Meet Brian

1.8K 197 61
                                    

'Kak Melody'

'Kak Melody'

'Kak Melody'

'Kak Melody'

Akh, mengapa sulit sekali melupakan dirinya? Apa lagi yang aku harapkan darinya? Semua perkataannya dahulu sudah jelas semua hanya bualannya. Dia sekarang telah menikah dan memiliki seorang anak lucu nan cantik. Apalagi yang aku tunggu darinya? Sudah jelas dia telah melupakannku dan menemukan kebahagiannya sendiri.

Seminggu sejak kepulanganku ke Indonesia, aku tak melakukan apapun. Bahkan tawaran untuk praktik di sebuah Rumah Sakit ternama di Jakarta aku tolak mentah mentah. Seminggu ini aku hanya mengurung diriku di kamar, mencoba menyadarkan diriku jika semuanya nyata bukan mimpi. Cinta pertamaku telah melupakanku.

'Bip...Bip...Bip...Bip...'

Ponselku berdering yang menandakan ada panggilan masuk, dengan malas kuraihnya yang tergeletak diatas meja lalu membaca nama yang tertera dilayar.
Brian, astaga aku hampir melupakannya. Bahkan setelah kepulanganku intensitas komunikasi ku dengan nya dapat dihitung dengan jari. Aku cenderung membalas chatnya dengan seadanya atau sehari kemudian aku baru membalasnya. Kak Melody memang benar benar telah menyita seluruh perhatianku, bahkan perhatianku yang seharusnya untuk Brian dengan sukses ia curi.

Segera ku geser tombol hijau dan kini diriku dan Brian telah tersambung via suara.

'Lama banget angkatnya?kamu tidur?'

'Ah...ummm...enggak, tadi aku habis dari toilet dan hp ku disilent. Ada apa kamu telpon aku? '

'Ada apa?? Sayang, kamu gak lupa kan kalau hari ini aku sampai di Jakarta? Aku masih di Bandara ini nunggu kamu. Kamu dimana?'

'Astagaaaa.....maaf Brian aku lupa, tunggu yah setengah jam aku sampe kok'

'Enggak usah sayang, aku langsung cari hotel aja yah. Besok siang aku kerumah kamu. Dandan yang cantik'

'Beneran gak usah? Jarak dari rumahku ke Bandara gak terlalu jauh kok'

'Iya sayang, kamu istirahat aja yah. Nanti aku chat lagi begitu sampai di hotel. Bye I Miss You'

Sambungan telponku dengan Brian terputus, segera ku lempar ponselku diatas kasur dan aku pun langsung merutuki kebodohanku sendiri. Kekasih macam apa aku ini? Kenapa aku bisa lupa jika Brian akan ke Jakarta?

SISTERHOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang