14

15.4K 402 0
                                    

"Gak, emm iya. Emm, maksudku... anu--"

"Anu apa?" Tanya nenek memotong pembicaraan aline

"Diana, gk bisa dihubungi. Sejak pagi aku gk tau dia kemana. Pas baru nyampe ke sini, aku telefon dia tapi gk bisa dihubungi nomornya, kayaknya hp nya lowbat tuh" kataku.

"Ok kalau gitu. Nanti kalo sudah bisa dihubungi bilang sama dia kalau dia dipanggil nenek kesini yah" kata nenek. Kuambil nafas lega, lalu aku kemudian pergi ke halaman dan mengemudi menuju rumah bersama dengan ibu.

"Nak, ibu gk nyangka diana hamil" ucap ibu yg membuat pandanganku menuju ke arahnya.

"Yah, aku juga sama bu. Gk nyangka juga" kataku sambil mengambil pandangan ke depan untuk fokus menyetir. Kami akhirnya sampai di rumah. Setelah sampai aku membuka pintu rumah dengan kunci.

Tepat sebelum ingin membukanya, aku berpikir, bagaimana jika ibu tahu kalo aku tadi bohong sama nenek? Terus aku juga udah kunci anak orang di rumah, tapi kan maksud aku baik. Tapi, argh.. ok, aku akan lakukan sesuai rencanaku. Aku memutar lagu 'taeyon I', aku sengaja mengurangi cahaya ponselku agar ibu tak jelas melihatnya.

Begitu musiknya mengalun, aku segera mengangkat ponselku.

"Tunggu yah bu, ada telefon" kataku pada ibu. Aku kemudian menjauh dari lokasi ibu, yess ibu masih berbalik. Aku kemudian menerangkan cahaya ponselku dan menelfon diana.

"Di, please cepet lo sembunyi di kamar gw. Trus pokoknya jangan sampe kelihatan." Kataku dengan suara kecil.

"Lah, napa line?"

"Ibu ada disini, cepet lakuin aja. Jangan tutup telefonnya, bilang kalo lo udah di kamar okay?" Kataku, kemudian aku menunggu setidaknya delapan detik.

"Udah line, lo masuk aja." Ucap diana. Aku lalu menutup telefonnya dan berjalan ke arah ibu.

Aku segera membuka pintu rumah dan menuju ke arah kamar. Sebelum itu aku mengikuti ibu, di mana ibu berada harus kutahu itu. Yes, ibu berada di kamar mandi untuk mandi karena merasa panas. Aku segera berjalan menuju kamar.

"Diana, lo dimana?"

"Disini line"

"Lah, ngapain lo disitu?" Tanyaku yg melihat diana berada di kamar mandi dalam posisi bersembunyi.

"Lah, lo bilang kan sembunyi, kalau nyokap lo datang.. pasti gw diliat ama nyokap lo. Gw sembunyi di kamar mandi aja." Jawab diana sambil berdiri.

"Ok, forget it! Now, come out from my home!"

Diana mengangguk, baru saja diana ingin mengambil tasnya, aku teringat sesuatu.

"Emm, di." Diana segera memandang ke arahku

"Hp lo matiin aja yah, ntar tom nelfon lo, juga.. tadi mereka udah minta lo datang ke mansion mereka, tapi aku bilang.. aku gk ngeliat kamu, dan hp kamu gk aktif. Jadi, gk bisa dihubungi. " pintaku pada diana.

"Line, apa kamu bilang kalo aku ke bar semalaman dan berusaha menggugurkan anak ini?" Tanya diana sambil mengelus perutnya.

"Teneng aja di, gw gk bilang gitu kok, lo tau kan kalo gw pasti bakal ngelindungin aib lo. Sekalipun gw terpaksa dengan keadaan, gw tetap akan ngelindungin lo." Jawabku yg membuat diana mengambil nafas lega. Dia kemudian memegang tanganku sambil tersenyum dan pergi meninggalkanku. Aku segera menutup pintu kamar dan merebahkan tubuhku di kasur.

"Tunangan ama bad boy, apa dia gk punya pacar?" Gumamku pada diriku sendiri.

Tak lama kemudian aku mengambil handuk untuk mandi. setelah mandi aku segera meraih ponselku. Ku buka instagramku dan melihat, berapa banyak chat yg belum ku baca. Dan... ada chat dari seseorang yg gak aku follow, akunnya di privat. Dia bilang "tenang saja, kamu akan lihat apa akibatnya."

Aku sama sekali tidak mengerti dengan chat dari orang itu. Siapa dia? Argh.. bisa gila akunya. Gimana gk bisa gila? Nama instagramnya @wonderfull74, nama apa itu? Akunnya ke privat juga. Apa aku follow aja? Argh, ku blokir orang itu. Ngeselin deh, masa bodo akibatnya. Chat gk jelas, gimana gk penasaran juga? Arghh... dasar cewek terkutuk!

Tak lama kemudian telefon rumah berbunyi.

"Halo dengan kediaman keluarga herbie disini" kataku

"Oh, aline. Bagaimana dengan diana? Apa sudah bisa dihubungi?" Tanya bibi carla yg menelfon.

"Oh, masih... belum bisa dihubungi." Jawabku sambil memutar bola mata.

"Emm, kamu gk ke rumahnya aja? Emm, gini aja deh, kamu bilang di mana alamatnya... trus nanti bibi catat."

***

Suka gk ceritanya? Maaf yah kalo menurut kalian cerita ini gaje, karena udah sampe chapter tiga belas tunangan aja belom. Hihihi, sorry untuk itu.

Married My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang