Chapter 5

40 3 0
                                    

Hari dimana OSPEK akan berakhir tiba juga. Bersyukurlah Daehee bangun lebih pagi dari kemarin. Ia keluar kamar dengan atribut lengkap. Ketika menemukan Chanyeol lagi sarapan Daehee tidak melirik sama sekali kearah abangnya. Dia membuka kulkas untuk mengambil infuse water-nya. Lalu pergi meninggalkan Chanyeol yang merasa tak enak.

Ketika sampai di depan pintu, Chanyeol menahan Daehee, "Berangkat bareng aja ya," Ucap Chanyeol sambil menarik adik kecilnya. Daehee menurut dalam diam. Ia malas berdebat dengan abangnya. Dan akhrinya mereka berangkat bareng.

Selama perjalanan ke kampus, Daehee hanya diam sambil mendengar musik dengan earphone di kedua kupingnya, memalingkan wajah keluar jendela. Sedangkan Chanyeol fokus menyetir. Karena mereka berangkat pagi jadi mereka tidak terjebak macet.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke kampus. Chanyeol memarkirkan mobilnya. Daehee langsung keluar mobil dan menuju lapangan, sedangkan Chanyeol menarik napas pasrah dan mengikuti adiknya dari belakang.

Lapangan masih sepi, karena mereka datang jam 5.45 sedangkan hari ini acara mulai jam setengah 7. Chanyeol harus briefing jadinya harus berangkat lebih pagi. Khusus untuk dihari terakhir Maba akan dipisah sesuai fakultasnya dan diarahkan ke gedung masing-masing. Dan dilapangan hanya ada panitia-panitia rusuh yang membuat Daehee semakin unmood. Daehee duduk di pinggir lapangan sembari memainkan iPhone-nya.

"Eh, liat dah Yin dan Yang datengnya bareng." Bisik Baekhyun sambil melihat Daehee dan Chanyeol masuk ke lapangan. Daehee langsung melirik ke arah Baekhyun, walaupun Baekhyun ngomongnya pelan dan Daehee memakai headset, dia sadar kalo diomongin. Seketika Baekhyun menutup mulutnya rapat-rapat.

"Fix dia masih marah," Kata Joy. Baekhyun mengangguk kepalanya setuju dengan Joy. Tiba-tiba Reina menghampiri Daehee dan memberikan roti untuk Daehee, "Nih buat kamu. Kamu belom makan kan?" Ucapnya tersenyum manis.

"Sok manis, pergi sana," Ketus Daehee. Reina terdiam malu dihina di depan mahasiswa baru yang juga baru datang. Dari jauh Kai memberi kode mendekat ke Reina. Reina jalan menuju Kai.

"Jangan diganggu dulu," Bisik Kai. Reina mengangguk pelan.

Berselang berjam-jam kemudian, Waktu makan siangpun tiba. Semua mahasiswa disuruh untuk duduk berhadapan. Daehee duduk berhadapan dengan Jaehyun teman satu kelompok sekaligus teman satu fakultasnya. Panitia menyuruh mahasiswa baru untuk bertukar makanan dengan teman dihadapannya.

Daehee memberikan tempat makannya ke Jaehyun, "Buru tukeran Jae, laper gue." Begitu juga dengan Jaehyun. "Gue juga wkwk," Ucap Jaehyun tertawa kecil.

Sedang asyik-asyiknya mereka berdua bercengkrama, tiba-tiba Chanyeol menghampiri mereka berdua dan membuka mulutnya lebar-lebar. Daehee heran akan aksi autis Chanyeol, "Apa?"

Chanyeol mencibirkan bibirnya sehabis diketus oleh Daehee, "Gue mau sesuap tapi dari bekal lo, aaa.." Ucap Chanyeol membuka mulutnya lagi. Maba disebelah mereka heran Chanyeol bersikap gitu. Dengan berat hati, Daehee meminjam sendok dari Jaehyun lalu menyuapi Chanyeol, menerima dengan sepenuh hati.

"Maacih, lo juga abisin makanannya," Ucap Chanyeol tersenyum.

Tak lama setelah makanannya habis, raut muka Daehee berubah. Ia diam sesaat dan memegang perutnya. Tanpa berpikir panjang ia memberikan bekal kepada Jaehyun dan langsung lari ke kamar mandi tak jauh dari lapangan.

Wendy yang di bidang kesehatan melihatnya ikut menyusul diikuti Chanyeol menuju kamar mandi cewek yang ada dipinggir lapangan sambil menunggu. Setelah cukup lama menunggu akhirnya Daehee keluar dari kamar mandi menuju pos kesehatan sambil dipegang oleh Wendy. Chanyeol pun langsung menghampiri Wendy.

"Daehee kenapa wen?" Tanya Chanyeol khawatir.

"Tadi dia abis makan apa?" Sahut balik Wendy.

"Makan nasi goreng..?" Chanyeol bertanya balik. Wendy memutar bola matanya gusar. "Lo nggak meriksa isinya apa? Lo lupa kalo dia kayak gini karena apa?"

VagaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang