###
Ini sudah memasuki minggu ke delapan masa kehamilan Sooyoung. Perutnya masih tampak rata dari luar. Tapi Sooyoung sudah bisa merasakan kehadiran si jabang bayi yang sudah benar-benar bernyawa di dalam rahimnya.
Minggu lalu, Sooyoung sudah diinformasikan oleh Dr.Lee jika kini bayinya sudah dalam masa pembentukan tubuh, mulai dari mata, hidung, telinga bahkan otaknya juga sudah mulai terbentuk. Sebenarnya Sooyoung sangat penasaran. Ia ingin sekali memeriksa kandungannya ke rumah sakit, tidak hanya di istana. Namun Sungjae yang sibuk masih belum bisa mengantar. Pilihannya hanya ada dua, Sooyoung pergi sendirian atau menunggu Sungjae. Dan ia memilih untuk pergi bersama Sungjae. Menunggu sampai dia benar-benar ada waktu.
Malam ini mereka sedang ngobrol berdua. Sungjae akan pergi ke Inggris besok pagi. Kini laki-laki itu tengah berkemas. Memilih baju mana saja yang akan dibawa ke Inggris. Sebenarnya bisa saja dayang yang mengerjakan, tapi Sooyoung bersikeras jika dia yang harus menyiapkannya sendiri. Tapi lihat apa yang terjadi kini, Sungjae lah yang bebenah. Sooyoung hanya memandori. Dia sibuk mematut diri di depan cermin besar kamar mereka. Mengamati perubahan tubuhnya yang sedikit banyak mulai berubah.
"Oppa, apa aku terlihat gendut?" Sooyoung bertanya. Badannya masih bergerak kekiri dan kekanan. Melihat bagaimana ukuran pinggangnya sekarang. Ia sengaja memakai atasan agak ketat. Ingin melihat dan memastikan sendiri.
"Tidak" Sungjae yang tengah melipat kemeja putihnya berbicara sekenanya. Dia tak menoleh sedikitpun. Ia tahu dengan pasti jika ia harus menjawab dengan hati-hati jika tidak tahulah sendiri apa yang akan terjai nanti. Ibu hamil muda dan emosi tak terkontrolnya.
Sooyoung cemberut. Ia kini menatap Sungjae sinis "kau bohong!!"
Sungjae mendesah. "Aku tidak bohong Sooyoung ah"
Ia kini mendongak, mensejajarkan jarak pandang mereka.
"Tapi lihat pinggulku sudah membesar. Rok ini terasa sempit. Atasan ini juga lihat!! " Sooyoung mendekat dan menunjuk ke arah perut yang sebenarnya.masih rata dan pinggul yang menurut Sungjae masih sama.
Alis Sungjae naik sebelah. Dia bingung menjawabnya.
"Benarkan?" Sooyoung memastikan lagi. Ingin mendapat jawaban jujur dari Sungjae.
"Kemari" Sungjae menarik Sooyoung mendekat. Memeluknya erat. Tangannya ia letakan di pinggulnya. Kemudian terus meraba turun ke arah bawah menuju pahanya. Kembali naik memutar meraba menuju perutnya.
"Ihh apa yang kau lakukan!" Sooyoung menepis lengan nakal Sungjae yang masih terus ingin menggerayangi bagian bawah tubuhnya.
"Aku sedang memastikan" Sungjae berkata polos. Tangannya malah naik keatas menuju dada Sooyoung.
"Memastikan apa? Yang ada kau itu mesum!!" Sooyoung menjauhkan tangan besar Sungjae dari dadanya.
"Ahhh~~" Sungjae seperti mendapat sebuah Ilham. "Ternyata benar. Perutmu masih rata, pinggulmu juga masih belum melar"
Sooyoung masih diam menunggu perkataan lanjutan Sungjae. "Tapi yang aku tahu pasti dadamu jadi lebih besar dan sexy" Sungjae berbicara di telinga Sooyoung, berusaha terdengar sexy.
"Dasar mesum!" Sooyoung menoyor kepala Sungjae keras, membuat dia sedikit terhuyung kebelakang.
Sungjae hanya nyengir tanpa dosa sambil mengelus kepalanya yang sedikit sakit.
Ini sudah masuk bulan Januari. Musim dingin sedang dalam puncaknya. Cuaca diluar bahkan mencapai minus 20°. Sangat dingin. Sooyoung ingin mengantar Sungjae ke bandara, tapi Sungjae menolak. Ia tak mau. Sooyoung pasti akan kedinginan. Ia menyuruh Sooyoung untuk mengantarnya sampai gerbang istana utama saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Hours √ TAMAT
Fiksi Penggemar"Selamat datang di istana Park Sooyoung, calon Putri Mahkotaku" Ratu berucap seraya membentangkan tangannya bersiap memeluk Sooyoung yang terdiam membatu. Ff sungjoy yang terinspirasi dari drama Korea Princess Hours