t w v

269 40 5
                                    

"Seokmin bodoh!" Caci Sujeong.

Gadis itu menghentakkan kakinya beberapa kali.

Semua bermula karena permainan truth or dare.

Sujeong sudah memilih truth pada putaran pertama dan haruslah memilih dare di putarannya yang kedua.

Dan si Seokmin dengan seenak jidat men-dare Sujeong untuk memasukkan bola basket ke dalam ring lebih dari 50 kali!

Gila gak sih? Sujeong mah baru masuk sekali aja udah bagus. Ini malah di suruh 50 kali.

Iya Sujeong tahu kalau Seokmin jago basket secara dia salah satu tim inti basket sekolahnya dan notabene nya sering mencetak score dan banyak di antaranya yang three point sekaligus.

Tapi ya gak begini juga caranya kali.

Kayaknya dia  jadi songong banget sama Sujeong.

"Shootnya yang benar,"

"Jangan caci aku mulu, kasihan aku."

Sujeong cuma ngedelik sinis ke Seokmin.

"Bodo amat, min."

"Aku tinggal ya? Semangat Ryu Sujeong!"

Sujeong cuma melihat Seokmin sekilas sebelum ngambil bola basketnya lagi.

Untung ini hari sabtu, jadinya gedung olahraga sepi dan cuma ada beberapa orang, untung lainnya adalah anggota basket lagi gak pada latihan karena belum ikut lomba apa-apa dan ada yang kebetulan pergi.

Loh? Sujeong tahu darimana? Emang dia cenayang apa yang tahu -katanya segalanya itu?

Engga kok, Sujeong tahunya dari Seokmin si mulut ember dan Mingyu yang ikut-ikutan di tambah si Jungkook yang pada dasarnya emang cerewet.

Gak lama Sujeong berhasil mencetak kurang lebih 10 score yang artinya dia masih harus masukin sebanyak 40 kali lagi.

Jahat banget sih si Seokmin, sebegitu bencinya dia sama Sujeong.

Rasa kesal Sujeong makin nambah pas suara pintu terbuka mulai tertangkap telinganya.

"Shootnya yang benar,"

"Banyak omong banget sih mi-"

Makian Sujeong berhenti ketika sosok yang tertangkap matanya bukannya Seokmin malah si Kakak.

Yaampun, mau di taruh mana mukanya sekarang?

"Mi? Siapa? Mingyu?"

Sujeong nunduk sambil ngegeleng singkat.

Sumpah rasanya wajah Sujeong udah panas banget Kayak yang di terpa sinar mentari jam 12 siang yang bukannya baik buat kulit malah bikin gosong.

"E-enggak Kak, bukan s-siapa siapa."

"Dasar."

Taehyung jalan ke arah Sujeong pelan, hal kecil kayak gitu aja udah bisa membuat diri Sujeong deg-degan setengah mati.

Yaampun, Kak Taehyung itu kenapa sih bisa bikin Sujeong jadi begini?

"Tumben kamu ngebasket?"

"L-lagi mau, Kak."

"Yakin? Atau dare?"

Sujeong buru-buru ngedongak, kayaknya yang cenayang itu Taehyung deh.

"K-kok tahu?"

"Nebak doang."

"O-oh."

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang