Aku memfokuskan jalanan yang ada dihadapanku. Sambil memegang kuat stirnya aku terus melafalkan kata-kata di dalam hatiku
"Keira cinta gue. Dia cinta gue. Cuma gue. Dia cinta gue. Keira cinta Egard. Dia cinta sama gue!!"
Pagi ini aku kembali mendatangi Keira untuk mengganti janjiku yang kemarin. Aku di nasihati ibu habis-habisan kemarin.
'jangan nangis!'
'kamu takut sama cowok itu?!'
'kalau cinta rebut dong!'
Oke aku akan buktikan pada ibu bahwa Keira akan memilihku. Hanya diriku.
Aku mengetuk pintu rumah calon istriku itu. Namun, tak kunjung dibuka. Aku ragu apa ada orang didalam? Pergi kemana Kei?
To : Kei-kei
Kamu kemana? Aku didepan rumah kamu nih
Keira tak membalas, tapi pintu rumahnya terbuka menampilkan sosok yang kucari.
"kok dari tadi aku ketuk gak dibuka-buka?"
"masuk aja dulu"
Keira menarik tanganku dan segera menutup pintu. Kenapa sih?
Aku memandangnya heran
"kenapa kamu kayak ketakutan gitu?"
"kamu kok mau dateng gak ngasih tau dulu?"
"loh emang kenapa? Terus kenapa tuh tadi gak dibuka-buka pintunya? Kenapa harus di sms dulu"
"ya kan aku takut. Siapa tau itu orang jahat? Aku kan sendirian dirumah"
Bohong. Aku tahu Kei, kamu mau ngehindarin cowok yang selama ini kamu tunggu itukan?
"oh gitu. Yaudah yuk kita berangkat"
"kemana?"
"Wedding Organizer"
"katanya kemarin sore. Kenapa baru sekarang. Kamu urusin aja tuh kerjaan kamu, ntar gajadi lagi"
Kerja? Apa David bilang ke Keira kalau aku ada pekerjaan jadi gak jadi ketemu. Ya sepertinya begitu.
"iya maaf buat yang kemarin. Kerjaannya mendadak sih, ayo pergi sekarang"
"emang udah gak ada kerjaan lagi?"
"enggak. Inikan hari minggu, lagian aku udah bilang papa buat minta cuti nyiapin pernikahan"
"yaudah aku ambil tas dulu dikamar"
###
"silahkan dipilih mas, mbak tema resepsinya"
"kalo tema sih terserah kamu aja. Pilih aja yang kamu suka. Aku gak terlalu ngerti" ucapku jujur kepada Keira.
Sebenarnya sih kalau aku yang pilih takut dia gak suka.
"aku mau yang simple aja mbak. Jangan terlalu ramai hiasannya. Aku mau bunga lily yang jadi bunga utama dipernikahannya"
"oh oke. Jadi apa tema warnanya?"
Mbak-mbak WO bertanya pada kami
"pink"
"putih"
Kami saling berpandangan. Yakali warna pink?!
"aku mau warna pink. Itu warna kesukaanku"
"tapi aku suka warna putih dan hitam. Aku masih cukup waras untuk tidak memilih warna hitam"
"ih.. Warna putih tuh terlalu mainstream Gard! Impianku tuh pengen nikah dengan warna pink"
"gak. Apaan sih Kei warna pink?! Norak ah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Or Bad Boy? (SELESAI)
RomanceMy first story on wattpad.. Typo bertebaran, bahasa sometimes baku.. I made this story when I was fifteen. Ada niat revisi? I don't know. Semoga suka, enjoy!