Part 4 : Shani Biasa Aja !

1.2K 126 43
                                    

*Bagi yang minta serius-serius, nih mulai agak sedikit serius nih hahaha...

Pagi di hari senin yang cukup santai untuk Regu Yankee Bravo, mereka lebih memilih berleha-leha atau sekedar duduk-duduk saja sambil mengobrol tanpa lupa tetap harus bergantian untuk berjaga di rooftop.

"Shaniiiiiii, ayo cepet udah giliran kita ganti jaga. Cepet keburu nenek lampir sama titan marah-marah!!" teriak seseorang.

"Iya kak sebentar lagi juga selesai, lagi sisiran dulu." jawab Shani tak kalah kencang.

"Astaga mau jaga aja dandan dulu.."

"Ih ka Lidya mah marah-marah mulu dari tadi." oceh Shani yang tiba-tiba melewati Lidya yang dari tadi menunggunya begitu saja.

Namun langkahnya berhenti sejenak membenarkan senjata yang ia bawa, tapi muncul sebuah rasa penasaran dari Shani mengenai penampilannya setelah melihat Viny yang sedang tidur-tiduran bermain game di handphonenya.

"Kak Viny, ngapain main hp? kan udah ga bisa di pake buat sms atau nelpon?"

"Aku kan make cuma buat main game doang Shani..." jawab Viny yang tetap fokus pada Handphonenya.

"Ohhh... Oiya kak aku udah cantik belum?"

Sekilah Viny melirik pada Shani, namun kembali lagi fokus pada gamenya. "Biasa aja." ucap Viny datar.

Mendengar itu teman-temannya yang berada di sekitar mereka pun ikut sedikit tertawa mendengar jawaban dari Viny. Terutama Lidya yang langsung menggeret Shani yang cemberut sambil tetap tertawa terbahak-bahak.

Baru saja mereka membuka pintu rooftop tiba-tiba saja mereka di kagetkan oleh kemunculan Yona dan Desy yang baru saja menyelesaikan waktu jaganya.

"Astaga ini nenek-nenek sama titan satu ngagetin tau ga, orang tuh tunggu yang ganti dateng dulu baru pergi." omel Lidya.

"Heh satpan FX, makanya punya radio tuh di pake di kuping. Di suruh kumpul sama kinal, lu malah di sini. Ini lagi Shani segala cemberut-cemberut bukannya ngasih tau Lidya. Kan kamu pake itu earphonenya." ucap Yona mengomel balik.

"Ga aku nyalain kak..."

"Oiya kak aku mau tanya deh." lanjut Shani bertanya sambil berjalan mengikuti Yona dan Desy yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Nanya apa?"

"Aku udah cantik belum?" tanya Shani dengan pedenya, sementara Lidya dan Desy hanya menahan tawa mendengar pertanyaan Shani itu.

"Biasa aja." jawab Yona yang jelas saja membuat Lidya kembali tertawa puas yang di ikuti juga oleh Desy.

Kembali Shani tertunduk lesu mendengar jawaban kakak seniornya itu dengan tetap mengikuti langkah ketiganya menuju kembali ke dalam markas mereka.

"Ada apa Nal?" tanya Yona saat baru saja sampai.

"Kita dapat perintah buat segera datang ke istana, ada misi buat kita." jelas Kinal.

"Oke semua bersiap, senjata lengkap, lalu gunakan panzer Anoa. Jeje kemudi, lalu Desy pada penembak senjata mesin di atap panzer. Dan ingat, jangan ada lagi pertanyaan aneh selama di sana." jelas Kinal lalu melirik pada Shani dan Viny pada akhir kalimat.

"Lah kok gw kena?" protes Viny yang langsung di abaikan oleh teman-temannya karna ia lupa kejadian beberapa hari lalu.

Mereka pun akhirnya melakukan perjalanan yang tidak begitu jauh, dan sebenarnya hanya membutuhkan waktu 10 menit dengan kecepatan tinggi seperti sekarang ini. Namun perjalanan tidaklah semulus yang diharapkan karna mereka harus mengambil jalan memutar untuk menghindari terlacaknya mereka dari musuh dan....

Regu Intai 1 Yankee BravoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang