15th Journey: The Ending

498 45 18
                                    

15th Journey

The Ending

*****

Tidak apa-apa. Tidak apa-apa sejarah berubah. Yang paling terpenting adalah semua orang bisa selamat! Runa menyakinkan dirinya.

Sementara Runa dan kawan-kawan melawan monster itu, Rai mengalihkan perhatian pada Rui yang sedari tadi menatapnya. Kedua kata hijau lelaki itu kembali tajam penuh kebencian. Ia berjalan santai mendekati Rui. Walaupun di tatap seperti itu, Rui tetap tersenyum.

"Sudah lama tidak bertemu, Kak...," ujar Rui pelan.

"Hentikan tatapan itu! Kau senang, kan, melihat aku menderita?!"

"Aku sama sekali tidak senang," Rui sedih, "aku juga merasakan sakit sepertimu... melihat kau menderita, aku juga menderita..."

"Aku tidak butuh simpati darimu!" Rai berkata keras.

Ia menyerang Rui, namun Rui cepat menangkis serangan petir hitam itu dengan cahaya putih bersinar. Rai terus menyerang dan Rui terus menangkis.

"Dasar lemah! Bukankah kau juga bisa melakukan serangan?!"

"Sihir putih tidak pantas digunakan untuk menyakiti orang."

Rai melempar api dan Rui berlindung menggunakan air. Rai membuat lubang besar di bawahnya, Rui melompat dengan udara. Rai menurunkan hujan meteor, Rui berlindung.

"Jangan bercanda! Sudah cukup!" teriak Rai semakin marah, "kau harus mati, Rui! Kau sudah membunuh Scarlet!"

Walaupun beribu kali diberitahu bahwa Scarlet bunuh diri, Rai tak akan menerimanya. Ia terus menyalahkan Rui atas kematiannya.

Rai sihir lagi namun sia-sia. Sihirnya dan sihir saudaranya sebanding. Jika Rai bisa menyerang, maka Rui bisa berlindung. Keduanya tidak ada yang bisa menang maupun kalah. Keduanya hanya membuang tenaga serta bermandikan keringat. Sekalipun dengan kekuatan dasyat yang dikeluarkan Rai, Rui tetap bisa menghindarinya. Dan pada akhirnya, Rai dan Rui sama-sama kehabisan tenaga. Mereka bernapas terengah-engah.

"Runa! Sekarang saatnya!" teriak Rui.

Runa berbalik badan cepat lalu mengayunkan tongkat ke atas. Tanah bergerak menuju Rai sangat cepat, membuat tubuh Rai terperangkap, terjepit di antara tanah. Selain itu, Runa juga membuat tembok penghalang agar Rai tidak bisa melarikan diri lagi. Rai terkejut bukan main.

Runa tersenyum puas. Rencana yang ia susun bersama Rui ketika Runa hendak menyakinkan raja dan pasukan tadi akhirnya berhasil. Itu merupakan ide Rui. Rui tahu kelemahan dan semua trik serangan Rai, jadi ia akan terus menangkis dan menghindari serangan hingga Rai lelah, lalu akhirnya Runa akan memerangkap dirinya.

Rui mengangkat tongkat, mengeluarkan cahaya putih yang merambat ke atas, menyentuh awan hingga awan hitam yang bergumpal itu terpecah, membuat sinar mentari kembali meninyari. Bahkan kali ini lebih cerah. Cahaya itu menimpa para monster yang mengamuk. Perlahan-lahan asap hitam menghilang dari tubuh mereka, mengakibatkan tubuh mereka kembali seperti semula. Mereka juga tidak menyerang dan memilih untuk diam, duduk di bawah kaki para prajurit dengan wajah menggemaskan. Kemudian Rai dan Runa kompak mengeluarkan sihir untuk menyembuhkan teman-temannya dan para pasukan yang terluka.

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang