He's Back!!

730 39 2
                                    

A weeks later

"Kei... Gila lo! Ini udah satu bulan dan kalian belum nyiapin apa-apa?! Niat nikah gak sih?!"

"ya mau gimana lagi? Egard baru diangkat jadi CEO dan dia lagi sibuk-sibuknya.. Mungkin bakal diundur"

"enggak... Egard gak mungkin ngundur-ngundur.. Dia udah nyiapin matang-matang Kei!"

"sok tau ah"

Sebuah musik mengalun dari ponsel Keira. Terdapat panggilan masuk disana.

"kulkas berjalan? Jangan bilang itu Egard?"

"emang.."

"jahat! Gaboleh gitu sama calon suami. Dia itu AC berjalan tau hahaha. Udah ah angkat tuh telfonnya, kasian tau"

"oke.."

---------------------
"ya Gard?"

"besok sore siap-siap aku jemput. Kita ke WO"

"emang harus sore ya? Gak bisa pagi aja?"

"aku ada meetting pagi Kei. Gapapa kan?"

"huft... Oke"

"see you"

######

"aku akan ke WO sore ini. Kamu mau ikut?"

"ah enggak... Aku akan pulang! Nanti aku jadi obat nyamuk lagi"

"enggak kok hel!"

"yayaya... Aku bakal pulang aja nanti siang aku juga akan pergi sama David"

"oh oke... Ayo kita bersiap-siap!"

Siang hari kedua wanita ini sudah selesai bersiap untuk menemui sang pria yang akan menjemputnya

"kamu udah bilang bakal dijemput David disini?"

"udah aku line tadi"

"oh oke"

Ttiingg tongg

"mungkin itu David. Ayo kita turun"

Keira dan Rachel segera turun dan membuka pintu bersama. Namun setelah dibuka keduanya terperangah kaget. Bukan.. Dia bukan David!

"Hai...."

—o0o—

Egard POV

Ini melelahkan. Aku tak bisa tidur dengan nyenyak dan nyaman. Ayah mengganti jabatannya dengan diriku disaat perusahaan tengah sulit dan aku akan menikah.

Meetting sana sini untuk meminta kerja sama, dan akhirnya ini selesai.. Perusahaan kini sudah stabil. Aku mempercayai perusaanku pada sekertarisku sementara sambil mengurus pernikahanku dengan Keira. Ah benar ini sudah hampir jam makan siang tapi aku janji dengannya nanti sore. Ah tidak apa-apa, aku akan memberinya kejutan.

"Jass siapkan mobil aku akan pergi dan menyetir sendiri. Siapkan saja didepan kantor"

"baik tuan"

Aku beranjak pergi meninggalkan kantorku. Beberapa karyawanku membungkuk sopan namun aku hanya diam dan membalas dengan wajah dinginku.

Bukankah itu terlihat keren?

"Hei... Mau kemana lo?"

Aku menengok kebelakang. Seorang pria yang sebenarnya sudah bosan kulihat.

David

"mau kerumah calon. Jagain perusahaan ya"

"enggak! Yang laen aja"

Good Boy Or Bad Boy? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang