Part 10- It's Begin

124K 7K 309
                                    

Avi menggeliat dalam tidurnya. Ia mencoba untuk mencari posisi tidurnya yang nyaman, tapi disaat ia merasakan kenyamanan itu, ia malah terbangun. Matanya mencoba untuk menyesuaikannya dengan cahaya kamar, dan ia sadar bahwa dirinya berada di kamarnya.

Ia pun bangkit dan duduk di tepi ranjang. Ia menyentuh kepalanya yang masih pusing. Faktanya, ia meminjam bahu Daniel untuk tidur karena kepalanya begitu sakit. Dan siapa sangka, ia tertidur sangat pulas.

Lalu, sekarang yang menjadi pertanyannya adalah, siapa yang membawanya pulang? David, kah? Jika memang dia, maka Avi pasti akan senang sekali.

Ia pun berdiri dan mengenakan sandal bonekanya dan turun ke lantai pertama. Di sana, terlihat David yang sedang fokus dengan laptopnya dan beberapa kertas yang berserakan di meja. Avi pun menghampiri David dan duduk di sofa yang ada di depannya.

"Apa kamu yang membawaku pulang?"

"Em," jawab David santai dan tetap fokus pada kerjaannya.

"Jam berapa sekarang?" tanya David kemudian.

"Lihat sendiri di laptopmu, David."

David bodoh. Ia pun melihat jam di laptopnya dan waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Ia mengalihkan laptopnya dari pangkuannya dan pergi ke dapur.

Avi kecewa melihat David mengabaikannya. Ia pun memilih untuk bersandar dan memejamkan matanya.

"Minumlah."

Avi membuka matanya dan melihat David yang sudah membawakannya segelas susu.

"Ini waktunya minum susu," ucap David seraya meletakannya di meja.

Avi tersenyum manis dan segera mengambil gelas itu. Ia menenggaknya sampai habis dan bersih. Melihat hal itu, David tersenyum sendiri.

"Entah kenapa buatan kamu sama Mama itu beda," ucap Avi seraya meletakkan kembali gelas itu di meja.

"Beda gimana?"

"Beda aja, punya Mama itu kemanisan banget. Kalau punya kamu netral. Mungkin dilihat dari kepribadian," jawab Avi.

David semakin bingung. "Apa hubungannya?"

"Mama kan manis, jadi manis banget. Kamu itu biasa aja, kadang dingin, kadang manis. Jadi ya rasanya kayak gitu."

David mengerti. Jadi, seperti itu sikapnya di mata Avi?

"Oh iya, besok aku izin ya," ucap Avi.

"Mau ke mana? Aku lihat jadwal kamu tadi dan besok nggak ada jadwal yang penting." Tiba-tiba saja raut wajah David membuat Avi takut.

"Besok Kak Lavi ulang tahun, aku dan keluarga mau buat kejutan."

David terdiam. Lihat, ia bahkan melupakan ulang tahun Lavi.

Tunggu....

Berarti Avi juga ulang tahun, kan? Sepertinya ada yang tidak beres, apa Avi lupa jika dirinya adalah kembaran Lavi? Dan juga, kenapa keluarganya mengikutsertakan Avi ke kejutan itu?

"Bukannya kamu juga ulang tahun?" Akhirnya David memberanikan diri untuk bertanya.

"Kita beda hari," jawab Avi tenang.

"Apa maksudmu?"

"Kita memang lahir di hari yang sama, tapi lima menit setelah Kak Lavi keluar, aku keluar dan itu sudah jam 12. Jadi, aku ulang tahun sehari setelah Kak Lavi ulang tahun."

Aneh ... ini lebih dari kata aneh. Pertama kalinya ia mendengar ada anak kembar yang memiliki hari ulang tahun yang berbeda.

"Jadi, besok aku bisa pergi, kan?"

You Hurt MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang