Dinda POV
Di minggu pagi ini gue dan Lisa tengah duduk santai di taman belakang rumah, sedang kan Raffa sedang membuat minuman di dapur.
"Din.." seru Lisa memecahkan keheningan di antara kami.
"Ada apa?" tanya gue menengok ke arah Lisa yang sedang menatap rumput hijau di depan kami.
"Gimana jawaban nya?" tanya Lisa, membuat gue bingung. "jawaban hati lu, jauhin Dimas atau gak?" tambah Lisa menjelaskan karna melihat ekspresi bingung gue.
"Kata hati gue mengatakan kalau gue gak usah jauhin Dimas, apapun yang terjadi nanti." jawab gue percaya diri, inilah kata hati gue.
"Walaupun nantinya hati lu tersakiti?" tanya Lisa berusaha meyakinkan hati gue.
"Ya walaupun hati gue yang bakalan jadi korbannya." jawab gue lebih mantap dari sebelumnya.
"Kalau gitu, mending lu sekarang ajak Dimas pergi jalan aja?" usul Lisa membuat gue berfikir.
"Lah lu gimana?" tanya gue, ya masa gue ninggalin dia sendiri, mana tega gue.
"Gue bakalan nungguin disini sama Raffa." jawab dia senyum-senyum, membuat gue ikut tersenyum jahil.
"Lu suka ya sama Raffa, ayo jujur?" tanya gue ke Lisa dengan nada jahil.
"Tau ah lu, ya udah sms Dimas sana!" suruh Lisa, spontan gue mengeluarkan hp dari saku celana gue dan men-sms Dimas.
Dinda : Hai Dim! Hari ini ada waktu gak? Kalau ada kita jalan yuk?
Setelah mengetik dengan cepat gue menekan tombol send, jujur gue malu banget, karna dimana-mana cowok yang ngajak jalan. tapi ini sebaliknya.
"Udah di bales belum?" tanya Lisa membuat gue menggelengkan kepala karna belum dapet jawaban dari dia.
"Hai girls, nih minumannya datang!!" teriak Raffa, menghampiri gue dan Lisa serta membawa nampan yang berisi minuman dan juga beberapa cemilan.
Tring..
Tanpa menunggu lama gue langsung membuka sms yang masuk, karna pasti itu balasan dari Dimas.
Dimas : Hai juga Din, gak ada kok, ya udah nanti gue jemput di rumah lu jam 9, oke?.
Gue tersenyum membaca balasan dari Dimas, dan melihat jam yang tertera di hp gue, ternyata masih jam setengah 8 membuat gue ada waktu untuk ngobrol sama Lisa dan Raffa.
"Lagi pada ngomongin apa sih?" tanya Raffa saat dia sudah duduk di samping Lisa.
"Ini urusan cewek" jawab Lisa membuat gue menaruh lagi hp gue ke dalam saku celana, "Gimana Din?" tanya Lisa dan gue hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Ah kalian mah pada main rahasiaan, gak asik!" ucap Raffa memasang muka melas, seolah olah dia lagi ngambek.
"Jelek lu, gak usah di gituin mukanya, udah jelek nambah jelek!" ledek gue ke dia dan gue mengambil minuman dan meminumnya.
"Din kalau ngomong jangan jujur banget atuh!" jawab dia nambah ngambek.
"Hahaha" gue dan Lisa tertawa bersama tanpa memperdulikan Raffa yang kesal.
"Eh gue siap-siap dulu ya" gue berdiri saat melihat jam yang sudah menunjukan pukul 8, dan berjalan ke kamar.
*skip*

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Rain
RomanceCerita tentang Dinda yang membenci hujan berjumpa dengan Dimas yang menyukai hujan. Apakah Dimas bisa mengubah Dinda untuk menyukai hujan?