Sesekali kamu tertawa kecil melihat kekonyolan hinata.

"Siapa kau?" tanya seseorang tiba-tiba dari belakangmu. Kamu sangat kaget dan langsung menoleh, seorang pria tinggi berkacamata dan pria dengan wajah berbintik bintik di sampingnya menatapmu.

"Ah, a-ano.. Apa-ada hinata?" tanyamu gugup. Laki-laki tinggi itu terdiam, lalu tersenyum licik, "he.. Jadi sekarang hinata sudah punya pacar ya,"

Kmu langsung blushing di tempat, menunduk.

"Eh, (lastname)?" tanya hinata muncul dari belakangmu. Kamu menoleh, hinata tepat di belakangmu, tinggi kalian sama, sehingga wajah kalian sangat dekat.
Klian berdua langsung menunduk malu.

"HINATA!" seseorang berteriak, hinata menoleh, dan sebuah bola tepat menghantam wajahnya dengan keras.

"Hinata?!" teriakmu kaget, kamu langsung menghampiri hinata yang telah terbaring di lantai.

Hinata memegang wajahnya sakit. Sepertinya itu membengkak.

"HINATA BOGE! ITU SALAHMU KARENA TIDAK LATIHAN DENGAN SERIUS!" teriak laki-laki berwajah seram itu.
Ia berniat menendang hinata tetapi ditahan oleh laki-laki berambut silver.

"INI BUKAN SALAH HINATA! SALAHMU KARENA TIDAK MELIHAT-LIHAT DULU!" kamu sangat marah dan berteriak kencang.

Semuanya terdiam. Wajahmu memerah malu, kamu berdiri dan membungkuk permisi. Berbalik dan berjalan cepat.

"(LastName)!" teriak hinata. Kamu menoleh, hinata telah duduk memegang jidatnya.

"Terima Kasih!" teriak hinata. Kamu diam, lalu tersenyum manis.

Wajah hinata terlihat merah panas 

Kamu tertawa kecil lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan itu.

#####

Engga seru ya?  ╮(╯◇╰)╭
Belum terbiasa buat fanfiction sih -_-||

Komentar ya kalo ada yang mau request ataupun saran ataupun pujian (lol)

Haikyuu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang