PDKT

747 42 0
                                    

Setelah kejadian itu, Keira dan Egard tak saling berhubungan lagi. Bahkan mereka saling membuang muka saat bertatapan.

Rachel dibuat geram oleh kedua pasangan ini. Menurutnya, Egard sangat tidak konsisten. Sedikit-sedikit mendekat, sedikit-sedikit menjauh. Keira juga seperti tak peduli, katanya mau move on.

Akhirnya, dengan banyak pemikiran itu, Rachel melangkahkan kaki nya ke taman belakang sekolah tempat Egard dan David merokok, dan semacamnya.

Benar saja. Ia melihat Egard sedang duduk merokok. Tidak bisakah ia sehari tanpa merokok?

Rachel dengan santainya mendudukan diri disamping Egard membuat Egard mengernyit bingung namun tak peduli

"sendirian aja? David mana?"

Rachel berbasa-basi, ia baru pertama kali berdekatan dengan Egard dan hanya berdua. Jantungnya deg-degan, bukannya jatuh cinta. Tapi takut

"lagi beli minum. Ngapai lo disini?"

"gue udah denger semuanya tentang lo sama Keira. Katanya lo mau ngenal dia lebih dalem, tapi kenapa sekarang ngejauh? Dasar ABG labil!"

Egard seperti tak mendengar. Ia dengan santainya mengepulkan asap rokok dari mulutnya.

Rachel yang kesal tak dianggapi menepuk keras punggung Egard yang sedang menghisap rokoknya lagi, membuatnya kaget dan menjatuhkan putung rokoknya yang masih setengah itu.

Egard berdecak kesal

"terus lo mau apa?!"

"gue cuma mau denger kenapa lo berubah pikiran. Atau emang niatan lo yang mau mainin Keira?!"

"gak ada niat buat gue mainin perasaan cewek. Bahkan gue baru buka hati cuma buat dia"

"terus kenapa mundur?"

"lo gak tau gimana muka dia pas gue bilang mau lebih ngenal dia lebih deket. Dia kayak nolak tapi takut ngomongnya, gue cukup tau diri gue cowok kayak apa. Gue bukan DIO!"

"lo tau tentang Dio?"

"gak tau persis sih, cuma denger-denger aja"

"lo tau kalo Dio ninggalin dia?"

"tau"

"terus kenapa? Lo tau Dio udah pergi, kenapa lo malah mundur? Atau lo emang pengecut?"

"gue udah bilang semuanya gara-gara temen lo sendiri!"

"ya oke-oke. Keira cerita sama gue, dia emang ragu awalnya karena masih mikirin Dio, tapi dia juga udah mikirin buat kasih lo kesempatan. Tapi lo malah keliatan main-main sama dia"

"gue gak percaya. Terus kenapa kalo gue liatin dia, dia malah buang muka?"

"jadi maksud lo, lo mau cewek nyapa duluan?"

Egard terdiam, benar juga pikirnya.

"WTF!! Kenapa gak bilang dari tadi?!"

Egard pergi dengan terburu-buru

"lo mau kemana?"

"nemuin Keira"

Seulas senyum tercetak di bibir Rachel, akhirnya...

Sebelum pergi Egard sempat berkata

"untung dia punya temen kayak lo, meskipun lo gak oke tapi bisa menguntungkan kapan-kapan"

Rachel mendengus, tadi itu pujian atau hinaan?

—o0o—

Keira POV

Good Boy Or Bad Boy? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang