Sorry

799 39 0
                                    

Happy reading🎬

Egard dan David memasukki kelasnya santai. Diatas mejanya sudah ada dua bungkus makanan. Dengan senyum yang terukir diwajah mereka—ralat, hanya David yang tersenyum, Egard masih setia dengan wajah datarnya.

Mereka membuka bungkus nasi yang terbuat dari kertas itu.

"waahhh... Nasi padang! Udah lama gue gak makan nasi padang" seru David bersemangat, Egard mengernyit

"kemaren perasaan gue liat lo makan rendang deh?"

"eh.. Kok lo tau" David cengengesan, ia segera memasukkan nasi dihadapannya dengan lahap. Egard menatap David aneh —ini bule kere udah berapa lama kaga makan?—

Ia teringat sesuatu.

"woy Nino! Ini makanan kagak lu kasih sianida kan?"

Sontak David menghentikan acara makannya dan menatap horor kearah Nino

"oh iya... Bukan sianida kok. Cuma tadi gue gak sengaja numpahin racun tikus kesitu"

David kelabakan, ia segera memuntahkan semua makanan yang ada dimulutnya. Sekelas menatap jijik kearahnya, namun ia tak peduli dan terus berusaha nengeluarkan apa yang dimakannya tadi.

Nino tertawa terbahak-bahak

"yakali dah gue kasih racun. Tenang aja gak gue kasih apa-apa kok, gue sportif kali... Lagian gue belum mau masuk penjara"

David melotot "sialan lu! Anjrit gue masih laper!" ia merebut bungkus nasi Egard

"buat gue ya. Lu kan udah makan pake roti sayur tadi"

"roti sayur?"

"iya.. Ituloh! Aduh gue lupa namanya. Oh iya! Sandwich!"

Egard menggelengkan kepalanya. Jadi sebenarnya siapa yang bule disini?

#####

Sama seperti pagi-pagi kemarin, hari ini juga ada sarapan gratis dimeja Egard dan David.

Keira yang melihatnya sampai jenuh

"hel liat tuh! Pagi-pagi udah dikasih sesajen aja. Nino! Kok lo mauan si? Lo taukan nyembah selain tuhan tuh dosa?"

"siapa yang nyembah dia? Gue tuh cuma kasihan aja sama mereka berdua, mereka gak punya uang buat makan jadi gue beliin lah. Yaahh berhubung gue baik hati dan tidak sombong"

Egard dan David yang mendengarnya menggeram kesal. Namun bedanya Egard masih bisa menahan emosinya

"eh maksud lo apa?! Lo ngatain kita gak mampu gitu?! Kalo gue mau, gue juga bisa traktir kalian semua di starbucks!" sembur David

"wahh dia mau mentraktir kita... Uang dari mana? Oh gue tahu! Itu uang hasil meras Egard kan? Secara lo sahabatnya dari Inggris. Sekarang  gue tanya, coba pikir mana ada yang mau berteman dengan bad boy macam dia?"

Egard sudah tak tahan lagi. Perempuan dihadapannya ini sudah membuat emosinya memuncak

"eh lo! Shut up! You do not know anything! Dont judge my friend! Lo sama aja kaya mereka yang bisanya menyimpulkan sesuatu hanya dari luarnya. Gue benci orang-orang kayak lo! Awalnya gue diem karena gue gak mau berurusan sama cewek, tapi lo ngelunjak! Liat gimana kedepannya, gue yakin lo menyesal seumur hidup!"

—o0o—

Keira POV

Astaga! Ya Tuhan apa yang ku katakan?! Kenapa aku harus bicara seperti itu? Bodoh.

Sekarang teman sekelasku menatapku tak percaya. Ah! Aku harus bagaimana?

"gue tau lo gak maksud ngomong kayak gitu. Gue yang salah, gue mancing lo. Gue juga sebenernya bercanda tadi. Sorry... Gue merasa gak pantes jadi ketua kelas" Nino menepuk pundakku, dari matanya aku melihat penyesalan disana

"udahlah No! Ini juga salah gue. Gak seharusnya gue ngomong gitu. Sekarang free kan? Gue mau keluar sebentar"

Aku meninggalkan kelasku dan menuju taman belakang sekolah yang jarang dikunjungi.

Bingo!

Aku sudah menduganya dia ada disini. Kulihat David sedang merokok sambil menatap langit yang sedikit mendung hari ini.

Bodoh! Pasti dia sakit hati sekali karena ucapanku

"Dav... Gue ma—"

"apa? Maaf? Ia gak papa. Balik sana" ujarnya datar yang membuatku makin merasa bersalah

"Dav sumpah gue gak maksud ngomong kayak gitu. Gue kelepasan"

"gak papa kali, gue juga udah biasa denger kayak gitu. Bedanya yang ngomong kayak gitu biasanya dibelakang gue, nah sekarang didepan gue. Sedikit syok tapi gapapa. Udahlah lo gak bakal diapa-apain sama Egard. Ntar gue bilang dia"

"Dav! Maksud gue minta maaf bukan karena gue takut sama Egard. Gue bener-bener minta maaf sama apa yang gue bilang tadi"

"ish! Iya iya... Gue tau kok. Balik sana! Apa lo mau ngerokok juga?"

Dasar sinting!

To be contonued

Good Boy Or Bad Boy? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang