****
"Aku juga mencintaimu"
Sooyoung melongo mendengar ucapan itu. Sungjae mengatakannya dengan sangat lembut. Suara itu sudah bagaikan magic yang mampu membuat perasaan dingin yang menyelimuti hati Sooyoung menghangat. Jadi lebih hangat.
Sooyoung yang masih berkaca-kaca terus memandang ke arah Sungjae yang kini masih mengistirahatkan dagunya diatas pundaknya. Tangan besarnya masih berada di dalam sweater kebesaran Sooyoung , masih setia memberikan gambar lingkaran-lingkaran asimetris disana. Sungjae tersenyum lebar .
Dia bahagia?
Merasa terus dipandangi oleh Sooyoung , kini Sungjae ikut menoleh terseyum miring, kemudian mencium kilat bibir pucat Sooyoung.
"Kau dingin sekali" lagi Sungjae mencium bibir pucat Sooyoung.
Sooyoung masih diam. Dia tak bergerak sama sekali.
"Kita masuk ya. Disini dingin" Sungjae hendak mengeluarkan lengannya dari dalam sweater Sooyoung namun Sooyoung menahannya. Menahan agar kehangatan itu tak segera pergi.
Sungjae yang paham hanya tersenyum singkat dan malah menggoda Sooyoung.
"Uu uri aegy~~" kemudian mencium pipi Sooyoung yang terasa kering.
"Apa kau bahagia? " pertanyaan itu akhirnya lolos dari bibir Sooyoung. Bibir pucatnya bergetar saat mengatakan itu.
"Aku lebih dari bahagia. Jika kau sangka aku tidak bahagia, kau salah besar. Aku sangat bahagia Sooyoung ah" mereka masih beradu tatap. Tak ada yang berusaha menghindar.
Kini Sungjae memaksa untuk melepas pelukannya. Memutar tubuh Sooyoung yang tadi memunggunginya.
Kini mereka sudah saling berhadapan.
Tanpa Sooyoung sangka Sungjae kini bersimpuh di hadapannya . Wajahnya ia sejajarkan dengan perut Sooyoung. Mengelusnya dengan sayang.
"Aegy-yaa, tumbuhlah dengan baik disana. Aku mencintaimu" kemudian dia mencium perut rata Sooyoung, dan mendekapnya.
Sooyoung menangis lagi. Ia bisa merasakan bagaimana Sungjae ternyata senang dengan kabar kehamilannya. Dia senang ternyata Sungjae menginginkan dia. Sooyoung senang setidaknya ada seorang lagi yang menginginkan anak ini bukan sebagai sebua alat tapi menginginkannya murni karena Cinta.
Jemari Sooyoung mengusap rambut coklat Sungjae yang kini masih bersimpuh di bawahnya.
"Terimakasih."
Dengan itu Sooyoung sudah bersumpah pada dirinya sendiri dia akan menjaga anak ini dengan seluruh jiwanya. Dia akan mempertahankan anak ini sampai akhir. Mencintainya dan membutnya juga dicintai oleh semua orang.
Berita kehamilan sang Putri Mahkota sudah tersebar luas. Seluruh penjuru negeri kini tengah merayakannya. Perlahan tapi pasti semua berita miring tentang scandal Sungjae dan rumah tangga mereka menghilang. Digantikan dengan kabar bahagia karena sebentar lagi akan lahir seorang keturunan langsung dari keluarga Kerajaan. Garis keturunan istana akan terus berlanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Hours √ TAMAT
Fiksi Penggemar"Selamat datang di istana Park Sooyoung, calon Putri Mahkotaku" Ratu berucap seraya membentangkan tangannya bersiap memeluk Sooyoung yang terdiam membatu. Ff sungjoy yang terinspirasi dari drama Korea Princess Hours