Touma merasa masih ada yang kurang pada dirinya, maka ia mengikuti banyak kompetisi komputer mewakili SMA Sakuramigaoka. Hasilnyapun sangat memuaskan. Kepala sekolah menjulukinya si jenius baru.
Tapi Alisia hanya memujinya sebentar kemudian ia pergi lagi. Touma hampir putus asa. Ia sangat depresi sampai ia mengalami demam selama tiga hari lamanya. Kemudian ia terpikirkan sebuah ide gila. Sebuah ide gila namun brilian.
Touma ingin memecah belah persahabatan antara jurusan bahasa dan matematika. Ia tahu kalau usahanya tidak akan mudah, mengingat kedua jurusan tersebut sangatlah besar. Kemudian ia memulai aksinya dengan menyebarkan fitnah secara diam - diam.
Semua orang saling berbisik mengenai fitnah itu. Beberapa orang dari jurusan bahasa dan jurusan matematika mulai saling menatap sinis. Namun tak ada satupun orang yang sepenuhnya percaya akan fitnah itu.
Sementara fitnah sedang menyebar, Touma menyibukkan dirinya di dalam sebuah laboratorium yang baru - baru ini ia bangun di bawah tanah. Touma menciptakan program terpanjang dan terumit. Program yang memulai penderitaan murid - murid SMA Sakuramigaoka.
Program - program itu menciptakan sebuah dimensi lain. Dimensi yang tentunya tidak memiliki hubungan dengan dimensi manusia. Apapun yang menghilang di dimensi itu maka akan terlupakan di dimensi manusia. Dimensi itu dibuat untuk memuaskan dendam Touma. Kemudian Touma menamainya Dimensi Dewa. Sebuah dimensi dimana ialah Dewanya.
Berbulan - bulan berlalu namun tak terjadi perubahan apapun. Touma frustasi karena kedua jurusan incarannya itu tidak juga memulai konflik. Lalu ia memutuskan untuk beralih ke rencana B.
Ia menyelipkan surat ke lemari sepatu Kaneki secara diam - diam. Di surat itu, Touma menyuruh Kaneki datang ke gudang olahraga dengan alasan ia perlu bantuannya.
Sesuai surat itu, maka sepulang sekolah seseorang nampak memasuki gudang olahraga seorang diri.
BLAM!
Seketika orang itu terkunci di dalam gudang olahraga. Ia kebingungan karena keadaan memang sangatlah gelap tanpa penerangan. Satu - satunya cahaya yang bisa ia lihat hanyalah cahaya dari sela - sela bawah pintu.
Sepersekian detik kemudian seseorang yang lain melesat ke arahnya dan menusukkan pisau tepat ke perutnya. Orang itu mencabut paksa lalu menancapkan pisaunya lagi secara cepat. Ia juga mengoyak isi perut korbannya tanpa ampun.
BRAK..!
"Hahahaha... bodoh!" sahut Touma puas. Belum pernah ia merasa selega ini sebelumnya.
Lalu Touma menyalakan lampu gudang.
DEG!
Ia tercekat. Jantungnya terasa berhenti berdetak saat itu juga.
"Alisia!!" terdengar suara seseorang diluar pintu. Itu suara Kaneki. Ia mencari Alisia.
Suara Kaneki terdengar semakin dekat dan lama - lama ia telah tepat berada di depan pintu gudang olahraga.
"Gawat.." gumam Touma panik. Lalu ia buru - buru kabur lewat jendela yang jaraknya cukup tinggi dari lantai.
Kaneki mencoba membuka pintu gudang namun ia gagal. Hingga akhirnya ia terpaksa mendobraknya dan mendapati mayat Alisia dengan kondisi mengenaskan. Kaneki jatuh terduduk di lantai. Anggota badannya bergetar ketakutan.
Ia menatap Alisia yang kini sudah tidak bernyawa lagi. Perlahan ia menggapai pisau yang tergeletak di samping Alisia. Ia menatapnya cukup lama dan mulai menyadari sesuatu.
"Touma..." gumamnya.
"KYAAAAA...!!!" terdengar teriakan salah satu siswi dari arah belakang Kaneki.
Suasana sekolahpun mendadak kacau. Berita tersiar dimana - mana kalau ada seorang murid yang melakukan aksi pembunuhan. Dan murid itu bukanlah Fujiwara Touma melainkan Edogawa Kaneki.
Sejak itu jurusan bahasa dan jurusan matematika mulai saling membenci. Kebencian mereka bertambah parah setiap harinya. Maka Touma mengenalkan dimensi Dewa kepada teman - teman satu sekolahnya.
Dimensi Dewa, tempat dimana semua dendam akan terbalaskan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Gakkou Survival
Mystery / Thriller[ Mistery/ Thriller & Sci-fi ] Harukaze Ami, anak remaja berusia 15 tahun berhasil diterima di SMA paling populer di Jepang. Secercah harapan untuk membantu ekonomi orang tuanya kini telah ada di genggamannya.Yah..setidaknya itulah yang dia pikirkan...