Taehyung melemparkan kerikil-kerikil kecil itu ke arah kolam taman. Lelaki itu terkadang mengeluarkan sumpah serapah dari mulutnya.
Kenapa Jungkook hari ini ngeselin banget sih!
Dengan memikirkannya saja sudah dapat membuat diri Taehyung panas seperti terkena api. Memang sih terkadang Jungkook suka bercanda kepada dirinya namun kalau yang begini mah malu. Walaupun Taehyung memang memiliki tingkah aneh dan seringnya tidak tahu malu tapi kan Taehyung juga punya harga diri. Kalau teriak-teriak terus kedengaran orang yang sedang dicari nya kan malu juga.
Dengan langkah berat Taehyung mundur beberapa langkah ke belakang tanpa melihat sekitar dan sial -atau mungkin beruntung? di belakangnya ada seseorang.
"Maafkan aku, maaf -eh kamukan!"
Lelaki itu menatap gadis di hadapannya, namun senyumnya memudar ketika gadis itu menolehkan kepalanya.
Gila ternyata bencong!
"Eh, maaf ya mba. Saya salah orang." Ucap Taehyung. Lelaki itu menggarukkan kepala bagian belakangnya dengan kikuk lalu dengan segera berlari. Gak ada kan yang mau di godain sama bencong?
"Untung gak kena." Gumam Taehyung. Lelaki itu mengusap peluhnya yang mengalir pelan lalu menatap sungai han di hadapannya.
Ternyata capek juga lari dari bencong.
Sialan emang si bencong! Kenapa coba gaya rambutnya harus mirip sama Sujeong? Kan Taehyung jadi berharap lebih. Ketemu Sujeong secara gak sengaja merupakan suatu keberuntungan untuk diri Taehyung.
"Eh maaf." Ujar seseorang sesaat setelah ia menabrak Taehyung.
Sialan emang, hari ini seperti hari penuh bencana bagi Taehyung.
1. Jungkook jadi ngeselin
2. Dikejar bencong
3. Ditabrak orangNgeselinnya sudah tingkat dewa, bung.
"Emang an-" sumpah serapah Taehyung tertahan ketika ia melihat gadis di depannya.
Anjir! Itu kan Sujeong.
"Eh, Kak Taehyung. Maaf ya." Ujar Sujeong sambil membungkuk sopan berkali-kali.
Taehyung terdiam agak lama di tempat, lelaki itu masih memandang lurus ke manik mata Sujeong.
"Ini beneran Sujeong, kan?" Tanyanya. Tangannya mulai naik menyentuh kedua pipi si gadis sambil menatapnya dengan tidak percaya.
"Ini Sujeong, kan? Bukan mba mba bencong, kan?" Tanyanya lagi. Sujeong mengerutkan dahinya bingung.
Gadis itu membalas tatapan Taehyung dengan kalem lalu mengambil tangan sang lelaki dengan perlahan.
"Aku Sujeong kok, Kak." Jelas Sujeong.
Gadis itu seketika membeku ketika dirinya menyadari bahwa tangan Taehyung masih setia di pipi kirinya.
Sial sial, kenapa mendadak dia jadi seperti anak bodoh begini?
"Kak, sorry. Tapi tangan Ka-"
"Oh iya, sorry ya Jeong. Kakak gak sadar."
-Hening-
Baik Taehyung maupun Sujeong terdiam. Keduanya tidak ada yang ingin berbicara lebih dahulu. Bagaimanapun juga keduanya kikuk apalagi si Taehyung. Rasanya ia ingin mati saja saat sadar kalau mulutnya dengan lancang mengucapkan mba-mba bencong gak jelas.
Sujeong gak bakal marah kan ya?
"Jeong." Panggil Taehyung. Sujeong menoleh sebentar, "Ya, Kak?"
"Gak marah, kan?"
"Marah kenapa?"
"Tadi."
"Tadi yang mana?"
"Yang itu lho."
"Itu yang mana?"
"Yang itu."
"Yang mana."
Sujeong mulai merasa kesal dengan tingkah Taehyung. Apa coba maksudnya itu-itu? Mana Sujeong ngerti.
