Chapter 26 : Shinigami

972 113 3
                                    

Fuyuki membelalakan matanya begitu mendengar ancaman 'bunuh' dari Natsuko. Beberapa saat kemudian, ia tertawa terbahak - bahak.

"Tidak ada yang lucu" ujar Natsuko dingin.

"Tentu saja ada. Kau yang hanya seorang pemegang senjata legendaris ingin membunuhku si anak Dewa? Ayolah.." balas Fuyuki sembari berkacak pinggang.

"Pe..pemegang senjata legendaris?" tanyaku meminta konfirmasi pada Natsuko.

"Iya, aku juga sama sepertimu" jawab Natsuko pelan.

"Hei, sudah selesai mengobrolnya? Bagaimana kalau sekarang kau langsung saja membunuhku, Kayama senpai?" tawar Fuyuki dengan nada meremehkan.

"Cih. Baiklah kalau itu maumu" timpal Natsuko.

Dalam waktu sepersekian detik kemudian, badan Natsuko mulai mengeluarkan aura hitam pekat. Aura hitam itu lama - lama membentuk sebuah sosok di belakang Natsuko.

Sosok itu hanya terdiri dari kerangka tulang manusia yang diselimuti oleh kain panjang hitam yang kumuh. Kemudian sosok itu menyeringai lebar, menunjukkan deretan gigi - gigi runcingnya kepada Fuyuki.

"Cuma shinigami, toh!" ujar Fuyuki merendahkan.

Natsuko menatap Fuyuki tajam. Seakan ia telah mengunci target buruannya untuk disantap oleh teman Shinigaminya itu.

"Sudah lama aku tidak keluar, apa kali ini ada lawan berat lagi, Natsukocchii?" tanya sang Shinigami. Suaranya terdengar berat dan agak serak.

"Itu disana" jawab Natsuko mengedikan dagunya ke arah Fuyuki. Sedangkan Fuyuki hanya menatapnya rendah sambil tersenyum meledek.

"Kau ingin aku menghabisi anak kecil?" tanya Shinigami memastikan.

"Dia adalah Dewa" ujar Natsuko dingin.

Mendengar jawaban Natsuko, sang Shinigami semakin menyeringai. Ia mulai mengayunkan pelan sabitnya yang melegenda itu.
Lalu tanpa menunggu aba - aba, ia langsung melesat ke arah Fuyuki.

BRUAK!! Sang Shinigami menghantam lantai sampai lantai tersebut hancur. Sedangkan yang dilakukan Fuyuki hanyalah melompat menghindari serangan sang Shinigami.

"He! Dasar Shinigami durhaka! Kau mencoba mencabut jiwa tuanmu? Dewamu?" ucap Fuyuki dengan nada merendahkan.

"Kau bukan tuanku, kau itu hanyalah manusia kecil yang mengaku sebagai Dewa" timpal sang Shinigami bangkit.
Kemudian ia kembali menyerang Fuyuki dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya.

SHING!!

Akhirnya Fuyuki mengeluarkan pedangnya dan menangkis serangan sabit Shinigami. Mereka saling mendorong namun tetap bertahan di posisi berdiri mereka.

Lalu sang Shinigami melompat mundur begitu juga Fuyuki. Terlihat jelas kalau Fuyuki sedang mengatur nafasnya. Apa dia lelah hanya dengan menangkis serangan Shinigami?

"Sial" gumam Fuyuki kesal. Lalu tiba - tiba muncul rantai - rantai besi yang membelenggu tangan dan leher sang Shinigami.

"Apa?" pekik Natsuko kaget.

"Sudah kubilang aku ini Dewa" ujar Fuyuki mantap.

"Rantai ini hanya terbuat dari program komputer, bukan murni kekuatan Dewa" ujar Shinigami meledek.

"Kau tidak akan semudah itu melenyapkanku".

Fuyuki menyeringai lebar. Seringaiannya mirip seperti seorang psikopat gila. Aku dibuat terdiam menatapnya.

"Sudah pasti kau terhubung dengan Kayama senpai, jadi bagaimana kalau aku menetralkan ketidaknormalanmu?" ujar Fuyuki.

"Jangan - jangan rantai itu.." ujarku kaget.

"Jadi kau sudah sadar, ya, Ami - sama?" tanya Fuyuki dengan nada arogan.

"Rantai apa itu, Ami?" tanya Natsuko meminta penjelasan.

"Rantai itu adalah rantai yang sama dengan rantai yang mengikat Irie dan rantai itulah yang dapat menonaktifkan program yang ada di tubuh kita" jawabku panik.

"Sialan!! Kau licik!!" seru Natsuko marah.

"Aku tidak licik, kalian saja yang kurang persiapan dalam melawanku" balas Fuyuki meledek.

CTAK!! Fuyuki menjentikkan jarinya dan seketika tubuh sang Shinigami mulai berubah menjadi butir - butir cahaya yang beterbangan ke udara. Bersamaan dengan itu, katana milik Natsuko juga mengamalami nasib yang sama.

"Katanaku!" ujar Natsuko tercekat. Perlahan, ia terduduk ke lantai.

"Hahahahaha...tak ada yang bisa melawanku" ledek Fuyuki puas.

BUG!! Tanpa Fuyuki sadari, Natsuko berlari ke arahnya dan berhasil memukul wajahnya.
Pukulan keras Natsuko menciptakan lebam disana.

"Kurang ajaaarrr!!" sahut Fuyuki nanar. Tangan kanannya bergerak mencekik leher Natsuko sembari mengangkatnya ke udara.

"Kau mau mati, hah!? Dasar sombong!!" bentak Fuyuki. Sedangkan Natsuko hanya bisa meringis kesakitan.

Aku bingung...

Apa yang harus kulakukan?

Menyerangpun percuma. Jika aku mati disini, maka perjuangan Irie dan yang lainnya akan sia - sia.

Aku..aku...

"Fuyuki - kun!" sahutku.

"Hee? Ada apa, Ami - sama?" tanya Fuyuki dengan nada arogannya.

Cih. Aku menunduk sambil mengepalkan kedua telapak tanganku keras.

"Maaf.." ujarku dalam hati. Aku tahu kalau aku akan sangat menyesal.

Lalu aku kembali menatap Fuyuki.

"Aku mau jadi Dewimu!!" sahutku.

***

Gakkou SurvivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang