Seharian ini yang kupikirkan hanya dirimu.
***
Jungkook's PovPelajaran hari ini benar-benar tidak bisa kupahami! Sama sekali tidak!
Semua materi yang kuterima seakan masuk ke telinga kanan lalu keluar begitu saja ke telinga kiri.
Gadis itu.
Arghhh! Membuatku jadi gila saja.
Kenapa dia harus bolos sekolah? Memangnya Taehyung sepenting apa baginya?
Lagipula dia hanya sakit biasa bukan?
Aku mengacak acak rambutku frustasi. "Aku tak mengerti dengan jalan pikiran gadis itu."
Tiba-tiba Mr. Park berteriak memanggil namaku. "Jeon Jungkook, perhatikan pelajaran dengan benar! Sekarang keluar dari kelas! Masuk ketika pelajaran saya selesai."
Bagus sekali, sekarang aku kena marah oleh Mr. Park!
Good job, Hyori!
Kau berhasil membuatku gila karena sehari tidak melihatmu.
Aku berdiri dengan malas, lalu langsung keluar kelas tanpa mempedulikan gadis-gadis yang meneriaki namaku.
"Tch, gadis-gadis itu aneh," gumamku sambil berjalan menuju rooftop.
Gubrak!
Secara tidak sengaja aku menabrak seorang gadis hingga dia terjatuh ke lantai.
Karena aku ini berperikemanusian dan peduli padanya, aku mencoba membantunya berdiri.
I'm not Taehyung, okey?
"Gwencahana? Maaf, aku tak sengaja menabrakmu," ujarku sambil melihat keadaannya.
Gadis itu mengangguk. "Ne, aku tak apa. Gomawo Jungkook."
Aku mengernyitkan alisku. "Kau mengenalku, eoh?"
Gadis itu mendongak ke arahku, lalu tersenyum. "Tentu saja. Kau kan murid baru yang terkenal di sekolah ini. Siapa yang tak mengenalmu?"
Aku mengangguk tanda mengerti. "Apa yang sedang kau lakukan?"
Gadis itu merapikan roknya sejenak. "Aku dihukum karena tidak mengerjakan tugas dari Mr. Jung. Kau sendiri?"
Aku terkekeh. "Kita sama. Aku juga dihukum oleh Mr. Park."
"Kau mau pergi kemana?" tanya gadis itu.
"Oh, aku mau ke rooftop. Kau mau ikut?" tawarku, tanpa sadar aku sembarangan mengajak gadis yang tak dikenal ini.
Tapi dia bukan gadis seperti fans fans gila psikopat di kelasku. Dia berbeda.
Tak salah kan aku mengajaknya?
"Tentu, aku juga tak ada kerjaan sampai pelajaran Mr. Jung selesai," jawabnya lagi-lagi tersenyum.
"Jadi siapa namamu?" tanyaku sambil bersandar pada tembok rooftop.
"Yura," jawabnya singkat.
Aku hanya ber-oh ria karena aku juga bingung harus merespon apa.
"Pasti banyak lelaki yang mendekatimu," celetukku.
Yura menengok ke arahku sekilas. "Tidak sebanyak fans mu, Jungkook."
Aku tertawa kecil. "Fans? Nama itu tidak cocok untuk mereka. Mereka semua gila," jawabku.