"Yang bencong."
"Oh, yang itu."
"Iya, jangan marah ya. Tadi tuh Kakak ketemu sama bencong tapi figure dia dari belakang mirip banget sama kamu. Kakak kira itu kamu eh pas nengok, geli banget deh pokoknya."
"Lagian, Kakak emang nya ngapain sampai ketemu bencong begitu?"
"Ih, Kakak tuh gak sengaja jalan mundur-mundur."
"Makanya lain kali gak usah jalan mundur-mundur."
"Iya deh, gak lagi lagi Aku jalan mundur-mundur."
"Ngomong-ngomong, kamu tadi lagi ngapain disini?" Tanya Taehyung. Lelaki itu menolehkan kepalanya pada Sujeong.
"Lagi mau jalan-jalan aja, Kak." Jawab Sujeong seadanya. Apa kalian tahu seberapa kacaunya degup jantung Sujeong saat ini? Bahkan lebih parah dari saat ia tak bisa mengerjakan soal-soal tersial fisika.
"Temenin Kakak beli ice cream yuk." Ajak Taehyung. Lelaki itu mengeluarkan senyum manisnya sambil menatap wajah kalem Sujeong.
"Ng- ayuk, Kak." Jawab Sujeong sedikit kikuk. Bagaimana ia tidak kikuk jika di hadapannya saat ini adalah orang yang menurutnya sangat menarik?
Di kedai ice cream ternyata sedang terdapat promosi besar-besaran. Dimana jika dapat menghabiskan satu mangkuk penuh ice cream -rasa tak di tentukan akan mendapatkan ice cream gratis selama satu minggu. Coba bayangkan, Ice cream gratis! Siapa yang tidak mau?
"Mau nyoba tantangannya, Jeong?"
"Ng- ga tau, aku gak yakin. Satu mangkuk itu terlalu berlebihan." Jawab Sujeong setelah melihat seporsi ice cream tantangan tersebut.
"Aku bahkan bisa menghabiskan lebih dari satu mangkuk." Ujar Taehyung percaya diri.
"Mau membuat kesepakatan?"
"Kesepakatan apa?"
"Yang tidak dapat menghabiskan nya harus membayar semua nya, bagaimana?"
"Tapi itu terlalu berlebihan, Kak."
"Yasudah, satu porsi untuk berdua. Mau?" Tawar Taehyung. Sujeong melirik Taehyung sekilas. Sial sepertinya pipinya akan memerah!
"Aku mau yang biasa saja." Ujar Sujeong. Taehyung mengulum senyum nya, "Kalau begitu aku mau ikut tantangannya saja!"
Lima belas menit berlalu dan Taehyung sudang mengulas senyum lebar sambil menatap mangkuk Ice cream lumayan besar di hadapannya.
"Kenapa habisnya cepat sekali." Keluhnya. Tapi bagaimanapun Taehyung sudah berhasil menerima tantangan tersebut.
"Perutmu terbuat dari apa, Kak?"
"Kau aneh-aneh saja Sujeong." Ledek Taehyung. Lelaki itu mengacak poni Sujeong sekilas lalu mengeluarkan handphone nya untuk sekedar melihat penampilan nya.
"Sudah, yuk pulang." Taehyung berujar sembari menarik lembut tangan Sujeong
Sepertinya Sujeong akan tidur ditemani mimpi -sangat indah malam ini.
to be continued
Hulaaaaa!!!! Aku balik lagi membawa Taejeongku tersayang>.< di chapter ini mulai ada moment Taejeongnya.
Semoga kalian suka❤️Ku tunggu vomment dan commentnya.
Comment ya! Agar dapat membuat diriku menjadi lebih baik lagi dan lebih bersemangat untuk melanjutkannya!
Happy reading guys!!!🙆🏻
Happy malem minggu juga xixixi😝
P.s: ceritanya sudah lebih ku panjangkan ya;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You
Fanfiction[HIATUS] ❝Bukanya jangan sekarang, Kak. Nanti aja kalau sudah sampai rumah.❞ © to the-firstone, 2016