I'm not afraid

771 42 3
                                    

****

"kelompok 1! Kumpulkan tugas kalian" suara bu ani terdengar memerintah.

Aku berjalan santai ke arah meja guru "ini bu". Kulihat bu ani mengernyit heran

"ini cuma kamu berdua aja? Kan satu kelompok 4 orang. Kemana sisanya?"

"Sisanya Egard dan David bu, mereka gak mau ngerjain jadi namanya gak saya catet"

"ibu menyuruh kalian kerja kelompok. Dimana kalian harus bekerja sama dan kompak. Ibu tidak bilang jangan tulis nama yang tidak bekerja"

Aku menunduk saat bu ani memarahiku

"ibu membuat kelompok ini supaya kalian bisa saling mengenal. Jadi ibu putuskan kalau satu orang tak bekerja semuanya juga tak bekerja. Jadi kalian satu kelompok ibu hukum membersikan perpustakaan"

#####

Aku menatap sengit dua pria dihadapanku, sedangkan Rachel yang disampingku tengah menunduk takut.

Kami sedang di meja baca perpustakaan. Apa kalian pikir kami sudah membersihkan perpustakaan? Jawabannya tidak! Tidakkan pernah! Mereka yang salah jadi mereka yang harus dihukum.

"apa liat-liat? Sudah bersihkan sana!" huh enak sekali dia menyuruh-nyuruh memangnya dia siapa?

Kulihat Rachel bangkit dari duduknya namun kutahan

"Hel, kau mau kemana? Duduk disini"

"apa maksudmu? Kita kan harus membersihkan ini"

"bukan kita, tapi mereka" ujarku sambil menatap tajam Egard dan David seolah mengatakan 'cepat lakukan!'

Kulihat Egard tak menunjukkan reaksinya sama sekali, dia memang tidak bersuara sejak tadi. Yang bicara malah David terus mungkin si Egard bisu, sok cool sekali dia.
David tengah memicingkan matanya padaku

"kalau kita tidak mau bagaimana?"

"akan aku adukan"

"huh? Gue gak takut!"

"oh jadi lo nantangin gue?" aku menaikkan nada suara ku

"cepat bereskan! Lo membuang-buang waktu gue!" ini pertama kalinya si Egard ngomong. Sekalinya ngomong nadanya bisa bikin orang mati berdiri. Bahaya ni anak

"oke jadi lo bener-bener nantangin gue ya..." aku berdiri mengambil dua tumpuk buku perpustakaan yang berserakan lalu satu tumpuknya ku berikan pada Rachel.

"ibu penjaga perpus! Mereka gak mau bantuin nihh!" aku teriak dengan kencang

Ibu penjaga perpustakaan itu datang, yah bisa dibilang ni bu perpus galak. Karena dia melihat aku dan Rachel sedang membawa buku, ibu itu pasti mengira aku dan Rachel sedang membersihkan perpus. Sedangkan para pria sedang terduduk manis sambil melotot kearahku.

Ibu itu mengelus telinga kedua pria itu. Ralat, sedikit tarikan hingga membuatnya merah

"a.... Ahhh sakit bu, lepasin ah"

Mereka berdua merintih kesakitan. Hahaha rasakan!

"kalian berdua! Dihukum suruh bersih-bersih malah enak-enakkan duduk disini. Pasti daritadi perempuannya aja yang bersih-bersih ya?!"

"engg—"

"iya bu! Kita berdua doang yang daritadi bersih-bersih. Capek bu" aku memotong ucapan David yang ingin mengadu

"yaudah kamu berdua duduk disini hukuman kamu udah selesai. Sekarang kalian berdua bereskan semuanya! Kalau saya masih lihat ada buku berserakan disini awas!"

######

Hahahhahaha

Aku tertawa lepas. Rachel sedang dirumahku, kami masih menertawakan kejadian di perpustakaan tadi

"Hel!! Kamu liatkan mukanya pas dijewer itu. Hahaha harusnya kita foto! Jarang-jarangkan liat bad boy kaya mereka kesakitan? Hahahha"

"tapi Kei! Nanti kalau besok-besok kita dibully gimana?"

"ah gabakal! Udahlah gak usah dipikirin. Tenang aja"

Aku bingung. Dari tadi Rachel bilang takut takut takut....

Hello... takut tuh sama Tuhan kali!

To be continued

Good Boy Or Bad Boy? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang