Hari telah siang, matahari sudah tepat berada di atas.
"Sekian rapat osis hari ini, jika ada yang ditanyakan bisa bertanya padaku maupun wakil ketua osis, bubar!" kamu menutup rapat osis hari ini.Para anggota osis pun mulai keluar dari ruangan yang sangat gerah.
Kamu membereskan kertas-kertas, lalu berjalan pergi keluar ke kelasmu.
Kamu adalah seorang ketua osis di sekolah ternama bernama sma fukurodani. Sikapmu yang tegas, dingin dan cuek menjadi ciri khas dari dirimu.
Wajah cantik dan sikap yang dingin membuatmu terkenal di kalangan laki-laki.
Kamu memasuki kelasmu, duduk di bangkumu, lalu memeriksa laci mejamu.
Dugaanmu benar, ada sebuah surat bertuliskan 'menjauh dari pacarku! Gadis murahan!'
Sudah kesekian kalinya kamu mendapati surat seperti ini, penulisnya pastilah siswi-siswi yang iri denganmu.
Kamu langsung menghela napas kasar. Ada sekelompok gadis yang kaget dengan helaan napas kasarmu, berarti merekalah pelakunya, pikirmu.
--skip
Waktu pulang telah tiba. Kamu segera membereskan perlatanmu dan bersiap untuk pulang.
Jika orang-orang pergi keluar gerbang, kamu malah menaiki tangga menuju atap sekolahmu.
Sesampainya di atap, kamu terduduk menyender pada tembok, dan akhirnya kamu menangis sejadi-jadinya.
Inilah sifatmu yang sebenarnya, kamu adalah orang yang lemah, berbeda 180° dengan sifatmu yang kamu tunjukkan pada semua orang.
Kalau kau lemah, kau hanya akan tambah dibully lebih parah, makanya kamu berpura-pura bersikap dingin dan cuek pada semua orang.
Cklek
Terdengar pintu atap dibuka.
Kamu tersentak kaget, langsung melihat ke arah pintu, tampak seorang laki-laki dengan rambut abu-abu yang berdiri.
Kamu mengenalnya, dia bokuto kotaro, ace klub voli sekolahmu.
"Dimana akaashi? Bukannya dia memanggilku ke atap?" gumamnya sendiri.
Kamu segera mungkin membersihkan wajahmu agar tidak terlihat menangis.
"Seito kaicho (ketua osis)? Apa kau melihat akaashi?" tanyanya padamu dengan polos.
Kamu hanya terdiam bingung, apa dia sama sekali tidak sadar bahwa mataku tampak habis menangis? Atau dia memang bodoh seperti yg dikatakan orang-orang?
"Aku tidak melihat siapapun di atap ini kecuali kau, tapi tadi aku melihat akaashi di Taman sekolah," jawabmu kembali menjadi dingin.
"Oh, oke," dengan polosnya, bokuto berbalik dan berjalan pergi.
"Ah, seito kaicho, apakah kau baru saja menangis?" tanya bokuto tiba-tiba.
Kamu langsung terdiam, lalu wajahmu pun memerah, "ti, tidak, mataku kemasukan sesuatu," jawabmu berusaha sedingin mungkin.
"Oh, begitu? maafkan aku," bokuto berbalik dan berjalan pergi ke bawah.
Kamu hanya diam di tempat, memang tidak ada yang istimewa dari kejadian tadi, tapi,
Kepolosannya itu imut sekali! Gumammu dalam hati.
--skip
Esoknya, pagi hari
Kamu melangkah memasuki gerbang. Para laki-laki sudah memperhatikanmu sejak kedatanganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu x Reader
Fanfiction[Update tak menentu] [Request Closed] Kumpulan oneshot reader x chara haikyuu '-')/ Menerima saran dan kritik sepedas apapun itu o(^^o) Sedang tdk menerima request Request project : Sensei!tsuki x sensei!reader Papa akaashi x mama reader Kenma x Rea...