"Jadi gini, Kak. Kak Taehyung itu di kasih surat cinta sama se-"
"HA? Surat Cinta? Demi apa? Salah alamat kali." Potong Jimin. Lelaki itu sedikit tidak percaya kalau Taehyung -sahabatnya yang anehnya gak ketulungan itu mendapat surat cinta.
"Iya Kak, jangan di potong dulu." Kesal Jungkook. Jimin mengangguk paham lalu kembali ke posisi duduknya semula.
"Kak Taehyung lusa kemarin di kasih surat cinta sama seseorang. Awalnya sih aku juga gak percaya kalau ada yang tertarik sama lelaki aneh bin ajaib kayak Kak Taehyung. Eh tapi pas aku gak percaya, Kak Taehyungnya ngotot terus. Tiba-tiba Kak Yoongi ngomongin angkatan aku dan akupun nanya, ada masalah apa dengan angkatanku? Lalu Kak Yoongi ngomong kalau kak Taehyung dapet surat cinta dari siswi angkatanku." Jelas Jungkook panjang lebar. Jimin menggepalkan tangannya, sungguh ia tak kuat untuk tidak menyela perkataan Jungkook.
"Lalu? Kamu tahu siapa yang ngirimin?"
"Tahu, masih mau dengerin kelanjutannya gak, Kak?" Tanya Jungkook. Lelaki itu sebenarnya sedikit kesal jika ia sedang menceritakan sesuatu namun di potong-potong.
"Setelah itu aku nanya sama Kak Taehyung, siapa yang ngirimin surat itu? Kak Taehyung jawab kalau yang ngirim surat itu Sujeong, karena aku gak percaya kalau Sujeong yang ngirim akhirnya aku nanya ciri-cirinya-"
"Emang kamu kira apaan pake ciri-ciri segala." Potong Jimin. Jungkook memutar bola matanya tak suka.
"Yaudah, aku gak lanjutin. Pulang duluan ya k-"
"Iya, iya. Jangan marah dong. Lanjutin cepetan."
"Kak Taehyung jawab pertanyaan aku dan jawabannya itu tertuju pada Sujeong."
"Tunggu sebentar, maksud kamu itu Ryu Sujeong? Ryu Sujeong kelas kamu itu? Yang tinggi itu?"
"Iya kak! Jangan bawel dulu kenapa. Kayaknya aku emang salah cerita ke Kakak."
"Iya iya iya maaf Kook ie, terusin."
"Ya terus, aku gak percaya. Aku pengen minta lihat suratnya engga di kasih sama Kak Taehyung, gitu." Jungkook menampakan raut wajah ragu.
"Bohong kali si Taehyung." Ujar Jimin. Lelaki itu entah kenapa memiliki suatu firasat bahwa sang sahabat karib semenjak masih sekolah menengah pertamanya itu mengatakan hal yang bohong pada Jungkook dan juga Kak Yoongi.
"Tapi kayaknya Kak Taehyung jujur deh, Kak. Masalahnya dia kalau bohong kelihatan dari wajahnya." Terang Jungkook. Ya memang si lelaki aneh itu jika sedang berbohong pasti ada sesuatu yang memancar dari dirinya seolah berkata 'aku sedang berbohong'.
"Tapi kan kamu tahu sendiri kalau Taehyung lagi demen akting akhir-akhir ini. Siapa tahu dia sudah menguasai tekniknya terus akhirnya kalau bohong gak keliatan lagi." Balas Jimin.
Jungkook menaikkan sebelah alisnya, benar juga kata Kak Jimin.
"Yaudah lah, Kak. Tapi aku punya firasat kalau soal surat itu benar. Soalnya aku pernah melihat Sujeong memperhatikan Kak Taehyung di perpus."
"Kamu peringatkan saja pada Sujeong. Hati-hati terkadang Taehyung menggigit haha."
"Gak boleh gitu, Kak."
.
.
.
Taehyung melemparkan kerikil-kerikil kecil itu ke arah kolam taman. Lelaki itu terkadang mengeluarkan sumpah serapah dari mulutnya. Kenapa Jungkook hari ini ngeselin banget sih!
Dengan memikirkannya saja sudah dapat membuat diri Taehyung panas. Memang sih terkadang Jungkook suka bercanda kepada dirinya namun kalau yang begini mah malu. Walaupun Taehyung memang memiliki tingkah aneh dan seringnya tidak tahu malu tapi kan Taehyung juga punya harga diri. Kalau teriak-teriak terus kedengaran orang yang sedang dicari nya kan malu juga.Dengan langkah berat Taehyung mundur beberapa langkah ke belakang tanpa melihat sekitar dan sialnya -atau mungkin beruntung? di belakangnya terdapat seseorang.
"Maafkan aku, maaf -eh kamukan!"
to be continued
Ululalaaaaaaa ku hadir kembali. Dimohonkan untuk jangan bosen-bosen mampir ke sini yak & baca ff ku. Selamat malmingan with KTH&RSJ💘
©bwiryu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You
Fanfiction[HIATUS] ❝Bukanya jangan sekarang, Kak. Nanti aja kalau sudah sampai rumah.❞ © to the-firstone, 2016