-EXO Dorm-
Malam ini adalah malam terakhir briefing ospek sebelum hari H-nya esok. Semua tugas sudah dilaksanakan oleh panitia. Kyungsoo selaku ketua BEM sekaligus ketua pelaksana menyuruh para panitia untuk duduk melingkar di ruang rapat.
"Oke, semuanya, karena hari ini terakhir kita−"
"Rei, yang ngurusin konsumsi mana sih? Suka ngilang seenak pantat."
"Sehun di belakang lo bego,"
Kyungsoo emang kudu sabar kalau Chen selalu memotong saat ia ngomong, kebiasaan emang selalu begitu.
"Chen gue mau ngomong dulu bentar ya." Sahut Kyungsoo.
Chen mengacungkan jempolnya, "Siap pak de."
"Oke, sekarang persiapan di bagian−"
"Suho, hape gue dong tolong," Ujar Chanyeol memotong ucapan Kyungsoo, lagi. Suho tanpa banyak omong mencopot handphonenya yang sedang mengisi baterai lalu memberikan ke Chanyeol.
"Kyungsoo yang sabar ya, ini ujian." Ujar Lay yang baik hati sembari menepuk bahunya. Ia tidak sadar kalau Kyungsoo tersenyum terpaksa menahan amarahnya. Ia berdoa semoga tidak ada ketiga kalinya.
BRUK
DUAGH
Beberapa kardus peralatan Ospek untuk besok jatuh berhamburan ke lantai. Walau tidak semuanya, tapi ada kardus yang terbuka dan isinya keluar berantakan. Dan penyebabnya, yang tak lain Baekhyun, nyengir kayak orang idiot dan Kai, hanya bisa menunduk ketakutan melihat tatapan garang para panita, terutama Kyungsoo.
Hah, kasian Kyungsoo.
"KELUAR KALIAN BERDUA!"
•••
Chanyeol membuka pintu rumahnya pelan tanpa semangat. Melepas sepatunya dan meletakkan di rak sepatunya asal. Lalu Chanyeol menaruh helmnya di atas rak sepatu. Ia melangkah dengan lunglai ke arah kamarnya, melepas jaket dan melempar ke arah tempat tidur, dan mengganti pakaiannya menjadi layak untuk tidur.
Kemudian ia menuruni tangga menuju dapur. Tenggorokannya terasa kering karena berbicara tanpa henti di rapat tadi. Bila ingat rapat tadi, saat Kyungsoo ngamuk abis-abisan karena kelakukan dua monyet tadi, bikin energi jiwanya terkuras habis.
Tadi si Kyungsoo ngomong apaan dah? haminamina kali ya
"HAI BANG!"
"Kutu kampret!" Latah Chanyeol saking kagetnya.
Daehee tertawa terbahak-bahak, sangat puas apa yang ia lakukan kepada kakaknya. Karena bukan cuman latah saja, Gelas yang Chanyeol pegang terpental dan airnya menyembur mulus ke wajahnya. Bahkan gravitasi tak membantu Chanyeol.
"NGAKAK SO HARD!"
"Adik kurang ajar!" Ucap Chanyeol kesal. Ia salah mengira penderitaan hari ini sudah berakhir.
"Untung gelasnya plastik," Ucap Daehee disela tawanya.
Chanyeol tidak menggubriskan Daehee, adiknya. Ia berbalik badan dan menyalakan keran. Daehee merasa bersalah memelankan tawanya. Kehabisan tenaga batin mungkin, batin Daehee. "Bang, masa gitu aja ngambek," Raju Daehee, mendekati Chanyeol yang masih diam memunggunginya.
Tapi bukan Chanyeol namanya kalau tidak membalas. Tepat ketika Daehee ada di sampingnya ia menumpah air yang ia isi barusan. Hasilnya muka Daehee basah semua.
"RASAIN!"
"Abang kurang ajar!"
"lo yang kurang ajar−AW SAKIT JANGKRIK!"
"Gue lepas kalo lo kasih tau jadwal bes−EANJ RAMBUT GUE!"
"Chanyeol! Daehee! Diam kalian!" Sontak kedua bocah tersebut mati kutu mendengar suara emaknya. Malam dini yang sunyi mampu dikalahkan oleh kehebohan dari rumah mereka .
"Pak, kok saya berasa denger suara Bu Tiffany ya? Mereka lagi berantem ya?"
"Sst, biarin aja. Itu urusan mereka. Ayo lanjutin lagi rondanya."
•••
ALOHAA!
I'm so excited hehe 'cause kita republish benar2 dari awal.
We are really apologize karena baru bisa update sekarang. Dan kami juga sadar-banget-tulisan kami sangat amburadul ahew jadinya kita mutar otak lagi nulis dengan sebagus mungkin.
(So, kalau ada kritikan yang bermanfaat jangan sungkan ya sayang) - Chanyeol
KAMU SEDANG MEMBACA
Vagary
Fanfiction(n.) an unpredictable instance, a wandering journey; a whimsical, wild or unusual idea, desire, or action.