Lima Tahun Kemudian

2.3K 192 86
                                    

5 Tahun Kemudian

NABILAH POV

London adalah rumah keduaku selama lima tahun aku menetap disini, untuk melanjutkan pendidikan kedokteranku. Ya disinilah aku sekarang, dinegara Ratu Elizabeth, Big Ben yang tegak berdiri, London Bridge yang mengagumkan, serta kehidupan penduduk lokal yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda dengan tanah air ku. Kota yang sangat ingin aku kunjungi kedua setelah Jepang.

Lima tahun yang lalu pula aku telah resmi meninggalkan dunia Peridolaan dan gemerlapnya industri hiburan yang telah membesarkan namaku. Setelah tak lagi menjadi member JKT48, aku memang memutuskan untuk memantapkan hati memilih kota ini untuk melanjutkan pendidikanku,dan Alhamdulillah juga saat aku SMA aku mendapatkan Beasiswa di beberapa Universitas yang cukup ternama di beberapa Negara. Dan akhirnya aku memilih London.

Tahun ini adalah tahun terakhirku menempuh pendidikan disini, sebentar lagi aku akan menjadi seorang Dokter sesuai dengan cita cita ku. Sebelumnya aku juga sudah di tugaskan untuk magang pada sebuah Rumah Sakit dari Universitas tempatku bernaung.
Kadang aku iri dengan kehidupan di Negara ini, mereka bebas mengekspresikan cinta mereka dengan pasangan mereka masing masing, termasuk hubungan sejenis. Tak jarang pula aku menemukan pasangan hubungan sejenis yang mengumbar kemesraannya pada khalayak ramai. Untuk hanya sekedar berpegangan tangan, berpelukan, bahkan berciuman merupakan hal yang biasa. Tak perduli apakah hubungan mereka normal atau tidak. Tak ada satupun orangnya yang memandang sinis kearah mereka. Bahkan aku mempunyai seorang sahabat selama aku kuliah disini, dia dengan gamblang mengatakan bahwa ia baru saja menikah dengan kekasih nya yang sama sama wanita.

Aku memang telah meninggalkan segalanya, ya segalanya yang telah aku raih di Indonesia termasuk kak Melody. Kebersamaan kami di Jepang adalah kebersamaan terakhir kami sebelum semuanya berubah. Kehadiran kak Ve yang tiba tiba memang mengakhiri segalanya, termasuk ceritaku bersama dengan kak Melody. Aku tak memintanya untuk menjadi kekasihku atau menikah denganku. Aku tak sejauh itu memikirkan hubunganku dengannya. Aku hanya mengungkapkan apa yang kurasakan, mungkin juga karena aku terlalu menyanyanginya hingga membiarkan perasaan ini tumbuh. Aku tak mampu dan tak ingin merubah statusku untuk menjadi kekasihnya. Tidak . Bagiku dengan statusku yang menjadi adiknya saja sudah lebih dari cukup, aku tau yang aku rasakan ini memang salah. Perasaan tak tau diri ini telah ku tolak mati matian namun akhirnya aku menyerah dan memilih untuk mengungkapkan semuanya kepada kak Melody. Aku siap menerima konsekuensinya jika kak Melody akan menjauhiku jika ia telah tau semuanya, namun sungguh diluar dugaan ku, ternyata kak Melody juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan. Ya, perasaanku terbalaskan namun hanya saja kami terlalu takut untuk mengakuinya.

Hingga pada suatu hari, aku harus menghadapi kenyataan bahwa kak Melody telah berubah. Ia menjauhiku dan kadang hanya berbicara seperlunya saja denganku. Semenjak kejadian di Theater AKB48 waktu itu, dimana kak Ve telah menyaksikan segalanya. Ya segalanya yang telah aku dan kak Melody lakukan. Apa yang kak Melody katakan di kamar hotel saat kami bersama sama berlibur di Jepang, saat ini seolah sungguh tak ada artinya lagi. Setelah keputusannya untuk Graduate waktu itu, ia langsung memblokir seluruh akses komunikasi ku dengannya. Kalian tau apa yang aku rasakan pada saat itu? Hancur. Tak ada kata lain yang bisa mewakilkan betapa hancurnya aku saat kak Melody begitu saja meninggalkanku. Jangan tanya usaha apa saja yang aku lakukan untuk menghubunginya. Seluruh cara telah ku coba, namun mencarinya bagaikan menemukan jarum di tumpukan jerami, bahkan kak Frieska sekalipun tak dapat membantuku. Dua laksani sister itu seolah kompakan untuk menjauhiku, setelah kak Melody Graduate, tak lama kak Frieska pun melakukan hal yang sama hingga aku benar benar tak mendengar kabar apapun lagi dari mereka berdua.

"Sayang, maaf aku telat ya?"
Itu adalah suara dari Brian, lelaki yang telah setahun terakhir ini berstatus sebagai kekasihku. Lelaki yang kini tengah tersenyum manis dihadapanku inilah yang membuat aku sedikit demi sedikit melupakan ceritaku bersama dengan kak Melody.

SISTERHOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang