Chapter 6

35 2 0
                                    

Selama di ruang kesehatan mereka berdua hanya diam. Daehee hanya diam karena ia masih merasa mual dan pusing. Sesekali Jaehyun melirik kesamping tempat Daehee berbaring. "Ngelirik mulu, suka lo ama gue?" Tiba-tiba Daehee nanya begitu kepada Jaehyun.

Jaehyun tertawa pelan, "Gue khawatir loh ini."

Daehee tertawa pelan. Rasa mual itu masih ada jadinya tidak bisa tertawa bebas. "Gue gapapa Jae, masih mual sih tapi udah mendingan."

"Kalo butuh apa-apa bilang, kalo nggak bisa ngomong masih lemes panggil pake tangan, kaki kalo perlu,"

"Iya Jaee, hahaha." Tawa Daehee.

"Why you're not telling me you have an allergic?"

"Harus banget gue jelasin lagi." Ucap Daehee sambil menegakkan badannya. Dibantu oleh Jaehyun dengan menambah bantal untuk jadi sandaran. Lalu hening sejenak. Tiba-tiba ponsel Jaehyun berdering, dan Jaehyun curiga karena nomor nya tidak ia kenal. "Halo ini siapa?"

"Ini gue, Chanyeol." Ujarnya dari seberang sana. "Sori nih, gue minta tolong dong anterin Daehee pulang. Gue abis acaranya selesai harus briefing lagi. Ah ya alamatnya gue sms in" Pinta Chanyeol. Jaehyun melirik Daehee yang juga menatapnya ingin tahu ada apa. Kalau dipikir nggak ada ruginya sih, "Yaudah deh bang."

"Thanks bro," Ucap Chanyeol.

•••

"Jae, gue boleh nanya nggak?"

"Hmm?" Balas Jaehyun, tanpa mengindahkan perhatiannya dari jalan raya. Sebenarnya banyak yang manggilnya seperti itu, cowok ataupun cewek. Tapi entah mengapa Jaehyun suka Daehee memanggilnya seperti itu.

Jaehyun alay ih kayak anak paud.

"Ini mobil siapa? Karena gue yakin ini bukan punya lo," Jawab Daehee, lalu menatap Jaehyun disampingnya yang fokus menyetir. "Dan kalau misalkan ini punya lo, nggak mungkin kemaren gue dihukum sendiri,"

"Pintar," Ucap Jaehyun.

"Minjem dari salah satu senior berotak gesrek itu?"

Alis kanan Jaehyun terangkat sedikit. Melihat Daehee yang penasaran dan bertanya dengan kalimat seperti itu membuatnya terkekeh. Sambil menurunkan gas, lalu mengganti gigi satu ia berkata dengan santai, "Siapa sih yang otaknya gesrek, hahaha."

Daehee makin penasaran, "Yang pasti bukan bang Xiumin, dia 'kan pinter. Siapa sih? Gue kepo nih,"

"Punya Joonmyeon,"

Kedua alis Daehee terangkat jelas. Apa hubungan mereka pikirnya. "Lo kenal dia darimana?"

"Gue adiknya hehe," Pernyataan itu lolos dari mulut Jaehyun.

"WHAT?" You, seriously?" Ucap Daehee, tanpa mengecilkan suaranya. "Kok gue nggak pernah ngeliat lo sih?"

Melihat ekspresi terkejut Daehee, matanya yang membesar dan mulutnya menganga lebar terlihat sangat lucu dan Jaehyun gemas melihatnya, "Gue tinggal di Amerika sebelumnya, wait, Chanyeol hyung nggak ngasih tahu?"

"KAGAK! Parah kok dia nggak ngasih tahu sih." Jaehyun tergelak.

"Mana gue tahu, lupa kali, ato nggak mikirnya lo udah tahu juga."

"Shinmi juga ih kok nggak cerita sih punya sepupu gan−" Ia memotong ucapan nya sendiri lalu menutup mulutnya. Bodohnya mulut ini.

Anjir mati kutu gue fak.

"Gan...?"

"Hah?"

Daehee menoleh masih dengan kedua tangan di mulut. Jaehyun terkikik geli karena kelakuan bocah Daehee. Boleh kah ia pede sedikit saja kalau Daehee barusan ingin bilang dia itu ganteng? "Lo ngomong apa tadi?"

VagaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang