#12 Persaingan

50 10 0
                                        

Gue sekarang udah siap tinggal dandan yang cantik karna sekarang Dimas bakalan jemput gue.

"Dinda bangun!" pintu kamar gue terbuka dan terlihatlah Raffa disana.

"Woy gue udah bangun dari tadi kali" gue melanjutkan berhias diri.

"Tumben lu udah bangun, biasanya kan jam segini lu belum bangun." gue ngeliat dia duduk di ranjang.

"Emang lu kira gue sekebo itu apa?!" gue ngelempar sisir ke arah dia.

"Eea, gak kena" dia menghindar dari serangan gue, "ya udah gue tunggu di bawah buat sarapan" tambah dia dan berjalan keluar dari kamar gue.

"Ya bawel!" ucap gue saat dia hendak menutup pintu kamar gue.

Gue memoleskan lipsgloss ke bibir gue dan memakai sedikit  bedak, ini adalah pertama kalinya gue berdandan layaknya perempuan tulen.

Setelah selesai gue berjalan ke arah meja makan untuk sarapan bareng Raffa.

"Lu Dinda? Gila tumben amat lu dandan, kesambet setan apa lu?" ledek dia saat gue sudah duduk di kursi meja makan.

"Udah ngeledeknya?!" gue menghiraukan dia dan langsung memakan sarapan gue.

"Tapi lu cantik tau.." ucap dia membuat gue menengok ke arah dia dengan kaget, tumben dia muji gue.

"Haha, gak lucu tau!" ucap gue dengan datar dan melanjutkan sarapan lagi.

Tring!

Bunyi hp gue membuat gue menghentikan kegiatan makan gue yang sebentar lagi selesai, gue membuka kunci layar hp dan ada sebuah sms yang langsung gue baca.

Dimas : Din gue udah ada di depan rumah lu nih.

Gue langsung membalas sms dari Dimas.

Dinda : ya ni gue mau ke sana.

"Din, tungguin dong gue kan belum selesai." kata Raffa saat gue berdiri.

"Owh ya Raf sorry ya, gue sekarang gak berangkat sama lu." gue langsung berjalan dengan cepat menghampiri Dimas.

"Lu berangkat sama siapa Din?" Raffa berlari mengejar gue yang sudah berada di pinggir mobilnya Dimas.

"Gue bareng sama Dimas, Raf." kata gue saat Raffa sudah ada di depan gue.

"Owh sama Dimas." gue ngeliat muka Raffa yang berubah jadi murung, dia kenapa ya?

"Din ayuk berangkat!" teriak Dimas dari dalam mobilnya.

"Raf gue berangkat dulu ya, bye!" gue masuk ke dalam mobilnya Dimas.

"Bye!" balas Raffa dan mobil pun berjalan menjauhi Raffa yang berdiri di depan pagar.

Gak butuh waktu lama sekarang mobil Dimas sudah memasuki area sekolah dan berhenti di tempat parkiran.

"Silahkan.." Dimas membuka kan pintu mobilnya buat gue.

"Terimakasih." gue tersenyum manis ke dia.

"Ayo kita masuk!" gue gak membalas omongan Dimas karna Dimas tiba-tiba memegang tangan gue.

"Dinda tunggu!" gue langsung berbalik saat ada yang memanggil gue.

"Eh Raffa lu udah sampe?, cepet banget." gue tersenyum ternyata Raffa yang manggil gue.

"Iya, Din gue mau ngomong sama Dimas boleh gak?" gue ngelirik Dimas untuk meminta persetujuan.

"Ya udah cepetan lu mau ngomong apa sama gue?" tanya Dimas tanpa basa basi, terlihat sekali bahwa dia gak suka sama Raffa.

Because Of RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang