Part 14 : Lencana Ksatria

949 108 84
                                    




Saat mata hari mulai meninggi, terlihat bayangan tiga orang sedang berlari cepat secara zig-zag menyebrangi lapangan rumput yang cukup luas dan langsung bertiarap saat sudah sampai di ujung lapangan.

Saat mata hari mulai meninggi, terlihat bayangan tiga orang sedang berlari cepat secara zig-zag menyebrangi lapangan rumput yang cukup luas dan langsung bertiarap saat sudah sampai di ujung lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu dari tiga orang itu mengeluarkan sebuah teropong, sementara yang lainnya tetap bersiaga memperhatikan sekitar. Dari arah pandangnya, terlihat salah satu dari mereka sedang meneropong sebuah bangunan seperti sebuah bekas pabrik elektronik yang sudah usang di bagian depannya.

Sementara ada juga dua orang lainnya yang dengan hati-hati sedang menaiki sebuah menara penampungan air yang cukup besar dan tinggi, setelah sampai di puncak menara mereka segera mencari sebuah spot yang memiliki pandangan yang bagus.

Salah satu dari mereka berdua pun langsung tiarap dan mengarahkan senjatanya yang memiliki teleskop cukup besar itu ke arah gedung yang sama dengan tiga orang tadi. Sementara satu orang lainnya mengarahkan teropongnya ke arah yang sama juga.

"Melody, Shanju in position.." lapor dua orang yang tadi mengendap-endap naik ke atas sebuah menara air. Dimana Shania sebagai sniper dan Melody sebagai pendamping Sniper.

"Adam, Mario, Nino in position.." lapor juga tiga orang yang sebelumnya menyebrangi lapangan rumput.

"Tetap dalam posisi menunggu, terus awasi gedung itu sampai perintah selanjutnya dan laporkan segala pergerakan. Jika ada pergerakan masuk kedalam gedung, itulah sinyal kita untuk bergerak." Jelas Kinal melalui radio komunikasinya.

Di tempat lain lagi, terlihat dua orang sedang mengendap-endap mendekati sebuah tembok yang cukup tinggi. Dengan hati-hati mereka berdua coba masuk ke dalam gedung itu melalui sebuah pintu kecil di samping gedung dengan cara membobol gembok yang menguncinya.

Dua orang itu adalah dua orang yang memang ahlinya, yaitu Dhike The Hidden Warrior yang ahli mengendap dan juga Jeje The Key Girl yang ahli dalam membuka pintu yang terkunci *Halah hehehee...

"Adam, Mario, Nino, Go...!!"

Perintah Kinal pada tiga orang yang sebelumnya diam dalam posisi menunggu, dan dengan cepat mereka bertiga langsung berlari ke arah pintu utama. Setelah sampai mereka langsung bersandar pada tembok yang bersebelahan dengan gerbang besar, namun mereka tak dapat melanjutkan pekerjaannya karna ada seorang pengawas di atas sebuah menara penjagaan.

"Kami terhenti, siapa saja bisa tolong habisi orang di atas menara itu?" ucap Adam menggunakan radio komunikasinya.

Tak sampai satu menit Adam meminta, orang yang berada di menara itu terlihat sudah terjatuh dari atas menaranya. Dan orang melakukannya tak lain tak bukan ialah sang sniper, yaitu Shania. Hal itu membuat Adam, Mario, dan Nino kembali melanjutkan misinya.

Dengan cara melompati pagar, Adam, Mario, dan Nino kini sudah berada di dalam area gedung itu dan segera menembak empat orang yang menjaga gerbang depan dengan senjata mereka yang sudah di lengkapi dengan peredam. Kemudian mereka segera membentuk formasi pengamanan dan saling melindungi.

Regu Intai 1 Yankee BravoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang